Pendidikan Kewarganegaraan Responden 2 Responden Dona

di materi pelajaran kewarganegaraan dengan mengahafalkannya setiap malam sebelum pelajaran dilaksanakan pada keesokan harinya. Cara Dona menghafalkan pasal-pasal tersebut dengan menuliskannya kembali, kemudian membacanya hingga lima kalimat sebanyak tiga kali dan akhirnya Dona pun hafal mengenai pasal tersebut. Untuk materi pelajaran kewarganegaraan, Dona mengalami kesulitan pada materi mengenai pemerintahan dan globaisasi. “... Aku terus teranglah kak kalo mengenai globalisasi di PPKN enggak tau aku sampek hari ini…” R2. WIIb. 692-694 hal. 113 Untuk mengatasi mengatasi kesulitan tersebut, maka Dona bertanya kepada temannya dan menuliskan kembali penjelasan dari temannya serta dengan menyamakan persepsi seperti pada pelajaran sosiologi, membuka internet, dan berdiskusi dengan teman seangkatan yang bersekolah di sekolah negeri. Secara keseluruhan, pemahaman Dona mengenai pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mengenai norma-norma yang berlaku yang harus di patuhi oleh masyarakat. 3. Bahasa Indonesia Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, Dona sangat tertarik untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, karena gurunya yang tidak membedakan siswa tunanetra dengan siswa lainnya. Hal ini membuat Dona selalu mengerjakan seluruh tugas bahasa Indonesia Untuk tugas bahasa Indonesia, tugas yang diberikan oleh guru selain menjawab soal-soal yang ada dibuku adalah membuat resensi novel, membuat pidato, puisi dan menghafal drama. Untuk tugas membuat resensi novel, Dona mengalami kesulitan karena ia tidak menemukan novel yang bertulisan Braille. Untuk mengatasi masalah tersebut, Dona pergi ke perpustakaan yang ada di Yapentra. Ia mencari kaset CD dalam bentuk novel, ia mendengarkan novel tersebut dengan menggunaka earphone sambil menuliskan resensi novel tersebut dalam tulisan Braille. Setelah selesai, ia meminta pengasuhnya untuk menyalin resensi tersebut dalam tulisan Braille ataupun temannya jika pengasuhnya sedang sibuk. “…Kadang novelnya aku cari di CD yang sama judulnya dengan buku itu. novelnya kan bebas kak. ya udah. Baru nanti resensinya ibu pengasuh yang nuliskan ke awas. Kalau ngak sibuk ibu pengasuh kan itu ngak sempat kak. jadi kawanku yang kusuruh, cepat-cepat aku datang kesekolah. Lagian kami cepat kami ke sekolah kak. jam tujuh kurang udah sampe kami dikelas. Masuknya jam setengah delapan” R2. WIb. 450-459 hal. 73 Untuk tugas membuat pidato dan puisi, Dona mengarangnya sendiri dan kemudian menghafalnya dan meminta gurunya untuk langsung membacakan pidatonya di depan kelas tanpa memberikan buku tugasnya. Begitu pula dengan menghafal drama, Dona tidak mengalami hambatan dalam mengerjakannya. Ia menghafal naskah drama tersebut dan mempraktekkan dengan teman-temannya di depan kelas. Selain itu, tugas yang diberikan gurunya adalah mencari artikel lewat media internet. Hambatan yang ditemukan Dona pada tugas ini adalah ia kesulitan untuk mencetak artikel tersebut, sehingga meminta bantuan pengasuhnya. Sebelum di cetak, Dona sudah menuliskan artikel tersebut dalam huruf Braille untuk kemudian ia hafal. Setelah dicetak, ia meminta pengasuhnya untuk menyalinkan kedalam tulisan awas. Semua tugas-tugas tersebut Dona kerjakan sebanyak tiga kali kerja hingga selesai. “… ya udah kak dibacakan ibu itu sama ku. Ya kutulis lagi lah kak. siap itu kuhafal. Jadi