karena bisa memperoleh pengalaman luar biasa bersama teman-teman yang normal. “Hai kawan-kawan, namamu siapa?” itulah kalimat yang dikeluarkannya
untuk mendapatkan teman di sekolah umum. Semangat Lia untuk terus bersekolah tidak pernah gelap, walaupun
pandangannya gelap. “Aku harus sekolah, aku harus kuliah, aku harus berbeda, walaupun aku seperti ini”, ungkap Lia
2. Data Observasi Selama Wawancara
Wawancara pertama dilakukan pada hari kamis, 25 Oktober 2012. Wawancara dilakukan di Yapentra. Pada saat peneliti datang ke Yapentra, peneliti
langsung menuju ruang komputer dan ternyata responden memang berada di ruang komputer bersama dengan teman-temannya. Pada saat itu responden sedang
membuka situs google untuk mencari lagu-lagu dan tugas dari sekolah, dan pada saat itu pula peneliti meminta kesediaan responden untuk diwawancarai dan
responden bersedia kemudian langsung mengajak peneliti ke teras ruang komputer untuk melakukan wawancara.
Pada saat itu Responden masih menggunakan baju sekolah karena esok harinya Responden izin tidak sekolah dikarenakan mengikuti kegiatan di
agendakan oleh Yapentra di luar kota. Ketika wawancara berlangsung agak sedikit ribut karena terdengar suara anak- anak tunanetra yang lain yang berada di ruang
komputer, selain itu anak-anak tunanetra yang laki-laki latihan musik di aula Yapentra yang bertepatan berhadapan dengan ruang komputer sehingga suara
Responden kurang terdengar dan peneliti kembali berulang kali menegaskan
jawaban Responden. Kondisi demikian tidak berlangsung lama, hanya sekitar kurang lebih 10 menit karena latihan musik sudah selesai dan akhirnya peneliti
dan Responden fokus dalam wawancara serta berjalan dengan baik. Wawancara berlangsung selama 1 jam 50 menit dan ketika peneliti mengakhiri wawancaranya,
teman-teman Responden datang menghampiri peneliti dan Responden dan akhirnya peneliti juga terlibat dalam pembicaraan mereka.
Wawancara kedua dilakukan pada hari kamis, 4 April 2013. Mengenai Responden, Lia memiliki postur tubuh dengan tinggi badan sekitar 140 cm dan
berat badan sekitar 45 kg. Pada saat itu Responden mengenakan pakaian warna merah, selain itu Responden juga menggunakan celana pendek. Wawancara
dilakukan di Yapentra, hanya saja tempat proses wawancara berlangsung di asrama Responden. Asrama Responden dapat dikatakan seperti rumah dengan
satu buah kamar dan satu buah dapur dan wancara dilakukan diruang tamu. Diruang tamu tersebut tidak satupun terdapat barang-barang, sehingga ruang
tamunya kosong dan peneliti serta Responden duduk dilantai untuk melakukan wawancara.
Pada saat wawancara berlangsung Responden terlihat tidak canggung, sehingga membuat peneliti semangat untuk melakukan proses wawancara. Pada
proses wawancara kedua sedikit terganggu, hal ini dikarenakan teman Responden datang menghampiri Responden dan menanyakan kegiatan yang dilakukan
Responden. Pada saat itu Responden mengatakan bahwa ia sedang wawancara dan langsung meminta temannya untuk pergi karena Responden, sehingga akhirnya
proses wawancara pun kembali lancar seperti biasanya.
Ketika wawancara, seperti biasa peneliti membuat gurauan agar suasana lebih akrab dan beberapa waktu kemudian ketika peneliti dengan serius
mengajukan pertanyaan ternyata peneliti salah mengucapkan satu kata sehingga peneliti dan Responden tertawa bersama-sama sambil menepuk tangan.
Wawancara kedua berlangsung selama 85 menit.
3. Data Wawancara