Cinta Realitas Objektif Mengenai Nilai-Nilai Romantic Relationship

commit to user 83 karena setiap masyarakat memiliki nilai yang berbeda. Sehingga, nilai-nilai romantic relationship merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan romantic relationship yang dipandang baik. Nilai merupakan gagasan umum mengenai apa yang diinginkan, apa yang dianggap benar dalam suatu masyarakat. Sementara itu, norma lah yang mengatur mengenai hal tersebut. Sehingga, nilai bisa diekspresikan dalam norma dan norma bisa merefleksikan nilai Rich dalam Bankston, 2000. Setiap orang tentunya mengharapkan romantic relationship yang mereka bangun bisa berjalan dengan baik, berkualitas, dan menjadi sesuatu yang positif. Agar hal-hal tersebut bisa terwujud, maka terdapat beberapa nilai yang harus ada dan melekat pada setiap individu yang terlibat dalam relationship tersebut, yaitu: cinta, kepercayaan, kesetiaan, komitmen, dan saling ketergantungan.

1. Cinta

Cinta adalah konsep yang abstrak, di mana manusia membutuhkan sesuatu untuk mewujudkannya. Perwujudan cinta di antaranya adalah adanya jalinan hubungan dengan orang lain, kepedulian, mengasihi, dan adanya sikap saling menyayangi. Namun bagaimanapun, cinta juga bisa diwujudkan dengan hal-hal yang tidak selalu halus dan menyenangkan. Hal ini dikarenakan ada beberapa tipe cinta yang perwujudannya adalah dengan hasrat, nafsu, dan perbuatan-perbuatan seperti berciuman dan berpelukan. Singkatnya, cinta harus diwujudkan secara nyata dalam commit to user 84 tindakan maupun perilaku, terlepas dari apapun bentuk tindakan dan perilaku tersebut. Cinta merupakan hal yang mendasar dalam setiap hubungan. Dengan adanya cinta, maka akan terujud pula kondisi yang baik dan positif. Menurut Maslow, cinta juga merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi seperti halnya manusia memenuhi kebutuhannya akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Dalam cinta, terdapat hubungan memberi dan menerima antar individu yang terlibat di dalam sebuah hubungan. Sementara itu, Buhrmester dalam analisis klaster mengenai kebutuhan manusia, mendapati temuan bahwa cinta adalah sebuah kebutuhan komunal, yang bisa dipenuhi dengan berinteraksi serta menjalin hubungan dengan orang lain Pendell dalam Gudykunst, 2002. Cinta sendiri terbagi menjadi beberapa tipe jenis, yang juga bisa membedakan pada level hubungan yang mana jenis cinta tersebut. Dari temuan data di lapangan, para informan memaknai cinta sebagai cinta storge; yaitu: salah satu tipe cinta yang melibatkan perasaan halus, tenang, damai, dan penuh kasih sayang. Cinta tipe ini tidak melibatkan nafsu maupun hasrat dalam mewujudkannya secara nyata. Umumnya, cinta jenis ini terdapat dalam hubungan dekat, baik yang terjalin secara jarak jauh maupun jarak dekat Duck, 2007. Anggi 22 menyampaikan pendapatnya mengenai hal ini. Menurutnya, cinta merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kasih, kepedulian pada pasangan, sehingga dalam menjalin romantic commit to user 85 relationship, cinta menjadi suatu hal yang penting. Hal ini diungkapkannya berikut ini: “Maksudnya… kalau dipikir-pikir, menyakiti hati pasangan, apalagi kalau misalnya pasangannya itu nggak punya salah apa-apa gitu, dan kita meninggalkan dia dengan orang lain, jadinya… aduh… kasihan gitu.” sumber: wawancara dengan Anggi, 22 Juni 2010 Menyakiti hati pasangan menurut Anggi merupakan suatu hal yang tidak sesuai dengan nilai cinta, karena dalam pandangannya cinta melibatkan suatu perasaan kasih, terdapat rasa kasihan ketika pasangan yang telah memberikan rasa cintanya pada kita, dan kita membalasnya dengan menyakiti hatinya. Menurutnya, menyakiti hati pasangan, terutama untuk pasangan yang tidak memiliki salah apapun pada kita adalah hal yang tak seharusnya dilakukan. Terlebih lagi jika menyakiti hati pasangannya itu dilakukan hingga meninggalkannya demi orang lain. Kasihan, menjadi suatu hal yang ditekankan oleh informan tersebut. Menurutnya, mengasihi memang menjadi suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, bukan malah menyakiti hati pasangan. Pendapat senada juga muncul pada informan yang lain, yaitu Faizah 22. Menurutnya, cinta merupakan suatu bentuk ekspresi jiwa yang positif dan tanpa pamrih. Hal ini diungkapkannya dalam pendapatnya berikut ini: “… ada cinta.. mm.. cinta.. cinta yang lebih kepada keikhlasan, tanpa ngarepin.. apa.. ngarepin balasan gitu. Pokoknya nggak melibatkan unsur-unsur lain selain kasih sayang deh.. Kayak nafsu atau maksud terselubung gitu. Menurut aku, cinta.. cinta ya gitu itu” sumber: wawancara dengan Faizah, 1 September 2010. commit to user 86 Menurut Faizah, cinta adalah perasaan suci yang tidak melibatkan nafsu, hasrat, dan hal-hal lain yang memungkinkan pengharapan balasan. Sehingga, keikhlasan menjadi hal yang penting juga dalam sebuah cinta. Ikhlas di sini menyiratkan makna bahwa apa yang sudah diberikan menjadi sesuatu yang memang sudah terlepas dari individu seseorang. Ibarat tangan kanan memberi dan tangan kiri tidak mengetahui, itulah cinta di mata Faizah. Keikhlasan di sini juga semakin dipertegas dengan adanya ungkapan tidak adanya maksud terselubung. Memberikan sesuatu kepada orang lain, umumnya terdapat maksud terselubung di dalamnya, walau sebagian besar orang tidak akan mengakui hal ini. Maksud terselubung ini bisa berati mengharapkan balasan, ataupun mendapatkan perlakuan serta kemudahan dalam hal yang lainnya. Sementara itu, Desma 21 juga memiliki pendapat yang serupa mengenai cinta semacam ini. Hal ini tampak dalam pendapatnya berikut ini: “ya cinta harus ada lah ya.. yang.. yang.. yang suci, tulus, murni, gitulah.. pokoknya yang baik-baik ” sumber: wawancara dengan Desma, 1 September 2010. Cinta yang suci dan murni adalah cinta yang bersih, tidak terkotori dengan hal-hal yang bisa merusak makna dari cinta itu sendiri. Ketulusan cinta di sini maksudnya tak lain adalah adanya keikhlasan dan tanpa pamrih, yang membuat cinta itu menjadi sesuatu yang baik. commit to user 87

2. Kepercayaan

Dokumen yang terkait

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

6 138 162

penanaman nilai-nilai entrepreneurship di smpi mentari indonesia bekasi utara

0 6 166

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak).

1 2 16

MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo).

0 0 16

Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

0 0 8

PENANAMAN NILAI NILAI KARAKTER SOSIAL SI

0 0 11