besok tinggal bilang. Di presentasikan kak. pokoknya kami hampir tiga kali kerja kak. tapi ngak apa lah. Syukur masih bisa sekolah” R2. WIb. 477-481hal. 73-74 Untuk materi pelajaran bahasa Indonesia, Dona mengalami kesulitan mengenai materi membuat surat lamaran kerja. “… mengenai surat lamaran kan, aku enggak mengeti jadi aku bilang sama ibu itu bu aku enggak mengerti gitu, kemaren itu aku kurang paham mana yang harus ditulis lampiran, di mana harus ditulis fotokopi dan ijazahnya…” R2. WIb. 783-788hal. 114 Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Dona membuka internet dan membaca buku di perpustakaan mengenai cara penulisan surat lamaran kerja. Hal lain yang dilakukan Dona adalah dengan bertanya kepada gurunya mengenai cara penulisan surat lamaran yang benar dan latihan dengan cara menuliskannya kembali “… Karena dia bilang, semenjak dia masuk, kalo kalian belum mengerti dan memang belum paham tanya saya, ya tanya ibu itu kak, aku belum mengerti ini bu mengenai surat lamaran kerja yang kayak mana sebenarnya di buat pengucapan terima kasihnya, apa duluan, di lampirannya ditulis lam atau harus dipanjangkan lampirannya, gitu ku tanya, diterangkannya kembali kak…” R2. WIb. 800-809hal. 114 4. Bahasa Inggris Untuk tugas bahasa Inggris, Dona mengalami hambatan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hal ini terjadi karena kurangnya perbendaharaan kosakata dalam bagi bahasa Inggris, selain itu juga kamus yang dimiliki Dona merupakan tulisan awas. Untuk mengatasi kendala tersebut, ia harus meminta bantuan temannya untuk mencari arti kosakata tersebut. Tugas lain yang diberikan gurunya adalah membuat pidato dalam bahasa Inggris. Dalam mengerjakan tugas ini, Dona melakukan beberapa tahap agar tugasnya dapat selesai. “…pidato itu kak aku udah buat ke bahasa Indonesia. Aku karang sendiri kak pidatonya. Aku ku karang aja menurut perasaan ku kekmana pendidikan di Indonesia ini. Ya udah aku buat kak. baru nanti aku ketikkan trus aku translate di google kak, kan keluar itu hasilnya. Setelah itu tulis lagi ke Braille. Komputernya kan bicara, ya udah aku tulis kak. jadi kan kak, Di google, ngomong dia trus dicatat ke huruf Braille. komputer ngomong bacaannya perhuruf bisa didengar pake panah. Siap itu dihafal perkalimat biasanya sampe lima kali namanya juga bahasa Inggris” R2. WIb. 754-765hal. 79 Untuk mengatasi masalah utama dalam mata pelajaran bahasa Inggris yaitu kurangnya perbendaharaan kosa katanya dalam bahasa Inggris, Dona harus benar-benar berlatih dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dona melakukannya dengan cara membuat dialog atau percakapan sederhana dengan teman-temannya. Hal ini ia lakukan karena ia mengingat nasehat gurunya, bahwa jika ingin lancar dalam bahasa Inggris harus sering-sering melakukan percakapan dalam bahasa Inggris. Selian itu juga lebih memudahkan Dona dalam mengerti akan arti dari yang ia ucapkan. Selain membuat percakapan, Dona juga sering mendengarkan lagu bahasa Inggris. Ia menulis lirik lagunya dan mencatat judul lagu bahasa Inggris yang ia sukai kemudian menghafalkannya dengan mencari arti kata tersebut di dalam kamus. Untuk materi pelajaran bahasa Inggris, Dona menemukan kesulitan mengenai materi explanation dalam bahasa Inggris atau segala materi yang berhubungan dengan wacana dalam bahasa Inggris. “… Ia kak, kadang aku adanya wacana dan kalo nanti disuruh buat apa kak explanation, discussion, kurang mengerti…” R2. WIIb. 949-952hal. 117 Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka Dona membuat terlebih dahulu kedalam bahasa Indonesia kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Inggris, setelah itu responden memberikan tugasnya kepada guru untuk dikoreksi. Cara lain adalah dengan harus lebih memperbanyak kosa kata dengan cara mengingat kosa kata dalam bahasa Inggris adalah dengan menghafal 5 kosa kata dalam sehari dan menempelkannya ke pintu lemari pakaiannya. 