d. Menyertakan rekan yang dapat berperan sebagai pengkritik yang
memberikan saran-saran dan pembelaan yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang akan dilakukan
peneliti. e.
Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. Peneliti perlu
mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, yang dilakukan dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing mata kuliah.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan penelitian Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang
diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong dalam Poerwandari, 2009 yaitu sebagai berikut:
a. Mengumpulkan informasi dan teori yang berhubungan dengan tunanetra
strategi pemecahan masalah, dan masalah akademis. b.
Menyusun pedoman wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti terlebih dahulu menyiapkan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan teori yang ada.
c. Membangun rapport
Menghubungi calon responden yang sesuai dengan karakteristik responden penelitian. Peneliti menemui calon responden penelitian, untuk menjelaskan
tentang penelitian yang akan dilakukan. Peneliti kemudian menanyakan kesediaan calon responden untuk diwawancarai.
2. Tahap pelaksanaan penelitian Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari:
a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara
b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara
c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip
verbatim d.
Melakukan analisis data
Analisis yang dilakukan adalah dengan cara menganalisa setiap responden penelitian terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan analisa keseluruhan
responden penelitian.
e. Menarik kesimpulan, membuat kesimpulan dan saran
3. Tahap pencatatan data
Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada partisipan untuk merekam wawancara yang akan dilakukan. Untuk memudahkan pencatatan
data, peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu agar data yang diperoleh lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Proses pengolahan data
Data akan dianalisis menurut prosedur-prosedur kualitatif, dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode kualitatif.
Menurut Poerwandari 2009 proses analisis data adalah sebagai berikut:
a. Organisasi data
Pengolahan dan analisis sesungguhnya dimulai dengan menngorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan
banyak, peneliti berkewajiban untuk mengorganisasikan diantaranya adalah data mentah catatan lapangan, kaset hasil rekaman, data yang sudah diproses
sebagian, transkip wawancara, data yang sudah dibubuhi kode-kode dan dokumentasi yang kronologis mengenai pengumpulan-pengumpulan data analisis.
b. Koding
Langkah penting pertama sebelum analisis dilakukan adalah membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan
untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang
dipelajari. Dengan demikian, peneliti akan dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkannya. Peneliti berhak memilih cara melakukan koding yang
dianggapnya paling efektif bagi data yang dikumpulkan, membaca transkip begitu transkip selesai dibuat, membaca transkip berulang-ulang sebelum melakukan
koding untuk memperoleh ide umum tentang tema sekaligus untuk mnghindari kesulitan dalam mengambil kesimpulan Poerwandari, 2009.
c. Pengujian terhadap dugaan
Dugaan adalah kesimpulan sementara, begitu tema-tema dan pola-pola muncul dari data, kita mengembangkan dugaan-dugaan yang adalah juga
kesimpulan-kesimpulan sementara. Dugaan yang berkembang tersebut harus dipertajam serta diuji ketepatannya. Saat tema-tema dan pola-pola muncul dari
data untuk menyakinkan temuannya, selain mencoba untuk terus menajamkan tema dan pola yang ditemukan, peneliti juga perlu mencari data yang memberikan
gambaran atau fenomena berbeda dari pola-pola yang muncul tersebut Poerwandari, 2009.
d. Strategi Analisis
Analisis terhadap data pengamatan sangat dipengaruhi oleh kejelasan mengenai apa yang dilakukan. Patton dalam Poerwandari, 2009 menjelaskan
bahwa proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban atau kata-kata partisipan sendiri maupun konsep yang dikembangkan atau dipilih
oleh peneliti untuk menjelaskan fenoma yang dianalisis. Pada penelitian ini, peneliti menganalisa masing-masing individu sesuai
dengan Poerwandari 2009 yang menyarankan untuk melakukan studi kasus terhadap masing-masing individu terlebih dahulu bila fokus pemilihan adalah
variasi individu.
e. Interpretasi
Menurut Kyale dalam Poerwandari, 2009 interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti
memiliki persepektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN