A. Responden 1 Responden Lia
1. Deskripsi Umum Responden
Wawancara dengan Responden Lia dilakukan sebanyak 2 kali yaitu :
Tabel 1 Jadwal Wawancara Responden 1
No. Hari
Tanggal Waktu
Tempat
1. Kamis
25 Oktober 2012 Pukul 16.00 WIB –
17.50 WIB Yayasan pendidikan
tunanetra 2.
Kamis 4 April 2013
Pukul 13.00 WIB – 14.25 WIB
Yayasan pendidikan tunanetra
Tabel 2 Gambaran Umum Responden 1
No. Identitas
Responden
1. Nama
Lia nama samaran 2.
Usia 19 tahun
3. Jenis kelamin
Perempuan 4.
Agama Kristen protestan
5. Status pendidikan
SMA 6.
Domisili Deli Serdang – Batu Bara
7. Urutan dalam keluarga
Anak ke 4 dari 5 bersaudara 8.
Penyebab kebutaan Penyakit campak dan kerumut
Gadis belia ini bernama Lia, Seorang anak tuna netra dari orang tua yang berprofesi sebagai seorang karyawan pabrik kelapa sawit. Saat ini usianya 19
tahun, dia merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Ke empat saudaranya merupakan anak normal yang bisa melihat dunia namun membenci sekolah,
sehingga pada saat ini hanya Lia yang bersekolah di keluarganya. Lia mengalami kebutaan pada usia 4 tahun, penyebab awal kebutaannya
adalah sakit campak dan kerumut. Awalnya Lia masih bisa main di luar rumah
bersama teman-teman, namun tiba-tiba Lia merasa gelap dan tidak bisa melihat apa-apa. Lia terus meminta orang tuanya membuka jendela agar dia bisa melihat,
orang tuanya pun langsung membawanya kedekat jendela namun tidak ada reaksi, pandangan masih saja gelap. Melihat kejadian ini, orang tua Lia langsung
membawanya ke dokter spesialis mata di kota terdekat, namun dokter menyatakan, Lia sudah tidak bisa ditolong, Lia dan orang tuanya harus menerima
keadaan ini. Infomasi dari anak adik amang boru yang juga tuna netra, membawa Lia
ke yayasan YAPENTRA. Lia menjalani pendidikannya dari TK sampai saat ini SMA di bawah naungan yayasan tersebut. Lia menghabiskan pendidikan TK, SD,
SMP di sekolah khusus, yaitu sekolah SLB untuk anak penyandang tuna netra. Memasuki pendidikan menengah atas atau yang familiar dengan sebutan
SMA, Lia memilih untuk keluar dari sekolah SLB dan bersekolah di sekolah umum. Lia memilih sekolah umum karena ingin memiliki banyak teman yang
tidak menyandang tuna netra, Lia mendengar hal-hal yang menarik dari teman tuna netra yang bersekolah di SMA umum. Alasan ini juga lah yang membuat Lia
semangat untuk belajar. Syarat nilai UAN 7,0 dan kemampuan kemandirian harus di perolehnya agar dapat bersekolah di sekolah umum. Akhirnya, Lia
memperolehnya SMA Trisakti merupakan salah satu sekolah yang diizinkan oleh yayasan
YAPENTRA untuk Lia belajar, menghabiskan masa putih abu-abunya. Banyak suka dan duka yang dilewatinya disekolah tersebut. Duka karena harus
mengerjakan tugas sebanyak dua kali dengan huruf braille dan biasa. Bahagia
karena bisa memperoleh pengalaman luar biasa bersama teman-teman yang normal. “Hai kawan-kawan, namamu siapa?” itulah kalimat yang dikeluarkannya
untuk mendapatkan teman di sekolah umum. Semangat Lia untuk terus bersekolah tidak pernah gelap, walaupun
pandangannya gelap. “Aku harus sekolah, aku harus kuliah, aku harus berbeda, walaupun aku seperti ini”, ungkap Lia
2. Data Observasi Selama Wawancara