5. Matematika Pada mata pelajaran matematika, Dona benar-benar menemukan hambatan. Selain tugasnya yang sulit untuk ia kerjakan, Dona juga tidak menyukai sikap gurunya yang tidak peduli terhadap dirinya maupun siswa tunanetra lainnya. Kondisi itu membuat Dona terkadang tidak mengerjakan tugas matematika, dan mengerjakan tugas tersebut jika ia tidak malas. “… aku seringan ngak ngerjakan tugas matematika kak. tapi ku kerjakan juga sih kalau disitu hatiku. Kalau ngak disitu hatiku ngak ku kerjakan. Biasanya disitu hatiku. Kalau lagi malas kali aku kak satu hari itu trus ku ingat lagi kek gimana dia sama ku. Ah udahlah ngak usah lah lagi, malas kali aku ngerjakan.” R2. WIb. 847-853hal. 80 Untuk mengatasi kendala tersebut, Dona hanya meminta bantuan dengan teman sebangkunya dengan menyesuaikan jawaban dirinya dengan jawaban temannya tersebut. Hal ini dilakukan oleh Dona, karena menurutnya teman sebangkunya menguasai pelajaran matematika. Ketika tugas matematika tersebut menjadi pekerjaan rumah PR, Dona meminta bantuan kakak-kakak seniornya yang juga tunanetra yang bersekolah di sekolah umum. “… kukasih tau aja gitu rumus-rumusnya sama kawan kekmana ngerjakannya gitu. Kasih tau lah dulu rumusnya, kami kerjakan sama. Sama kawan tunanetra disini, sama kakak kelas. Kan mereka sudah melewati itu otomatis tau juga lah sikit-sikit.” R2. WIb. 892-896hal. 81 Untuk materi pelajaran matematika, Responden kurang memahami materi matriks dan geometri karena banyaknya simbol-simbol yang digunakan. Untuk mengatasinya, Dona menyesuaikan hasil kerja dengan contoh. Cara Dona untuk mengetahui materi matematika adalah dengan lebih banyak bertanya dengan temannya dibandingkan dengan gurunya, karena gurunya sendiri mengakui bahwa tidak bisa mengajar siswa tunanetra. 6. Geografi Dona memiliki ketertarikan pada pelajaran geografi, sehingga Dona sering membaca buku, mendengar CD mengenai pelajaran geografi, dan sering bertanya kepada guru di kelas. Pada mata pelajaran geografi tentunya juga menemukanDona juga hambatan, hambatan yang ditemui Dona adalah gurunya yang sering memberikan pertanyaan lisan secara tiba-tiba kepada siswanya dan harus langsung dijawab oleh siswanya. Cara Dona mengatasi hambatan tersebut adalah selalu mengahafal materi pelajaran yang akan dibahas di kelas. Tentunya Dona menghafalkan materi pertanyaan tersebut pada malam hari sebelum materi peajaran tersebut akan dibahas pada keesokan harinya, sehingga Dona sudah siap ketika tiba-tiba gurunya akan mengajukan pertanyaan kepada dirinya. Dona sangat senang melakukannya, karena Dona sangat suka dengan mata pelajaran yang bersifat hafalan dan berhubungan dengan sosial. Untuk materi pelajaran geografi, Responden mengalami kesulitan mengenai materi hutan hujan tropis dan materi jumlah kelahiran dan kematian. “… Ada kak mengenai hujan tropis, nanti aku bingung, kayak mana itu hujan tropis. Aku kira kalo hujan