commit to user
H.B Sutopo 2002:112 mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda. Secara
lebih jelas studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda masih dibedakan adanya jenis terpancang ataupun holistik penuh”. Berdasarkan pendapat tersebut
dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu : a.
Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik dan sudah memilih serta menemukan variabel yang menentukan yang
menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan. b.
Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta
menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.
c. Holistik penuh yaitu penelitian dalam kajiannya sama sekali tidak
menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.
Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian tunggal terpancang. Karakteristik yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah terbatas hanya pada peranan sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan. Sedangkan
yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah karyawan bagian SDM PT Pos Indonesia Persero Surakarta.
C. Sumber Data
Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Data tidak bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Menurut HB. Sutopo 2002:22
bahwa “Sumber data penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain. Informan adalah orang
yang dipandang mengetahui permasalahan yang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti”.
Menurut Lofland
dalam Lexy
J. Moleong
2010:157 mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemilihan sumber data penelitian kualitatif. Pertama, ketepatan pemilihan sumber data,
commit to user
dimana data harus diperoleh dari orang-orang dan lembaga yang tepat. Kedua, jumlah sumber data baik kelembagaan maupun responden harus mewakili atau
representatif. Keseluruhan lembaga dan atau orang yang berada dalam lingkup wilayah penelitian disebut populasi. Bagian dari populasi yang secara nyata
diteliti merupakan sampel. Walaupun sampel merupakan bagian dari populasi, tetapi baik dalam karakteristik maupun jumlah sampel harus mewakili seluruh
populasi. Dalam hal ini peneliti akan melakukan seleksi terhadap informan dengan
tujuan untuk mendapatkan informan yang benar-benar mengetahui permasalahan, sehingga diperoleh data yang obyektif. Tempat dan peristiwa menjadi sumber
informasi karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteknya dan setiap situasi sosial melibatkan, tempat, perilaku, dan aktivitasnya. Dokumen dan arsip
merupakan sumber data yang sangat penting, artinya dalam penelitian kualitatif, terutama bila sasarannya terarah pada latar belakang masa lampau yang sangat
menarik untuk dipelajari. Penelitian kualitatif bersifat studi kasus, temuan hasil penelitian hanya
berlaku untuk unit yang diteliti. Syarat menentukan sumber data adalah ketepatan
sumber yang digunakan baik sumber lembaga maupun orang. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari informan, lokasi, dan dokumen. Berikut ini
adalah keterangan singkat untuk masing-masing sumber data : 1.
Informan Dalam penelitian kualitatif orang-orang yang menjadi sumber data
disebut informan. Tidak setiap orang dalam lembaga yang diteliti menjadi informan, sebab yang diteliti hanya informan ekspert. Menurut Nana
Syaodih 2007:285 bahwa “Informan ekspert adalah orang-orang yang bertanggung jawab, benar-benar mengetahui, menguasai dan banyak
terlibat dalam kegiatan yang diteliti, informan ini diurutkan menurut ke- ekspertannya dalam kegiatan atau masalah yang diteliti”.
Peneliti dan informan mempunyai posisi yang sama dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti tetapi ia
lebih bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia
commit to user
miliki. Menurut HB. Sutopo 2002:50 bahwa “Dalam penelitian kualitatif posisi narasumber atau informan sangat penting perannya sebagai individu
yang memiliki informasi”. Di sini informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi
peneliti dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah sebagai berikut :
a.
Pimpinan Sumber Daya Manusia
b. Karyawan bagian Sumber Daya Manusia
c. Karyawan bagian IT
Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai
key informan
adalah Pimpinan Sumber Daya Manusia karena merupakan informan kunci yang
dianggap mengerti tentang permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
2. Lokasi dan Peristiwa
Menurut Nana Syaodih 2007:102 bahwa “Pemilihan lokasi berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok dan tempat di mana
orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti”. Pengamatan pada tempat dengan keragaman benda yang berada di
lokasi, membuat peneliti sering memperoleh informasi yang berkaitan dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi atau bahkan sangat berkaitan
dengan sikap dan pandangan para pelakunya. Dalam penelitian ini, tempat yang dijadikan sumber data yaitu PT Pos Indonesia Persero Surakarta.
Sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan bagian Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia Persero
Surakarta dalam pelaksanaan kerja yang didukung oleh sistem informasi berbasis komputer.
3. Dokumen dan Arsip
Lexy J. Moleong 2010:216 mengutip pendapat Guba dan Lincoln mengemukakan bahwa Dokumen ialah setiap bahan tertulis maupun film
yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
commit to user
Dalam penelitian ini, dokumen dan arsip yang digunakan adalah segala bentuk arsip dan dokumen yang mempunyai hubungan dengan
permasalahan dan tujuan penelitian. Adapun arsip dan dokumen yang digunakan adalah sejarah berdirinya perusahaan, deskripsi tugas dan
wewenang, struktur organisasi, kondisi karyawan serta dokumen lain yang relevan.
D. Teknik Sampling
H.B Sutopo 2002:55 mengatakan bahwa “Teknik sampling atau teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau
pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi”. Sedangkan Hadari
Nawawi 1995:152 mengemukakan bahwa :
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sesungguhnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sample
yang
representative
atau benar-benar mewakili
populasi. Menurut Sugiyono 2010:81 bahwa “Pada dasarnya teknik
sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
probability sampling
dan
non probability sampling”
. Berikut penjelasan untuk masing-masing teknik sampling :
1. Probability Sampling
Probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :
a. Simple Random Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota popuasi dianggap homogen.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
commit to user
Jumlah sampel yang diambil meliputi masing-masing strata dari suatu populasi.
c. Dispropotionate Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling Area Sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukansampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Teknik ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :
a. Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling kuota
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan.
c. Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel ini berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d.
Sampling Purposiv
commit to user
Teknik ini
menggunakan pertimbangan
tertentu dalam
menentukan sampel.
e.
Sampling Jenuh Teknik pengambilan sampel dilakukan bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif lebih kecil, kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dnegan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, di mana semua anggota populais dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel.
Peneliti hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan
informan ini peneliti menggunakan teknik sampel bertujuan
purposive sampling
. Sampel purposif berbeda dengan sampel probabilitas yang menekankan kesempatan sejumlah besar objek untuk menjadi sampel dari
populasi, sampel ini memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Sebelum sampel
dipilih perlu dihimpun sejumlah informasi tentang sub-sub unit dan informan-informan di dalam unit kasus yang akan diteliti. Untuk kemudian
peneliti memilih informan, kelompok, tempat. kegiatan, dan peristiwa yang kaya dengan informasi.
Peneliti juga menggunakan teknik bola salju
snowball sampling
. Menurut Nana Syaodih 2007:103 bahwa “Sampel bola salju adalah
penentuan sampel dengan menggunakan partisipan lain untuk melengkapi informasi dari partisipan yang terdahulu.
Dalam teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang mengetahui permasalahan yang sedang diteliti,
commit to user
yaitu dengan cara menunjuk seorang informan kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk informan lain yang lebih tahu, sehingga akan
didapat data yang lebih lengkap. Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan.
Tahap pertama, menentukan satu atau beberapa orang informan untuk diwawancarai. Informan tersebut berperan sebagai titik awal penarikan
sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi titik awal penarikan sampel atau
key informan
adalah Pimpinan Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia Persero Surakarta. Tahap kedua, dari informan yang pertama selanjutnya
menunjuk informan yang dirasa lebih mengetahui tentang permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan tersebut
dan demikian seterusnya sampai diperoleh data yang mendalam dan data yang dikumpulkan benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data