Aplikasi Dynamic Programming untuk Perencanaan Produksi
R = Biaya produksiton dengan menggunakan regular time
X
i
= Jumlah produksi untuk periode i i = 1,2,3,...,12 P
i
= Kemampuan produksi menggunakan regular time pada periode i S
= Selisih biaya antara regular timeton dengan regular time + overtimeton.
H = Biaya simpanton
I
i
= Inventory periode i D
i
= Permintaan pasar periode i Fungsi ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan variabel
keputusan yang dipilih. Contribution function untuk perencanaan produksi selama 12 periode dengan mempertimbangkan biaya regular time, overtime
dan biaya simpan. 6. Menentukan value function f
i
s
i
Value function = f
i
I
i
Keterangan: f
i
I
i
= Nilai contribution function pada periode i dengan inventory sebesar I pada periode i
Value function merupakan suatu fungsi yang memberikan nilai pada contribution function pada setiap stage.
7. Menentukan optimal policy Optimal policy = Min f
i
I
i
Keterangan: Min f
i
I
i
= Nilai minimal dari value function 8. Menentukan transformation function
Transformation function = f
i+1
I
i+1
Keterangan: f
i+1
I
i+1
= nilai minimal dari value function pada periode i+1 Fungsi ini menunjukkan bagaimana state untuk stage berikutnya berubah
berdasarkan state, stage dan keputusan pada stage sekarang. 9. Menentukan recurrence function
Recurrence function = Minimize
�
�
= f
i
I
i
= RX
i
+ X
i
– P
i
S + H I
i
+ X
i
– D
i
+ f
i+1
I
i+1
Recurrence function merupakan fungsi yang menunjukkan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan jumlah inventory sebesar I pada periode i
dengan variabel keputusan X
i
pada periode i. 10. Menentukan boundary untuk setiap stage
Boundary: w
i
≤ X
i
≤ y
i
Keterangan: w
i
= jumlah produksi minimal pada periode i X
i
= jumlah produksi pada periode i y
i
= jumlah produksi maksimal pada periode i Model perencanaan produksi dengan menggunakan metode dynamic
programming dapat dilihat pada Gambar 5.1.
1-Stage 2-Stage
12-Stage
s
1
=0
s
12
- Jumlah permintaan D
12
Periode 12 stage 12
- Jumlah produksi optimal x
12
- Biaya produksi optimal Min f
12
I
12
= RX
12
+ X
12
– P
12
S + H I
12
+ X
12
– D
12
- Jumlah persediaan awal periode 12
- Jumlah persediaan awal periode 12
- Jumlah permintaan D
11
- Jumlah produksi optimal x
11
- Biaya produksi optimal Min f
11
I
11
= RX
11
+ X
11
– P
11
S + H I
11
+ X
11
– D
11
+ f
12
I
12
- Jumlah persediaan awal periode 11
Periode 11 stage 11
s
11
Periode 10 stage 10
s
10
Periode 9 stage 9
s
9
Periode 8 stage 8
s
8
Periode 7 stage 7
s
7
Periode 6 stage 6
s
6
Periode 5 stage 5
s
5
Periode 4 stage 4
s
4
Periode 3 stage 3
s
3
Periode 2 stage 2
s
Periode 1 stage 1
2
3-Stage 4-Stage
5-Stage 6-Stage
7-Stage 8-Stage
9-Stage 10-Stage
11-Stage
- Jumlah persediaan awal periode 11
- Jumlah permintaan D
10
- Jumlah produksi optimal x
10
- Biaya produksi optimal Min f
10
I
10
= RX
10
+ X
10
– P
10
S + H I
10
+ X
10
– D
10
+ f
11
I
11
- Jumlah persediaan awal periode 10 - Jumlah persediaan awal
periode 10 - Jumlah permintaan D
9
- Jumlah produksi optimal x
9
- Biaya produksi optimal Min f
9
I
9
= RX
9
+ X
9
– P
9
S + H I
9
+ X
9
– D
9
+ f
10
I
10
- Jumlah persediaan awal periode 9 - Jumlah persediaan awal
periode 10 - Jumlah permintaan D
8
- Jumlah produksi optimal x
8
- Biaya produksi optimal Min f
8
I
8
= RX
8
+ X
8
– P
8
S + H I
8
+ X
8
– D
8
+ f
9
I
9
- Jumlah persediaan awal periode 8 - Jumlah persediaan awal
periode 8 - Jumlah permintaan D
7
- Jumlah produksi optimal x
7
- Biaya produksi optimal Min f
7
I
7
= RX
7
+ X
7
– P
7
S + H I
7
+ X
7
– D
7
+ f
8
I
8
- Jumlah persediaan awal periode 7 - Jumlah persediaan awal
periode 7 - Jumlah permintaan D
6
- Jumlah produksi optimal x
6
- Biaya produksi optimal Min f
6
I
6
= RX
6
+ X
6
– P
6
S + H I
6
+ X
6
– D
6
+ f
7
I
7
- Jumlah persediaan awal periode 6 - Jumlah persediaan awal
periode 6 - Jumlah permintaan D
5
- Jumlah produksi optimal x
5
- Biaya produksi optimal Min f
5
I
5
= RX
5
+ X
5
– P
5
S + H I
5
+ X
5
– D
5
+ f
6
I
6
- Jumlah persediaan awal periode 5 - Jumlah persediaan awal
periode 5 - Jumlah permintaan D
4
- Jumlah produksi optimal x
4
- Biaya produksi optimal Min f
4
I
4
= RX
4
+ X
4
– P
4
S + H I
4
+ X
4
– D
4
+ f
5
I
5
- Jumlah persediaan awal periode 4 - Jumlah persediaan awal
periode 4 - Jumlah permintaan D
3
- Jumlah produksi optimal x
3
- Biaya produksi optimal Min f
3
I
3
= RX
3
+ X
3
– P
3
S + H I
3
+ X
3
– D
3
+ f
4
I
4
- Jumlah persediaan awal periode 3 - Jumlah persediaan awal
periode 3 - Jumlah permintaan D
2
- Jumlah produksi optimal x
2
- Biaya produksi optimal Min f
2
I
2
= RX
2
+ X
2
– P
2
S + H I
2
+ X
2
– D
2
+ f
3
I
3
- Jumlah persediaan awal periode 2 - Jumlah persediaan awal
periode 2 - Jumlah permintaan D
1
- Jumlah produksi optimal x
1
- Biaya produksi optimal Min f
1
I
1
= RX
1
+ X
1
– P
1
S + H I
1
+ X
1
– D
1
+ f
2
I
2
- Jumlah persediaan awal periode 1
Gambar 5.1. Model Perencanaan Produksi dengan Metode Dynamic Programming
Perhitungan perencanaan produksi dengan metode dynamic programming dilakukan dengan menggunakan data-data yang telah dikumpulkan.
Perhitungan perencanaan produksi dengan menggunakan metode dynamic programming adalah sebagai berikut:
1. Periode 12 Mei 2015- 1 Stage Jumlah permintaan bulan Mei adalah 417 ton. Kemampuan produksi regular
adalah 417,677 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 483,379 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 8 hari pada Bulan Mei. Jam lembur maksimum yang diizinkan adalah 7 jamhari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Perhitungan
kemampuan produksi jika overtime diberlakukan selama 8 hari adalah sebagai berikut:
Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 1 hari = 9,1 ton
Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 2 hari = 9,1 ton x 2
= 18,2 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 3 hari
= 9,1 ton x 3 = 27,3 ton
Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 4 hari = 9,1 ton x 4
= 36,4 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 5 hari
= 9,1 ton x 5 = 45,5 ton
Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 6 hari = 9,1 ton x 6
= 54,6 ton
Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 7 hari = 9,1 ton x 7
= 63,7 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 8 hari
= 9,1 ton x 8 = 72,8 ton
Kemampuan produksi regular time adalah 417,677 ton. Jika diberlakukan overtime , maka total produksi menjadi
Jika diberlakukan overtime 1 hari = 417,677 ton + 9,1 ton = 426,777 ton Jika diberlakukan overtime 2 hari = 417,677 ton + 18,2 ton = 435,877 ton
Jika diberlakukan overtime 3 hari = 417,677 ton + 27,3 ton = 444,977 ton Jika diberlakukan overtime 4 hari = 417,677 ton + 36,4 ton = 454,077 ton
Jika diberlakukan overtime 5 hari = 417,677 ton + 45,5 ton = 463,177 ton Jika diberlakukan overtime 6 hari = 417,677 ton + 54,6 ton = 472,277 ton
Jika diberlakukan overtime 7 hari = 417,677 ton + 63,7 ton = 481,377 ton Jika diberlakukan overtime 8 hari = 417,677 ton + 72,8 ton = 490,477 ton
Total kemampuan produksi maksimal pada bulan Mei adalah 483,379 ton dan kemampuan produksi maksimal overtime adalah 65,702 ton. Perusahaan
dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 12
417,677 426,777
435,877 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
483,379 417,677
426,777 435,877
444,977 454,077
463,177 472,277
481,377 483,379
9,1 426,777
435,877 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
490,477 492,479
18,2 435,877
444,977 454,077
463,177 472,277
481,377 490,477
499,577 501,579
27,3 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
490,477 499,577
508,677 510,679
36,4 454,077
463,177 472,277
481,377 490,477
499,577 508,677
517,777 519,779
45,5 463,177
472,277 481,377
490,477 499,577
508,677 517,777
526,877 528,879
54,6 472,277
481,377 490,477
499,577 508,677
517,777 526,877
535,977 537,979
63,7 481,377
490,477 499,577
508,677 517,777
526,877 535,977
545,077 547,079
65,702 483,379
492,479 501,579
510,679 519,779
528,879 537,979
547,079 549,081
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 12, jumlah produksi periode 12, dan permintaan periode 12. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory
akhir periode 12 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 12 + inventory periode 12 – permintaan periode 12. Jumlah
permintaan periode 12 adalah 417 ton. Jumlah produksi + inventory periode 12 dapat dilihat pada Tabel 5.18.
