commit to user
b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.
c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data.
d. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang
dijaringnya ada yang menceng atau bias.
e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-
situasi rumit
f. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
Menurut Guba Lincoln dalam Lexy J. Moleong 2010:174 Teknik
pengamatan didasarkan atas pengamatan secara langsung, memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian utnuk menggali data-
data yang ada di lapangan. Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatan secara sistematis
mengenai fenomena yang diamati. Peneliti dalam melakukan observasi di lokasi penelitian, mengamati secara langsung mengenai situasi dan kondisi
pelaksanaan kerja karyawan yang ada di PT Pos Indonesia Persero Surakarta dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
3. Analisis Dokumen
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi sebagai alat bantu dan alat penunjang.
Seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto 1998:236 bahwa “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Menurut Lexy J. Moleong 2010:216 :
commit to user
“Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari
record
, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
Record
adalah setiap bahan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting”. Sedangkan HB. Sutopo 2002:55 mengemukakan bahwa “Dokumen dan
arsip merupakan bahan tertulis bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas”.
Mencatat dokumen menurut Yin yang dikutip oleh Lexy J. Moleong 2010:220 disebut
content analysis
, maksudnya bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi
juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa
bersikap kritis dan teliti. F.
Validitas Data Sugiyono 2010:267 menjelaskan “Uji keabsahan data dalam
penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas”. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas
data atau temuan. Validitas data akan menunjuk bahwa yang diamati peneliti sesuai
dengan apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan dari deskripsi permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk
menganalisa data kualitatif digunakan suatu teknik yang disebut Triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong 2010:330 bahwa “Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu”.
commit to user
Triangulasi menurut Patton yang dikutip oleh HB Sutopo 2008:78 disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu :
1. Data Triangulation
Triangulasi Data
Trianggulasi data juga disebut trianggulasi sumber. Cara ini mengerahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, peneliti wajib
menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai
sumber data yang berbeda.
2. Investigator Triangulation
Triangulasi Peneliti Hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian
tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
3. Methodological Triangulation
Triangulasi Metodologis
Jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau
metode pengumpulan data yang berbeda.
4. Theoritical Triangulation
Triangulasi Teori
Trianggulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapa
perspektif yang digunakan dan dapat diperoleh pandangan yang lebih langka, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik
kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.
Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas yang mencakup triangulasi data dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan
untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk
membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada dalam dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil
wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. G.
Analisis Data
commit to user
Moh. Nazir
2003:419 mengatakan
analisa adalah
“Mengelompokkan, membuat
suatu urutan,
memanipulasi serta
menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca”. Nawawi Martini 2005:190 mengemukakan bahwa “Analisis data dilakukan untuk
menemukan makna setiap data atau informasi, hubungannya antara satu dengan yang lain dan memberikan tafsiran yang dapat diterima akal sehat
dalam konteks masalahnya secara keseluruhan”. Menurut Lexy J. Moleong
2010:280 “Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.
Analisis data dititikberatkan pada usaha memahami kondisi kelemahan, kekurangan, kekeliruan atau ketidaksempurnaan sebagai
masalah di lingkungan objek penelitian. Pada gilirannya analisis data difokuskan
pada usaha
mengungkapkan alasan-alasan
terjadinya kekurangan atau kekeliruan utama yang menjadi masalah di lingkungan
objek penelitian. Analisis data perlu juga dilakukan untuk menemukan konsep-konsep pemecahan masalah dari sudut pandang sumber data.
Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan
Huberman dalam H.B Sutopo 2002:91 menyatakan bahwa Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami
oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Berikut adalah
penjelasan dari ketiga komponen tersebut :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data yang tersedia. Menurut HB Sutopo 2002:92 bahwa “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak
commit to user
penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.
2.
Sajian Data Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi,
deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada rumusan masalah yang telah
dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab
setiap permasalahan dalam penelitian. Sehingga akan membantu peneliti untuk memahami dan menginterpretasikan apa yang terjadi
dan apa yang seharusnya dilakukan tersebut dengan teori-teori yang relevan.
3.
Penarikan Simpulan dan Verifikasi Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah
merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai
pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses analisa
data. Dengan kata lain bahwa kesimpulan akhir yang ditulis merupakan rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian
meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada.
Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan
pengumpulan data. Setelah memperoleh data, reduksi data segera dibuat dan dengan penyajian data. Dari sajian data tersebut dapat dipergunakan
untuk menyusun kesimpulan sementara. Kesimpulan ini masih bersifat sementara karena jika ada data baru maka kesimpulan tersebut dapat
berubah. Untuk lebih jelasnya proses analisis data dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar berikut :
Pengumpulan Data
commit to user
Gambar III.4. Komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber : Miles dan Huberman, 1992:20
H. Prosedur Penelitian