mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian psikologis, dapat berlangsung dalam
konteks laboratorium maupun dalam konteks alamiah. Banister dkk, dalam Poerwandari 2009.
D. Alat Bantu Pengambilan Data
1. Alat perekam
Alat perekam digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data agar peneliti mudah mengulang kembali rekaman wawancara. Dengan adanya alat perekam ini,
peneliti dapat memperoleh data yang utuh dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan alat perekam ini digunakan dengan seizin partisipan.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan menjadi daftar pengecek apakah semua
pertanyaan penelitian telah ditanyakan. Pedoman wawancara ini juga sebagai alat bantu untuk mengkatagorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap
analisis data lainnya. Pedoman wawancara ini berisikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan tema penelitian dimana urutan pertanyaan akan bersifat fleksibel
karena akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat wawancara berlangsung.
E. Kredibilitas Penelitian
1. Kredibilitas Validitas Penelitian Istilah kredibilitas digunakan untuk menjelaskan validitas penelitian
kualitatif yang dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya
mencapai maksud, mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan seting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2009.
2. Dependability Reliabilitas Penelitian Lincoln dan Guba dalam Poerwandari, 2009 menyatakan bahwa
dependability merupakan suatu istilah reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Sarantoks dalam Poerwandari, 2009 menyatakan bahwa peneliti kualitatif tidak
sepakat dengan upaya pengendalian atau manipulasi penelitian eksperimental untuk meningkatkan reliabilitas.
Secara keseluruhan adapun upaya peneliti nantinya dalam menjaga kredibilitas data dalam penelitian ini, antara lain dengan:
a. Memilih responden penelitian yang sesuai dengan karakteristik penelitian,
dalam hal ini adalah siswa tunanetra yang bersekolah di sekolah umum. b.
Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan strategi pemecahan masalah akademis pada setiap mata pelajaran.
c. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk
mendapatkan data yang akurat.
d. Menyertakan rekan yang dapat berperan sebagai pengkritik yang
memberikan saran-saran dan pembelaan yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang akan dilakukan
peneliti. e.
Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. Peneliti perlu
mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, yang dilakukan dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing mata kuliah.
F. Prosedur Penelitian