tropis itu kan kak sering hujan di tempatnya, rupanya enggak…” R2. WIIb. 1522-1526hal. 128 “… misalnya kan jarak sebenarnya nanti kan lima ratus, 1 banding 500, itukan masih dilapangan kan kak jadi di peta satu banding berapa gitu, kita harus mengalikan mencari-mencari gitu…” R2. WIIb. 1565-1569hal. 129 Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka Dona meminta penjelasan dari gurunya sebanyak tiga kali hingga responden mengerti sambil menggunakan rumus untuk perhitungan khusus menghitung jumlah anagka kelahiran dan kematian. Dona juga mengalami kesulitan mengenai perhitungan jarak peta. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Dona membayangkan jarak peta dengan menggunakan logika. Setelah itu menyesuaikan dengan rumusnya dan bertanya dengan gurunya untuk dikoreksi. Selain itu responden juga bertanya kepada guru IPS yang berada di Yapentra ketika pulang sekolah untuk berdiskusi. Setelah berdiskusi, biasanya Dona menuliskan hasil diskusi untuk ia pelajari selanjutnya. 7. Sosiologi Dona tertarik mengikuti pelajaran sosiologi karena mempelajari mengenai nilai, norma, dan sosial dalam masyarakat. Pada mata pelajaran sosiologi, hambatan yang ditemukan oleh Dona adalah tugas-tugas sebagai pekerjaan rumah yang selalu berhubungan dengan media internet. Cara Dona mengatasi hambatan tersebut dengan mengerjakan tugas tersebut di asrama yang kebetulan komputernya sudah di install untuk tunanetra, dan Dona pun dapat mengerjakan tugas tersebut dengan baik. Setelah tugas yang dicari lewat internet selesai, maka Dona menyalinnya kedalam tulisan braille dan kemudian meminta pengasuhnya memindahkannya kedalam tulisan awas dengan cara mendiktekannya. Cara lain yang dilakukan Dona agar tugas-tugas ataupun materi sosiologi dapat ia kerjakan dan ia pahami adalah dengan selalu mempelajari dan menghafalkan materi pelajaran sosiologi pada malam hari sebelum keesokan harinya materi tersebut akan dibahas di kelas. Hal lain yang dilakukan Dona adalah dengan mendengar kaset CD yang di dengar melalui earphone mengenai soal-soal sosiologi berserta jawabannya dan juga materi-materi mengenai pelajaran sosiologi, kemudian Dona mencatatnya kedalam buku catatannya untuk dipelajari kembali. Untuk materi pelajaran sosiologi, Dona mengalami kesulitan pada materi modernisasi. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, yang dilakukan Dona adalah dengan mencari informasi melalui internet, kemudian minggu depannya Dona menyampaikan pendapatnya mengenai modernisasi tersebut. “…modernisasi sama westernisasi, hampir miripnya itu kak, tapi nanti aku bisa payah membedakan…” R2. WIIb. 2244-2246hal. 142 Secara keseluruhan, pemahaman Dona terhadap pelajaran sosiolgi diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. 8. Sejarah Dona tertarik untuk mengikuti pelajaran sejarah, karena dapat mengetahui mengenai kejadian masa lampau dan mengetahui perjuangan orang-orang pada zaman dahulu Pada mata pelajaran sejarah, masalah yang ditemukan oleh Dona adalah gurunya yang sering menyuruh siswanya untuk meringkas materi pelajaran di kelas. Hal ini membosankan bagi Dona karena banyaknya materi pelajaran yang harus diringkas, dan juga buku paket sejarah yang masih bertuliskan huruf awas. Untuk mengatasi maslaah tersebut, Dona meringkas materi pelajaran tersebut di rumah dengan meminta bantuan pengasuhnya untuk mendiktekannya dan juga meminta penagsuhnya untuk