I X
I
I X
I
Tabel 5.18. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 12
417,677 426,777
435,877 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
483,379 417,677
426,777 435,877
444,977 454,077
463,177 472,277
481,377 483,379
9,1 426,777
435,877 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
490,477 492,479
18,2 435,877
444,977 454,077
463,177 472,277
481,377 490,477
499,577 501,579
27,3 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
490,477 499,577
508,677 510,679
36,4 454,077
463,177 472,277
481,377 490,477
499,577 508,677
517,777 519,779
45,5 463,177
472,277 481,377
490,477 499,577
508,677 517,777
526,877 528,879
54,6 472,277
481,377 490,477
499,577 508,677
517,777 526,877
535,977 537,979
63,7 481,377
490,477 499,577
508,677 517,777
526,877 535,977
545,077 547,079
65,702 483,379
492,479 501,579
510,679 519,779
528,879 537,979
547,079 549,081
Sumber : Pengolahan Data
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 12 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
12
I
12
= 13.080.156 X
12
+ X
12
- 417,677 276.923 + 178.730 I
12
+ X
12
- D
12
Boundary : 417,677 ≤ X
12
≤ 483,379 Perhitungan biaya untuk jumlah produksi sebanyak 417,677 ton adalah sebagai
berikut: F
12
I
12
= 13.080.156 417,667 + 417,667- 417,677 276.923 + 178.730 0 + 417,667- 417
= Rp. 5.463.280.772,- Perhitungan yang sama dilakukan untuk mendapatkan biaya produksi
sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.19.
X
12
I
12
Tabel 5.19. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Mei 2015
F
12
I
12
= 13.080.156 X
12
+ X
12
- 417,677 276.923 + 178.568 I
12
+ X
12
- D
12
417,677 426,777
435,877 444,977
454,077 463,177
472,277 481,377
483,379 0,00
5.463.280.772 5.584.831.826
5.706.382.879 5.827.933.932
5.949.484.986 6.071.036.039
6.192.587.092 6.314.138.146
6.340.879.377 9,10
5.463.282.399 5.584.833.452
5.706.384.505 5.827.935.559
5.949.486.612 6.071.037.665
6.192.588.719 6.314.139.772
6.340.881.004 18,20
5.463.284.025 5.584.835.079
5.706.386.132 5.827.937.185
5.949.488.239 6.071.039.292
6.192.590.345 6.314.141.399
6.340.882.630 27,30
5.463.285.652 5.584.836.705
5.706.387.758 5.827.938.812
5.949.489.865 6.071.040.918
6.192.591.972 6.314.143.025
6.340.884.257 36,40
5.463.287.278 5.584.838.332
5.706.389.385 5.827.940.438
5.949.491.491 6.071.042.545
6.192.593.598 6.314.144.651
6.340.885.883 45,50
5.463.288.905 5.584.839.958
5.706.391.011 5.827.942.065
5.949.493.118 6.071.044.171
6.192.595.225 6.314.146.278
6.340.887.510 54,60
5.463.290.531 5.584.841.584
5.706.392.638 5.827.943.691
5.949.494.744 6.071.045.798
6.192.596.851 6.314.147.904
6.340.889.136 63,70
5.463.292.158 5.584.843.211
5.706.394.264 5.827.945.317
5.949.496.371 6.071.047.424
6.192.598.477 6.314.149.531
6.340.890.762 65,70
5.463.292.515 5.584.843.569
5.706.394.622 5.827.945.675
5.949.496.729 6.071.047.782
6.192.598.835 6.314.149.889
6.340.891.120 Sumber : Pengolahan Data
Hasil perhitungan pada Tabel 5.19. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 417,677 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
5.463.280.772,-. Permintaan pasar pada Bulan Mei sebesar 417 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 417,677 ton sehingga tidak memiliki persediaan di awal periode.
