commit to user 93
Kalimat terakhir dalam pernyataannya tersebut menunjukkan bahwa semua orang menginginkan memiliki hubungan yang ideal.
Sehingga, menurutnya orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu memiliki kesetiaan pada pasangan ataupun individu lain yang terlibat
dalam hubungan dengannya tersebut.
4. Komitmen
Nilai selanjutnya yang terdapat dalam sebuah romantic relationship adalah adanya komitmen. Dalam hubungan jenis apapun, komitmen
merupakan suatu hal yang penting. Jika sebuah hubungan mengalami permasalahan, maka permasalahan tersebut bisa akan perlahan-lahan
terselesaikan dengan adanya komitmen yang kuat dalam hubungan tersebut. Sebaliknya, tanpa adanya komitmen, maka permasalahan atau
kemunduran yang terjadi dalam sebuah hubungan tentu tidak akan dengan mudah teratasi, bahkan cenderung akan semakin memperparah hubungan
tersebut. a.
Komitmen yang dibuat tertulis non verbal Komitmen ataupun kesepakatan yang telah dibuat oleh individu-
individu yang sedang berada dalam suatu hubungan, bisa dilakukan secara non verbal, salah satunya adalah secara tertulis, semacam
perjanjian pra-nikah Honeycutt Cantrill, 2001. Anggi 22 mengungkapkan hal tersebut berikut ini:
commit to user 94
“.. kalo menurut aku sih yang utama tu komitmen. Bahkan kalo perlu komitmennya tertulis, jadi nggak bakal ada tu yang
mangkir-mangkir ato ndak ngejalanin apa.. apa ya.. pokoke.. yang udah disepakati, gitu.. Kayak model perjanjian pra nikah
gitu lo mbak, hehe...
” sumber: wawancara dengan Anggi, 22 Juni 2010
Kesepakatan yang telah dibuat oleh orang-orang yang terlibat
dalam suatu hubungan, ternyata tidak cukup hanya dilakukan secara verbal saja. Bukti otentik tertulis dibutuhkan juga untuk membuktikan
siapa saja yang terlibat dalam kesepakatan tersebut benar-benar menjalankannya dengan baik. Selain itu, komitmen yang dibuat secara
tertulis memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan komitmen yang hanya berupa ucapan saja. Selain itu, komitmen
yang dibuat secara tertulis juga mempertebal rasa tanggung jawab seseorang. Hal ini terjadi karena jika seseorang itu tidak menjalankan
apa yang telah disepakati dengan partner mereka, maka bukan tak mungkin tindakan hukum bisa dilakukan, seperti adanya tuntutan
maupun somasi. b.
Komitmen yang dilakukan secara verbal Selain bisa dilakukan secara non verbal, komitmen juga bisa
dilakukan secara verbal. Bagi individu yang merasa bahwa dalam sebuah hubungan terdapat prinsip yang harus dijunjung tinggi, maka
komitmen bisa saja dilakukan hanya melalui ucapan, tanpa memerlukan adanya bukti tertulis yang mendukung ucapannya tersebut di kemudian
hari.
commit to user 95
Desma 21 mengungkapkan mengenai komitmen yang perlu dilakukan secara verbal berikut ini:
“ya jangan punya sephia lah.. walaupun di.. di lagunya Sheila on 7 diceritain kalo.. kalo punya Sephia tu nggak enak, ee.. kita
pribadi juga harus punya.. ini ya … punya komitmen dengan
pasangan. Nggak perlu yang resmi-resmi lah.. masak ama pasangan sendiri nggak percaya
” sumber: wawancara dengan Desma, 12 Juli 2010
Lebih lanjut, komitmen secara non verbal merupakan hal yang tidak lazim dalam kehidupan hubungan di Indonesia. Hal ini terjadi
karena di Indonesia, ketika sudah memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang, maka secara otomatis terdapat rasa percaya terhadap
orang tersebut. Selain itu, Faizah 22 juga mengungkapkan komitmen sebagai
suatu nilai dalam hubungan yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan nyata seperti pendapatnya berikut ini:
“… kalo menurut aku bagaimanapun, kalau yang emang... apa… udah ada komitmen
dalam suatu hubungan tertentu, ya udah… ya yang wajar-wajar aja lah, yang lurus-
lurus”. sumber: wawancara dengan Faizah, 22 Juni 2010.
Faizah merasa bahwa komitmen yang wajar dibutuhkan dalam suau hubungan. Kewajaran ini terwujud dengan komitmen yang berupa
ucapan, tanpa harus ada catatan tertulis atau resmi.
5. Saling ketergantungan