Realitas Media Mengenai Nilai-Nilai Romantic Relationship

commit to user 260

B. Realitas Media Mengenai Nilai-Nilai Romantic Relationship

Realitas media bisa disebut sebagai realitas simbolik. Hal ini dikarenakan pesan-pesan yang terdapat dalam isi dari suatu produk media bisa dimaknai dengan melihat pada simbol-simbol tersebut. Realitas media dipercaya sebagai sesuatu yang tidak selalu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi atau ada. Hal ini dikarenakan media dipercaya sebagai subjek yang mengkonstruksi realitas. Tidak hanya itu, selain mengkonstruksi realitas, untuk menciptakan realitas media, media itu sendiri juga memasukkan pandangan-pandangan, memunculkan bias, dan pemihakannya terhadap suatu hal, suatu pihak atau kelompok masyarakat, maupun suatu kejadian tertentu. Media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya Tony Bennet dalam Eriyanto, 2001. Dalam penelitian ini, lagu-lagu pop Indonesia era tahun 2000-an, utamanya lirik dari lagu-lagu tersebut yang berupa simbol-simbol tertentu mampu menunjukkan bagaimana nilai-nilai romantic relationship ditampilkan. Jika terdapat penyimpangan mengenai nilai-nilai tersebut, maka simbol-simbol itulah yang bisa menampakkan penyimpangan yang ada. Nilai- nilai tersebut, yang juga merupakan pesan dari lagu-lagu yang menjadi bahan kajian dalam penelitian inilah yang dikonsumsi oleh para pendengar, dan sekaligus dimaknai oleh mereka. Analisis yang dilakukan terhadap lagu-lagu yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini mendapatkan hasil adanya dua kelompok lagu. commit to user 261 Ada sebuah analogi yang digunakan untuk mempermudah penyebutan dua kelompok lagu-lagu tersebut. Penganalogian ini berdasarkan pada isi dari lirik lagu-lagu tersebut. Ada kelompok lagu-lagu yang berisi nilai-nilai romantic relationship seperti halnya nilai romantic relationship dalam realitas objektif, namun sekaligus berisi penyimpangan dari nilai-nilai tersebut. Untuk kelompok lagu ini dianalogikan dengan kelompok ‘lagu abu-abu’. Sementara itu ada juga kelompok lagu-lagu yang hanya berisi penyimpangan dari nilai- nilai romantic relationship yang dianalogikan dengan kelompok ‘lagu hitam’. Berikut penjelasannya. Nilai romantic relationship yang sesuai realitas objektif merupakan hal-hal yang bisa mewujudkan romantic relationship yang ideal dan berkualitas, sehingga d ianalogikan dengan warna ‘putih’. Sementara itu, penyimpangan dari nilai-nilai tersebut tentunya adalah hal-hal yang tidak akan bisa menunjang suatu romantic relationship yang ideal dan berkualitas, sehingga dianalogikan dengan warna ‘hitam’. Kelompok ‘lagu abu-abu’ merupakan gabungan antara ‘lagu putih’ dengan ‘lagu hitam’. Analisis realitas media ini dilakukan berdasarkan realitas objektif yang telah dianalisis pada bagian sebelumnya. Dari temuan yang telah dihasilkan, terdapat lima lagu yang termasuk da lam kelompok ‘lagu abu-abu’, dan lima lagu yang termasuk dalam kelompok ‘lagu hitam’. Nilai-nilai yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut bisa dibilang cenderung merata, di mana semua nilai dan penyimpangan dari nilai tersebut terdapat pada kelompok ‘lagu abu-abu’. Begitu juga halnya dengan penyimpangan nilai-nilai tersebut pada kelompok ‘lagu hitam’. Pada kelompok ‘lagu abu-abu’, bisa diketahui commit to user 262 bahwa terdapat kecenderungan nilai kesetiaan yang menjadi nilai yang paling menonjol, sekaligus dengan penyimpangannya. Sebaliknya, nilai dan penyimpangan dari nilai kepercayaan adalah yang paling tidak menonjol. Sementara itu, pada kelompok ‘lagu hitam’, terdapat kecenderungan penyimpangan nilai kesetiaan yang mendominasi. Jika dicermati, nilai kesetiaan merupakan nilai yang cukup penting, mengingat elemen-elemen di dalamnya mencakup hampir semua aspek dari sebuah romantic relationship. Selain itu, jika dalam sebuah romantic relationship nilai loyalty tidak muncul dan tidak ikut terlibat, maka yang akan terjadi adalah adanya ketidakpuasan pada pasangan-pasangan dalam hubungan tipe ini. Hal ini terjadi karena kesetiaan atau loyalty juga dimaknai sebagai ‘masa penantian’, di mana seseorang akan tetap bertahan pada sebuah hubungan yang menurutnya tidak terlalu menguntungkan baginya, dengan harapan akan ada perubahan dan perkembangan menuju ke arah yang lebih baik suatu saat nanti Rusbult, et. al., 1982. Sementara itu, menurut teori Georg-Gadamer Littlejohn Foss, 2005, manusia selalu memahami pengalaman dari perspektif perkiraan atau perspektif asumsi. Pengamatan, alasan dan pemahaman tidak pernah murni objektif, tetapi diwarnai dengan sejarah dan pengalaman manusia dengan sesamanya. Sejarah tidak terpisah dari masa kini. Secara simultan, manusia merupakan bagian dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu mempengaruhi apa yang seseorang alami di masa kini, sekaligus mempengaruhi konsepsinya akan masa depan. commit to user 263 Sehingga, bisa diketahui bahwa dari teori tersebut, khalayak dalam memaknai pesan dalam lagu juga berdasarkan pada pengalaman yang dia alami dalam kehidupan nyata. Bisa jadi pengalaman yang serupa membuatnya memahami realitas media tersebut sebagai sesuatu yang taken for granted, dan memang harus terjadi dan diterima dengan begitu adanya.

C. Realitas Subjektif Mengenai Nilai-Nilai Romantic Relationship

Dokumen yang terkait

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

6 138 162

penanaman nilai-nilai entrepreneurship di smpi mentari indonesia bekasi utara

0 6 166

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak).

1 2 16

MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo).

0 0 16

Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

0 0 8

PENANAMAN NILAI NILAI KARAKTER SOSIAL SI

0 0 11