Penerapan SISDM dala Gambaran Umum SISDM PT Pos Indonesia Surakarta

commit to user eudora sangat mem kesulitan dalam peng kantor pusat.

b. Penerapan SISDM dala

Di bagian SDM K dengan menerapkan apli 1 Pengelolaan Administ Gambar IV.2 Pengola Pada dasarnya pengumpulan inform Dimana dalam hal ini dengan kelengkapan dengan karyawan. Proses awal da program pengisian B masukan database apl Pos Indonesia Perse Bendel Kepegawaian riwayat hidup, Surat K Hal ini sesuai de wawancara tanggal patokannya pada B Kepegawaian yang di mbantu bagian SDM terutama pada saat me ngolahan data dengan segera dapat meminta petunj alam Mendukung Pelaksanaan Kerja Kantor Pos Surakarta terdapat 2 kegiatan yang di plikasi SISDM. Kegiatan tersebut sebagai berikut nistrasi Karyawan olahan data historis karyawan ya proses ini adalah proses yang paling dasa rmasi yang berhubungan dengan sistem kepeg ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubun pan dari proses administrasi umum yang berhubun dari pengelolaan administrasi karyawan tidak le n Bendel Kepegawaian. Data yang digunakan aplikasi SISDM adalah seluruh data karyawan rsero Surakarta. Pada awal karyawan masuk di ian berisi ijazah Sekolah paling akhir, SKKB t Keputusan Pengangkatan. i dengan pernyataan yang diungkapkan oleh infor ggal 6 April 2011 sebagai berikut : “Input data Bendel Kepegawaian...Semua mengacu dari didapat sejak karyawan melamar di PT Pos ini”. mengalami etunjuk ke dilakukan kut : sar dalam pegawaian. rhubungan rhubungan lepas dari kan sebagai n tetap PT suk di dalam KB, daftar nforman VI ta SISDM ri Bendel . commit to user Hal senada juga dikuatkan dan ditambahkan oleh pernyataan informan I wawancara tanggal 14 April 2011 sebagai berikut : “Yaa...kita memasukkan data mengacu dari Bendel Kepegawaian yang berisi segala macam data karyawan. Bendel Kepegawaian ini tersimpan dengan rapi disini”. Setelah karyawan masuk dan bekerja di PT Pos, selalu mengalami perubahan baik dalam gaji maupun data historisnya. Sehingga dalam Bendel Kepegawaian pun juga mengalami penambahan berkas-berkas lainnya. Hal ini dipertegas oleh informan IV wawancara tanggal 14 April 2011 tentang penambahan berkas dalam Bendel Kepegawaian karyawan di Kantor Pos Surakarta, sebagai berikut : Bentuk input data untuk aplikasi SISDM adalah Bendel Kepegawaian yang berisi daftar riwayat hidup, surat nikah, akta kelahiran anak, Surat Pengangkatan, Surat Kenaikan Gaji mulai dari gaji pertama sampai gaji yang diterima saat ini dan masih banyak lagi. Sedangkan jika ada perubahan karyawan bisa langsung lapor ke bagian SDM, misalnya saja kalau waktu melamar karyawan tersebut belum menikah setelah bekerja di Pos menikah dan mempunyai anak maka harus segera melapor dan menyerahkan bukti surat-suratnya misalnya Surat Nikah dan Akta Kelahiran Anak. Jadi setiap saat Bendel Kepegawain isinya juga mengalami perubahan. Hal ini dipergunakan untuk mempengaruhi gaji tunjangannya dan kalau mereka tidak lapor akan ada sanksi berupa sanksi administrasi yaitu penundaan kenaikan gaji dan tunjangan. Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat mengemukakan bahwa untuk input data SISDM patokannya dari Bendel kepegawaian. Semua data karyawan mulai dari awal masuk disimpan di dalam sini. Kalau ada karyawan yang mengalami kenaikan pangkat, maka Surat Keputusan tentang Kenaikan Pangkat juga ada di dalam sini. Jadi Bendel Kepegawaian ini menyimpan seluruh berkas-berkas karyawan. commit to user Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bendel Kepegawaian berisi data sejak karyawan melamar sampai karyawan bekerja di PT Pos itu sendiri. Data yang ada di dalam Bendel Kepegawaian tersebut menjadi acuan dalam aplikasi SISDM. Selanjutnya setiap terdapat perubahan data, karyawan bisa langsung melaporkan ke bagian SDM. Kalau terdapat perubahan dan karyawan tidak segera melaporkan, maka akan mendapat sanksi administrasi berupa penundaan kenaikan gaji dan tunjangan. Disini juga terlihat bahwa dalam proses input data masih mengandalkan kemampuan manual pegawai. Sehingga terlihat waktu awal pemasukan data pekerjaan SDM sangat berat karena memasukkan data seluruh karyawan satu per satu. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh informan IV wawancara tanggal 12 Maret 2011 sebagai berikut : Memang mbak...untuk awalnya pemasukan data, pekerjaan disini sangat berat karena kami memasukkan datanya satu per satu. Tetapi untungnya semua data tersebut bertahap. Dan kalau data sudah masuk dalam aplikasi SISDM, akan mudah untuk mencarinya, tinggal gunakan kode semua sudah terlihat. Hal senada juga diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 12 April 2011 bahwa : Yaaa awalnya memang berat karena satu per satu data karyawan harus dimasukkan dan itu membutuhkan ketelitian dari petugas yang memasukkan karena bagaimanapun juga komputer hanya menerima perintah dari orang kalau perintahnya saja sudah salah maka outputnya pun akan salah terus. Tapi kalau datanya sudah dimasukkan dengan benar dan komputer memprosesnya, output yang dihasilkan tentu sudah benar. Nantinya pekerjaan kita sudah ringan mencari data karyawan tinggal masukkan kode udah akan terlihat semua. commit to user Berdasarkan observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat mengemukakan bahwa untuk memasukkan data SISDM, memerlukan teknik manual yaitu data harus dimasukkan satu per satu. Sehingga diperlukan ketelitian karena kalau salah akan mempengaruhi data karyawan yang disimpan dalam database. Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada awal pemasukan data sangat berat tapi pada akhirnya menjadi ringan karena adanya SISDM. Dengan begitu jika sewaktu-waktu membutuhkan data kepegawaian tinggal mencari dengan kode saja sudah muncul. Disini terlihat adanya kolaborasi antara kemampuan personel dengan teknologi komputasi yang digunakan dalam menjamin validitas data yang masuk ke dalam sistem informasi sumber daya manusia. Untuk melihat data historis pegawai yang telah diolah bagian SDM maka menu yang harus dibuka Peg 12. Berikut ini gambar yang ditampilkan dalam Peg 12 : Gambar IV.3 Menu pegawai SISDM PT Pos Indonesia commit to user Gambar IV.4 Tampilan Peg 12 Dari data Kepegawaian yang ditampilkan dalam Peg 12 akan tampak historis pendidikan, historis isteri, historis anak, historis kenpakenga, historis mutasi, historis pelatihan, historis penilaian, historis SMKI, historis penghargaan, historis masa tidak hadir, dan historis hukdis. 2 Sistem Penggajian Penerapan aplikasi SISDM di bagian SDM PT Pos Indonesia Surakarta juga membantu petugas dalam mengolah gaji. Penggajian karyawan berdasarkan data dari Peg 12. Perhitungan gaji karyawan yaitu karyawan menerima gaji bersih dari gaji kotor dikurangi potongan- potongan. Potongan tersebut antara lain PPh, pensiun, taspen, THT, AMS, Jamsostek, dana kematian, dan SPPI. Setiap tahunnya gaji karyawan akan mengalami perubahan. Perubahan itu disebabkan karena adanya penambahan tunjangan dan kenaikan gaji berkala. Penambahan tunjangan disebabkan karena adanya mutasi keluarga dan kenaikan gaji berkala yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Untuk kenaikan pangkat di PT Pos Indonesia berdasarkan apabila karyawan sudah dinyatakan cakap, nilainya sudah masuk ke Personal Value . Kecakapan seorang karyawan dilihat dari kualitas, kuantitas, dan kehadiran karyawan selama bekerja di Pos. Dari commit to user ketiga hal tersebut, nilai yang harus dicapai minimal 60 untuk dapat dinyatakan cakap. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan IV wawancara tanggal 14 April 2011 sebagai berikut : Penggajian karyawan juga ditentukan atas kehadiran. Kalau karyawan selama bekerja di PT Pos Indonesia Persero Surakarta ini rajin tidak pernah bolos maka akan mempengaruhi kenaikan gradenya. Kecuali kalau karyawan tersebut memang sedang melakukan cuti tahunan, cuti besar, ataupun pegawai wanita sedang melahirkan anak ketiga maka itu tidak dihitung bolos kerja. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan I wawancara tanggal 12 April 2011 sebagai berikut : Kenaikan gaji disini juga dipengaruhi oleh tunjangan gradenya. Kalau gradenya bisa naik maka bisa menaikkan gajinya. Nilai masing-masing karyawan dan supervisor akan divalidasi oleh kepala kantor. Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 April 2011 peneliti dapat mengemukakan bahwa sistem penggajian di PT Pos Indoensia Surakarta berdasarkan Sistem Balas Jasa. Dimana gaji tersebut diberikan sesuai kehadirannya selama bekerja di PT Pos Indonesia. Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem penggajian karyawan di PT Pos Indonesia Persero Surakarta juga berdasarkan sistem balas jasa yaitu gaji diberikan sesuai dengan kehadirannya selama bekerja di PT Pos Indonesia Persero Surakarta, kecuali karyawan yang sedang melakukan cuti tahunan, cuti besar, maupun cuti melahirkan. Kemudian data yang tersimpan dalam aplikasi SISDM bisa dibuka oleh semua karyawan PT Pos yang telah mendapat izin hak login untuk melihat apakah datanya benar-benar sudah valid dan akurat. Jika terjadi commit to user kesalahan dalam pemasukan data maka karyawan bisa langsung melapor ke bagian SDM untuk merubahnya. Untuk melihat daftar penggajian maka seluruh karyawan dapat melihat ke menu Kug-7. Berikut tampilan dalam Kug 7 : Gambar IV.5 Tampilan Kug-7 Sehubungan dengan aplikasi SISDM, telah dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel pendukung, yang mana mengacu pada standar pengkodean yang telah ditetapkan. Keuntungan dari hal ini : a Kemudahan dalam pengelompokan informasi, karena sebagian besar informasi menggunakan kode. b Mempercepat pengisian dan akurasi data, sebab user tidak perlu mengingat daftar kode yang diperlukan untuk pengisian data, semua dapat diperoleh secara cepat oleh sistem. c Tampilan grafis dalam pemasukan data, sehingga membantu pemakai dalam pengoperasiannya. d Setiap histori yang dimiliki oleh karyawan akan direkam selama atau sebanyak jumlah data yang akan disimpan.

c. Hambatan yang Dialami dalam Penerapan Aplikasi SISDM