Kesetiaan Kelompok ‘lagu hitam’

commit to user 194 194 Dari dua pendapat para informan di atas, terlihat bahwa realitas media dalam kelompok ‘lagu hitam’ mengenai nilai kepercayaan, dianggap sebagai nilai yang sesungguhnya dan wajar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh khalayak. Di sisi lain, realitas media tersebut tidak sesuai dengan prinsip nilai kepercayaan dalam realitas objektif. Menurut Rusbult dan koleganya dalam Fletcher Clark, 2003, nilai kepercayaan diwujudkan dengan perilaku yang pro- relationship, dan adanya respon terhadap kebutuhan pasangan. Kita harus bisa diandalkan oleh pasangan, begitu juga sebaliknya.

c. Kesetiaan

 Mengedepankan kepentingan salah satu pihak dalam sebuah romantic relationship Dalam realitas media kelompok ‘lagu hitam’, nilai kesetiaan ditampilkan dengan adanya ketimpangan dalam pemenuhan kebutuhan, di mana sebuah romantic relationship hanya mengedepankan kepentingan salah satu pihak saja. Hal ini bisa dilihat pada potongan lirik lagu Pudar oleh Rossa berikut ini: Setan dalam hati ikut bicara Bagaimana kalau ku selingkuh saja Ku punya banyak teman lelaki Sepertinya ku kan bahagia sumber: lirik lagu Pudar oleh Rossa Dalam potongan lirik tersebut di atas, hanya mengedepankan kepentingan salah satu pihak dari sebuah romantic relationship yang telah terjalin, sehingga aspek behavioral dari kesetiaan, yaitu adanya pengorbanan tidak tampak. Hal ini ditampilkan secara eksplisit commit to user 195 195 dalam lirik lagu „bagaimana kalau ku selingkuh saja, ku punya banyak teman lelaki, sepertinya ku kan bahagia‟. Pada level khalayak, nilai kesetiaan juga dipahami sebagai sesuatu yang sama seperti apa yang terdapat pada lagu Pudar oleh Rossa di atas. Salah satu informan, Tika 23 mengungkapkan pendapatnya seperti berikut ini: “… Gini ya, manusia itu ada batas kesabaran. Kalo emang udah nggak nyaman, nggak menyenangkan, buat apa dipertahanin? Cabut aja lah, selesai ” sumber: wawancara dengan Tika, 17 Oktober 2010 Anggapan informan yang seperti tersebut di atas menunjukkan bahwa jika seseorang sudah merasa tidak nyaman dan tidak bahagia dengan sebuah romantic relationship yang mereka jalani, maka adalah suatu hal yang dibenarkan jika seseorang itu mengakhiri kisah asmaranya, lebih frontalnya lagi, terdapat kalimat ‘cabut aja lah, selesai‟. Kalimat tersebut tidak menunjukkan adanya perwujudan nilai kesetiaan, dan lebih lanjut, hal tersebut tidak sesuai dengan salah satu elemen dalam nilai kesetiaan, yaitu elemen behavioral. Pendapat di atas tidak menunjukkan adanya kerelaan untuk tetap bertahan dalam sebuah hubungan, yang jika meninggalkan hubungan tersebut akan lebih baik dan membahagiakan bagi seseorang. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan nilai kesetiaan dalam realitas objektif. Dalam nilai kesetiaan, terdapat tiga elemen penunjang di dalamnya, yaitu emotif, kognitif, maupun behavioral. commit to user 196 196 Elemen emotif ini bisa dimanifestasikan melalui pengalaman emosi yang kuat dan positif kegembiraan, kebahagiaan, empati. Sementara itu, secara kognitif, kesetiaan bisa dimanifestasikan melalui kepercayaan terhadap anggota lain dalam sebuah hubungan, dan optimisme terhadap kelangsungan hubungan tersebut. Secara behavioral, kesetiaan bisa dibuktikan dengan pengorbanan, dan tetap berada pada suatu hubungan, walaupun jika meninggalkan hubungan tersebut, kondisi seseorang akan menjadi lebih baik Levine Moreland dalam Van Vugt Hart, 2004. Di lain pihak, pendapat informan tersebut serupa dengan media menggambarkan nilai kesetiaan melalui lirik lagu yang menjadi bahan kajian d alam penelitian ini, utamanya kelompok ‘lagu hitam’. Dalam kelompok lagu tersebut, kesetiaan digambarkan sebagai sesuatu yang mengedepankan kepentingan salah satu pihak saja, sehingga tidak ada kerelaan untuk berkorban demi pasangan. Pendapat yang tersebut di atas merupakan anggapan informan mengenai nilai-nilai dalam romantic relationship, utamanya adalah nilai kesetiaan. Bisa diketahui dari apa yang telah disampaikan oleh informan di atas, bahwa dia memiliki anggapan yang kurang sesuai dengan prinsip-prinsip yang seharusnya ada dalam nilai kesetiaan, dalam hal ini nilai kesetiaan yang terdapat dalam realitas objektif. Informan memiliki anggapan mengenai nilai kesetiaan sama dengan bagaimana nilai tersebut ditampilkan di media. commit to user 197 197

d. Komitmen

Dokumen yang terkait

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

6 138 162

penanaman nilai-nilai entrepreneurship di smpi mentari indonesia bekasi utara

0 6 166

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak).

1 2 16

MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo).

0 0 16

Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

0 0 8

PENANAMAN NILAI NILAI KARAKTER SOSIAL SI

0 0 11