2. Periode 11 April 2015- 2 Stage Jumlah permintaan bulan April adalah 454 ton. Kemampuan produksi regular
adalah 479,859 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 7 hari pada Bulan April. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan April adalah 57,489
ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton.
Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 11
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349
9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 546,449
18,2 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549
27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 564,649
36,4 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749
45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849
54,6 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949
57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,838
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 11, jumlah produksi periode 11, dan permintaan periode 11. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 11 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 11 + inventory periode 11 – permintaan periode 11.
Jumlah permintaan periode 11 adalah 454 ton. Jumlah produksi + inventory periode 11 dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 11
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 479,859
488,959 498,059
507,159 516,259
525,359 534,459
537,349 9,1
488,959 498,059
507,159 516,259
525,359 534,459
543,559 546,449
18,2 498,059
507,159 516,259
525,359 534,459
543,559 552,659
555,549 27,3
507,159 516,259
525,359 534,459
543,559 552,659
561,759 564,649
36,4 516,259
525,359 534,459
543,559 552,659
561,759 570,859
573,749 45,5
525,359 534,459
543,559 552,659
561,759 570,859
579,959 582,849
54,6 534,459
543,559 552,659
561,759 570,859
579,959 589,059
591,949 57,489
537,349 546,449
555,549 564,649
573,749 582,849
591,949 594,838
Sumber : Pengolahan Data
I X
I
I X
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 11 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
11
I
11
= 13.080.156 X
11
+ X
11
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
11
+ X
11
- D
11
+ F
12
I
12
Boundary : 479,859 ≤ X
11
≤ 537,349 Perhitungan yang sama
dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan April 2015
F
11
I
11
= 13.080.156 X
11
+ X
11
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
11
+ X
11
- D
11
+ F
12
I
12
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
0,00
11.739.919.626 11.861.470.679
11.983.021.732 12.104.572.786
12.226.123.839 12.347.674.892
12.469.225.946 12.507.818.405
9,10
11.739.921.252 11.861.472.306
11.983.023.359 12.104.574.412
12.226.125.466 12.347.676.519
12.469.227.572 12.507.820.032
18,20
11.739.922.879 11.861.473.932
11.983.024.985 12.104.576.039
12.226.127.092 12.347.678.145
12.469.229.199 12.507.821.658
27,30
11.739.924.505 11.861.475.558
11.983.026.612 12.104.577.665
12.226.128.718 12.347.679.772
12.469.230.825 12.507.823.284
36,40
11.739.926.132 11.861.477.185
11.983.028.238 12.104.579.292
12.226.130.345 12.347.681.398
12.469.232.451 12.507.824.911
45,50
11.739.927.758 11.861.478.811
11.983.029.865 12.104.580.918
12.226.131.971 12.347.683.025
12.469.234.078 12.507.826.537
54,60
11.739.929.384 11.861.480.438
11.983.031.491 12.104.582.544
12.226.133.598 12.347.684.651
12.469.235.704 12.507.828.164
57,489
11.739.929.901 11.861.480.954
11.983.032.007 12.104.583.061
12.226.134.114 12.347.685.167
12.469.236.221 12.507.828.680
Sumber : Pengolahan Data
X
11
I
11
Hasil perhitungan Tabel 5.22. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 479,859 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
11.739.919.626,-. Total Permintaan pada Bulan April sebesar 454 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 479,859 ton sehingga tidak memiliki persediaan di awal periode
3. Periode 10 Maret 2015 - 3 Stage Jumlah permintaan bulan Maret adalah 479 ton. Kemampuan produksi regular
adalah 479,859 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 7 hari pada Bulan Maret. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Maret adalah
57,489 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton.
Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.23.
I
Tabel 5.23. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 10
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349
9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559
546,449 18,2
498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549
27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759
564,649 36,4
516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749
45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959
582,849 54,6
534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949
57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,8378
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 10, jumlah produksi periode 10, dan permintaan periode 10. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 10 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 10 + inventory periode 10 – permintaan periode 10.
