commit to user 255
adanya temuan mengenai hubungan cinta dengan kesehatan seseorang. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dan cinta
dengan karakteristik seperti yang terdapat dalam temuan penelitian ini memberikan dampak positif terhadap kesehatan seseorang.
Studi yang dilakukan oleh Sarokin menghasilkan temuan bahwa terdapat hubungan antara cinta dengan morbiditas kondisi di mana
seseorang mudah terserang penyakit, dan cinta dengan kondisi kesehatan seseorang. Sementara itu dalam studi Medalie Goldbourt menghasilkan
temuan bahwa seorang istri yang mendapatkan cinta yang sepenuh hati, bisa mengurangi resiko morbiditas pada penderita penyakit angina
pectoris kejang jantung. Sementara itu, dalam studi Hattori, Taketani, Ogasawara diperoleh temuan bahwa tidak mendapatkan cinta dari
seseorang merupakan anteseden yang paling umum terhadap usaha maupun perilaku bunuh diri Levin, 2000.
Begitulah bahwa cinta menjadi hal yang penting dan dibutuhkan untuk menunjang romantic relationship yang berkualitas dan ideal.
Sementara itu nilai kedua dalam romantic relationship adalah nilai kepercayaan. Selain dibutuhkan cinta, romantic relationship juga
membutuhkan adanya kepercayaan.
2. Realitas objektif nilai kepercayaan dalam romantic relationship
Dalam penelitian ini, para informan mengungkapkan bahwa kepercayaan juga dibutuhkan untuk menghindari munculnya kecurigaan
dalam romantic relationship. Selain itu, nilai kepercayaan juga merupakan
commit to user 256
perwujudan dari keadilan, reciprocity timbal balik antar pasangan dan juga self disclosure keterbukaan diri.
Pendapat-pendapat tersebut kiranya sejalan dengan bagaimana para ahli memandang nilai ini. Pasangan yang bisa diandalkan merupakan salah
satu perwujudan dari nilai kepercayaan. Dengan bisa diandalkan, maka akan terwujud perilaku yang pro-relationship. Kepercayaan adalah
mengenai hal-hal tersebut Rusbult, et.al. dalam Fletcher Clark 2003: 376.
Sementara itu saling timbal balik reciprocity merupakan hal yang dibutuhkan agar individu yang terlibat di dalam sebuah romantic
relationship memiliki rasa dipercaya. Saling percaya ini merupakan salah satu hal yang bisa menunjukkan rasa timbal balik antar pasangan Nowak,
et.al dalam Millon Lerner, 2003. Kepercayaan juga bisa menjadi awal dari keterbukaan. Dengan mempercayai orang lain, tentu akan dengan
lebih tenang bagi seseorang mengungkapkan hal-hal yang bersifat agak rahasia pada orang lain Duck, 2007: 88.
3. Realitas objektif nilai kesetiaan dalam romantic relationship
Nilai kesetiaan, menjadi nilai ketiga yang bisa menunjang sebuah romantic relationship yang ideal dan berkualitas. Kesetiaan merupakan
terdiri dari banyak elemen, yaitu elemen emotif yang diwujudkan dengan pengalaman emosi yang kuat dan positif kegembiraan, kebahagiaan,
empati; elemen kognitif yang diwujudkan dengan adanya kepercayaan terhadap anggota lain dalam sebuah hubungan, dan optimis terhadap
commit to user 257
kelangsungan hubungan tersebut; serta elemen behavioral yang diwujudkan dengan pengorbanan, dan tetap berada pada suatu hubungan,
walaupun jika meninggalkan hubungan tersebut, kondisi seseorang akan menjadi lebih baik Levine Moreland dalam Van Vugt Hart, 2004.
Dalam penelitian ini, para informan menyebutkan bahwa kesetiaan bisa menunjang cinta. Selain itu, kesetiaan juga memberikan masukan bagi
idealnya sebuah romantic relationship. Kesetiaan menurut DeVito 2007 merupakan perwujudan dari cinta yang tulus tanpa pamrih storge.
Dengan menjunjung tinggi kesetiaan dalam sebuah hubungan, maka cinta tulus dan ikhlas juga akan terwujud. Selanjutnya, cinta yang tulus ikhlas
tersebut akan bisa mewujudkan romantic relationship yang berkualitas dan ideal.
Salah satu hal untuk mendapatkan relationship yang ideal adalah dengan menjadikan kesetiaan sebagai sebuah nilai yang diaplikasikan
dalam menjalin relasi dengan orang lain Simpson, et.al. dalam Fletcher Clark, 2003.
4. Realitas objektif nilai komitmen dalam romantic relationship