Lagu Pop sebagai Salah Satu Produk Budaya Populer

commit to user 1 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Lagu Pop sebagai Salah Satu Produk Budaya Populer

Lagu pop merupakan salah satu produk dari budaya populer. Di sisi lain, musik merupakan salah satu bagian dari lagu. Sehingga, berbicara mengenai lagu pop pasti akan berhubungan dengan musik pop. Lebih lanjut, budaya popular sendiri merupakan produk dari masyarakat industri, dalam hal ini adalah industri hiburan yang diproduksi dan ditampilkan dalam jumlah yang sangat besar diproduksi secara massal, melibatkan juga teknologi produksi massa, distribusi, dan duplikasi. Sehingga, budaya populer ini menjadi mudah diakses oleh sebanyak mungkin masyarakat Heryanto, 2008. Studi mengenai musik pop memang bukan menjadi primadona utama dalam ranah studi budaya populer. Hal ini dikarenakan, sejak tahun 1970 hingga 1980-an, studi media yang banyak dilakukan adalah studi mengenai media visual, yaitu televisi. Studi mengenai musik pop mulai banyak dilakukan sejak lagu pop menjadi pusat fenomena budaya global, yang berhubungan dengan industri multi-billion dollar. Bentuk dan pendekatan studinya pun beragam, mulai dari ekonomi politik, studi budaya cultural studies, studi feminis, dan studi media. Budaya populer sendiri, memiliki hubungan dengan media massa, sehingga, terdapat hubungan reciprocal di antara keduanya. Media massa commit to user 2 2 melibatkan produksi dalam skala besar . Istilah ‘media massa’ mengacu pada komunikasi cetak dan visual dalam skala besar – pers, percetakan, radio dan televisi, film dan video, industri rekaman, dan telekomunikasi. Jika digunakan sebagai kata sifat, ‘populer’ mengindikasikan bahwa sesuatu atau seseorang disukai secara umum. Jika diaplikasikan pada media, ‘populer’ berarti bahwa program televisi tertentu, film, rekaman lagu, buku dan majalah dikonsumsi secara luas oleh masyarakat umum. Popularitas dari produk-produk media tersebut bisa dilihat dari survey rating dan penjualannya. Sehingga, populer selalu berhubungan dengan komersial Shuker, 2001. Dalam hubungannya dengan musik pop, terdapat sebuah proses yang bisa dilihat dalam penjualan dari lagu pop tersebut. Musik bisa direproduksi dalam berbagai format, misalnya kaset, CD compact disc, DAT Digital Audio Tape, dan video. Kemudian, musik-musik yang direproduksi dalam berbagai format tersebut bisa disebarkan melalui cara yang beragam pula, seperti diputar pada acara radio, diputar di kafe dan klub, video klipnya ditayangkan di televisi, musisinya mempertontonkan pertunjukkan langsung di depan audiens, ataupun melalui internet. Kegiatan mendengarkan musik pop biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Hal ini seperti pendapat Adorno yang mengatakan bahwa ketika merasa bosan dan ingin mengalihkan perhatian dari tanggung jawab dan masalah-masalah dalam realitas hidup, seseorang akan mendapatkan penghiburan dari mendengarkan musik pop. Sehingga, commit to user 3 3 ketika seseorang mendengarkan musik pop, dia tidak akan bekerja dengan keras, karena mendengarkan musik pop tersebut dilakukan sebagai cara untuk mengisi masa bersantai mereka, dan sebagai suatu cara untuk ‘melarikan diri’ dari rutinitas dan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Setelah lelah bekerja ataupun melakukan sesuatu hal yang monoton, seseorang membutuhkan sesuatu yang standar, ringan, dan mudah untuk dikonsumsi. Semua itu bisa didapat dari musik pop. Menurut Adorno, standardisasi dalam musik pop bisa dilihat dari stereotip bentuk dan skema dari musik pop itu sendiri. Misalnya dalam hal komposisi, chorus dalam dalam musik pop biasanya terdiri dari 32 bar, dan range-nya terdiri dari 1 oktaf Witkin, 2003. Dengan karakteristik yang sedemikian rupa tersebut, maka bisa disebutkan bahwa musik pop menyasar target kalangan bawah yang bisa menerima produk budaya pop tersebut tanpa perlu bersusah payah menginterpretasikannya. Lebih lanjut, segala sesuatu yang ada dalam isi dari budaya pop tersebut tentunya merupakan sesuatu yang mudah diterima, termasuk nilai-nilai yang ada dalam musik pop.

2. Perkembangan Lagu Pop dan Tema Lagu Pop di Indonesia

Dokumen yang terkait

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

6 138 162

penanaman nilai-nilai entrepreneurship di smpi mentari indonesia bekasi utara

0 6 166

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak).

1 2 16

MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo).

0 0 16

Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

0 0 8

PENANAMAN NILAI NILAI KARAKTER SOSIAL SI

0 0 11