menyalin hasil ringkasannya tersebut kedalam tulisan awas. Untuk materi pelajaran sejarah, Dona mengalami kesulitan mengenai materi kerajaan islam karena Dona kesulitan menyebutkan tokoh-tokoh dalam kerajaan. Untuk mengatasi kesulitan itu maka Dona bertanya kepada gurunya dan mencari informasi melalui internet, barulah mencatatnya. Selain itu, Dona juga menghafal sampai tiga kali dan memimata temannya untuk mengoreksi dengan melihat buku “… itu aku enggak tau. Jadi harus aku nanya sama guru, terus liat internet, gitu akunya. Baru nanti aku tulis di buku ku kak, aku baca-baca…” R2. WIIb. 1803-1806 hal. 134

9. Ekonomi

Pada mata pelajaran ekonomi, hambatan yang ditemukan Dona adalah materi yang berhubungan dengan gambar atau tabel. “… menggambar itu kak kayak perusahaan, kekmana bentuknya. Bentuk perusahaan. Trus buat kotak-kotak dimana letaknya perusahaan itu kekmana. Kayak denah kak. kami kan ngak bisa” R2. WIb. 1301-1304hal. 89 Untuk mengatasi hambatan Dona tersebut, Dona hanya mencatat mengenai penjelasan dari gambar atau tabel tersebut dan meminta temannya untuk penjelasan gambar tersebut dan mencatatnya kembali hal- hal yang penting dari penjelasan temannya tersebut. Untuk tabel sendiri, Dona meminta izin kepada gurunya untuk menuliskan hanya kata-kata yang terdapat pada tabel. “…ngak ada kak. ngak bisa lah. Jadi ngak ada lah tabel kami. Karna ngak ada alat tulis kami kak.pokoknya kalau tabel dia atau kotak-kotak gitu, kata-katanya aja yang terus kami tulisi. Misalnya tabel pengangguran, pendapatan perkapita. Ya udah kutulis pada tahun sekian pendapat perkapita sekian trus tahun ini naik atau turun.” R2. WIb. 1311-1317hal. 89 10. Akuntansi Untuk mata pelajaran akuntansi, Dona hanya menuliskan angka- angka yang berada di kotak debit dan kredit dengan kalimat. Ketika waktu mata pelajaran tersebut dikelas masih tersisa, Dona meminta bantuan temannya untuk membuatkan tabel pada tugasnya. Ketika tugas tersebut menjadi pekerjaan rumah PR, ia meminta bantuan pengasuhnya. “… ngak ada kak. ngak bisa lah. Jadi ngak ada lah tabel kami. Karna ngak ada alat tulis kami kak.pokoknya kalau tabel dia atau kotak-kotak gitu, kata-katanya aja yang terus kami tulisi…” R2. WIb. 1311-1314hal. 89 Untuk materi pelajaran akuntansi, Dona mengalami kesulitan pada materi jurnal neraca saldo. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka Dona meminta penjelasan kembali dengan guru akuntansi dimana letak angka- angka yang harus dimasukkan kedalam kolom debit dan kredit. Selain itu Dona juga bertanya dengan temannya yang megerti mengenai pelajaran akuntansi. “…akuntansi kan kak, aku yang suka apa namanya debit sama menghitung kredit ada di debit gitu, itu yang suka kak. Tapi kalo buat jurnal apa itu neraca saldo aku enggak tau…” R2. WIb. 1957-1961hal. 136-137 Dona juga mengalami kesulitan pada posting buku besar. Cara Dona mengatasi kesulitan posting buku besar adalah meminta penjelasan kepada gurunya dengan mendatangi meja gurunya. Kemudian responden diajarkan untuk memasukkan hasil semua sisa saldo setiap bulannya,yang sebelumnya harus di balance kan terlebih dahulu. Dona juga meminta bantuan temannya untuk memasukkan jumlah kedalam kolom debit dan kredit, yang sebelumnya Dona teah menghitung jumlahnya terlebih dahulu. 11. Seni Budaya Untuk mata pelajaran seni budaya, hambatan yang ditemukan Dona adalah ketika tugasnya membuat sebuah gambar. Tugas tersebut tentu