commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah PT Pos Indonesia Persero
Menurut sejarah, kata “kantor” berasal dari kata “
camptoir
” yang kemudian dalam bahasa Belanda berubah menjadi “
kantoor
” dan dalam bahasa Indonesia menjadi “kantor”. Sedangkan kata “pos” berasal dari kata kerja Latin
yaitu “
ponere
” kemudian berubah menjadi “
posita
”. Kata tersebut dalam bahasa Italia berubah menjadi “
posta
”, dalam bahasa Perancis berubah menjadi “
poste
” dan dalam bahasa Inggris, Belanda dan Jerman, kata pos berubah menjadi “
post
”. Pada masa pemerintahan Daendels istilah “
post ca mptoir
” menjadi “
post ka ntoor
” dan diadaptasi dalam bahasa Indonesia menjadi “kantor pos”.
Kantor Pos pertama kali didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaff. W Baron Van Imhof di Batavia.
Tahun 1809 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels dibangun jalan pos raya yang terbentang dari sepanjang pantai utara Jawa dari barat sampai timur
Anyer-Panarukan dan selesai setahun kemudian, di mana sepanjang jalan tersebut didirikan stasiun-stasiun pos pada jarak tertentu. Stasiun pos tersebut
berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara bagi para pengantar pos serta pertukaran kuda. Perhubungan pos diselenggarakan dengan menggunakan kereta
pos yang sama bentuknya dan pengantar pos
postilyon sais
yang menggunakan seragam biru dengan pinggiran merah.
Pada masa pemerintahan Belanda, ketentuan mengenai perhubungan dan pengangkutan pos telah diatur dan diawasi dengan ketat serta ketentuan tentang
kecepatan, ketetapan dan keamanan merupakan prioritas utama dari pemerintah. Sedangkan pada masa pemerintahan Inggris, pos berubah menjadi bea porto. Surat
dan tarif pos dihitung berdasarkan jarak tempuh antara kantor pos pengiriman ke kantor pos penerima.
Pada dasarnya sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi, dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik perubahan jenis, bentuk maupun
strukturnya. Demikian juga dengan Jasa dan Giro tidak terlepas dari perubahan. Berikut adalah uraian singkat mengenai sejarah perkembangan bentuk usaha dinas
Pos Indonesia yaitu mulai dari bentuk jawatan sampai dengan persero. a.
Dinas Pos Sebagai Jawatan
commit to user
Masa Dinas Pos sebagai jawatan berlangsung pada tahun 1864 di bawah pengawasan
Directeur productieen en ciiele maga zijnen
. Pada tanggal 8 November 1867 Dinas Pos disatukan dengan dinas telegraph dengan nama
Post en Telegraphdients
. Pada tahun 1878 dibuat peraturan tentang pengangkutan pos di sepanjang jalan kereta api. Tahun 1883 pemerintah
mendirikan rumah pos untuk kelancaran penyelenggaraan pos distrik. Penentuan tarif paket pos berdasarkan biaya pengangkutan, pekerjaan, jarak
dan alat pengangkutnya.
b. Dinas Pos Sebagai Perusahaan ICW
Indische Comptabtinier Wet
Dengan staadsad tahun 1906 No. 395 lahir jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon atau jawatan PTT
Post Telegraaffend Telefoon Diensts
yang berada di bawah Departemen Lalu lintas dan Pengairan. Awalnya tujuan didirikan
kantor pos hanya untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama untuk penduduk yang berdagang. Pada saat Dinas Pos sebagai Perusahaan
ICW cara pengurusan dan pertanggungjawaban keuangan tunduk pada ICW. ICW tersebut diundang pertama kali dengan Staatblad tahun 1964 No. 106
kemudian diumumkan lagi dengan Staatblad tahun 1925 No. 448 dan selanjutnya telah diubah dan ditambah, terakhir kalinya dengan lembaran
negara tahun 1948 No. 334 dengan perubahan terakhir ini sebutan “
Indische Compatabilitief Wet
” diubah dengan “
Indonesiasche Compatabilitief Wet
” dengan singkatan ICW.
c. Dinas Pos Sebagai Perusahaan IBW
Indische Bedriaven Wet
Status Dinas Pos sebagai ICW dianggap kurang tepat maka tahun 1931 jawatan pos telegraph dan telepon PTT atau ICW diubah statusnya menjadi
perusahaan IBW staatsblad tahun 1927 No. 419.
d. Dinas Pos Sebagai Perusahaan Negara
Jawatan Pos Telegraph dan telepon PTT menjadi perusahaan Negara yang didirikan berdasarkan Ordonansi tahun 1931. Pada tanggal 27 September 1945
didirikan Jawatan Pos, Telegraph dan Telepon Republik Indonesia Jawatan PTT setelah dilakukan pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh
Angkatan Muda PTT AMPTT dari pemerintahan militer Jepang. Dalam peristiwa tersebut sekelompok anggota pemuda AMPTT gugur sehingga
tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati sebagai Hari Bakti PTT Hari Bakti Parpostel.
e. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
Berakhirnya masa perang yang terjadi di Indonesia membawa dampak pada status pos yaitu dari status jawatan menjadi
pubilc corporation
dan diberlakukannya UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara.
Berubahnya status jawatan PTT menjadi Perusahaan Negara Pos dan
commit to user
Telekomunikasi PN Postel didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. PN
Postel dipecah menjadi dua badan usaha yang berbeda yaitu pertama, PN Pos dan Giro dan kedua, PN Telekomunikasi berdasarkan pada PP No. 29 tahun
1965 dan PP No. 30 tahun 1965.
f. Perusahaan Negara Pos dan Giro
Dengan PP No. 29 tahun 1965 Lembaran Negara No. 62 tahun 1965, semenjak didirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi hingga tahun
1965. Lapangan usaha perusahaan negara tersebut berkembang dengan cepat, baik intensif maupun ekstratif sehingga struktur organisasinya perlu ditinjau
kembali agar tercapai daya guna dan daya gerak yang setinggi-tingginya Lembaran Negara No. 62 tahun 1965. Dengan Peraturan Pemerintah No. 29
tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara Pos yang terpisah dari Perusahaan Telekomunikasi sedangkan Perusahaan Telekomunikasi didirikan dengan
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965.
g. Dinas Pos dan Giro Sebagai Perum
Dinas Pos dan Giro sebagai Perusahaan Umum berdasarkan PP No. 30 tahun 1976. Dengan PP No. 9 tahun 1978 Perusahaan Negara Pos dan Giro didirikan
dengan peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965. Selanjutnya berdiri dan ditetapkan bentuk usahanya menjadi Perusahaan Umum Perum Pos dan
Giro.
h. Perum Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah
UU No. 4 tahun 1959 tentang pos dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan di masa tersebut dan masa yang akan datang, maka UU No. 6 tahun
1984 tentang Pos ditetapkan sebagai pengganti UU No. 4 tahun 1959. Adanya perubahan UU pos tersebut, maka PP No. 9 tahun 1978 diganti dengan PP No.
24 tahun 1984 tentang Pos dan giro.
i. PT Pos Indonesia Persero
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan jasa pos dan giro yang berkualitas dan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Maka
diperlukan suatu keleluasaan dalam melaksanakan usaha dan satu-satunya pilihan yaitu dengan mengubah status badan hukum dari Perum menjadi
Persero. Dengan PP No. 5 tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum menjadi Perseroan Persero, maka tanggal 20 Juni 1995 Perum Pos dan Giro
berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia Persero.
2. Visi dan Misi PT Pos Indonesia Persero