Jumlah permintaan periode 10 adalah 479 ton. Jumlah produksi + inventory periode 10 dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 10
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349
479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349
9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559
546,449 18,2
498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549
27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759
564,649 36,4
516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749
45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959
582,849 54,6
534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949
57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949
594,838 Sumber : Pengolahan Data
X
I
I X
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 10 dapat dihtiung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
10
I
10
= 13.080.156 X
10
+ X
10
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
10
+ X
10
- D
10
+ F
11
I
11
Boundary : 479,859 ≤ X
11
≤ 537,349 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.25. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Maret 2015
F
10
I
10
= 13.080.156 X
10
+ X
10
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
10
+ X
10
- D
10
+ F
11
I
11
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
0,00 18.016.554.011
18.138.105.064 18.259.656.118
18.381.207.171 18.502.758.224
18.624.309.277 18.745.860.331
18.784.452.790 9,10
18.016.555.637 18.138.106.691
18.259.657.744 18.381.208.797
18.502.759.851 18.624.310.904
18.745.861.957 18.784.454.417
18,20 18.016.557.264
18.138.108.317 18.259.659.370
18.381.210.424 18.502.761.477
18.624.312.530 18.745.863.584
18.784.456.043 27,30
18.016.558.890 18.138.109.944
18.259.660.997 18.381.212.050
18.502.763.104 18.624.314.157
18.745.865.210 18.784.457.670
36,40 18.016.560.517
18.138.111.570 18.259.662.623
18.381.213.677 18.502.764.730
18.624.315.783 18.745.866.837
18.784.459.296 45,50
18.016.562.143 18.138.113.196
18.259.664.250 18.381.215.303
18.502.766.356 18.624.317.410
18.745.868.463 18.784.460.922
54,60 18.016.563.770
18.138.114.823 18.259.665.876
18.381.216.930 18.502.767.983
18.624.319.036 18.745.870.089
18.784.462.549 57,489
18.016.564.286 18.138.115.339
18.259.666.393 18.381.217.446
18.502.768.499 18.624.319.553
18.745.870.606 18.784.463.065
Sumber : Pengolahan Data
X
10
I
10
Hasil perhitungan Tabel 5.25. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 479,859 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
18.016.554.011,-. Total Permintaan pada Bulan Maret sebesar 479 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 479,859 ton sehingga tidak memiliki persediaan di awal periode
4. Periode 9 Februari 2015 - 4 Stage Jumlah permintaan bulan Februari adalah 440 ton. Kemampuan produksi
regular adalah 424,717 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 473,993 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 6 hari pada Bulan Februari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Februari adalah
49,277 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton.
Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.26.
I X
I
Tabel 5.26. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 9
424,717 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
473,993 424,717
433,817 442,917
452,017 461,117
470,217 473,993
9,1 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
479,317 483,093
18,2 442,917
452,017 461,117
470,217 479,317
488,417 492,193
27,3 452,017
461,117 470,217
479,317 488,417
497,517 501,293
36,4 461,117
470,217 479,317
488,417 497,517
506,617 510,393
45,5 470,217
479,317 488,417
497,517 506,617
515,717 519,493
49,277 473,993
483,093 492,193
501,293 510,393
519,493 523,270
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 9, jumlah produksi periode 9, dan permintaan periode 9. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 9 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 9 + inventory periode 9 – permintaan periode 9. Jumlah
permintaan periode 9 adalah 440 ton. Jumlah produksi + inventory periode 9 dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.27. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 9
424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993
- -
442,917 452,017
461,117 470,217
473,993
9,1
- 442,917
452,017 461,117
470,217 479,317
483,093
18,2
442,917 452,017
461,117 470,217
479,317 488,417
492,193
27,3
452,017 461,117
470,217 479,317
488,417 497,517
501,293
36,4
461,117 470,217
479,317 488,417
497,517 506,617
510,393
45,5
470,217 479,317
488,417 497,517
506,617 515,717
519,493
49,277
473,993 483,093
492,193 501,293
510,393 519,493
523,270 Sumber : Pengolahan Data
I X
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 9 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
9
I
9
= 13.080.156 X
9
+ X
9
- 424,717 276.923,68 + 178.568 I
9
+ X
9
- D
9
+ F
10
I
10
Boundary : 424,717 ≤ X
11
≤ 473,993 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Februari 2015 F
9
I
9
= 13.080.156 X
9
+ X
9
- 424,717 276.923,68 + 178.568 I
9
+ X
9
- D
9
+ F
10
I
10
424,717 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
473,993 0,00
23.815.011.801 23.936.562.854
24.058.113.908 24.179.664.961
24.230.108.648
9,10
23.693.462.374 23.815.013.428
23.936.564.481 24.058.115.534
24.179.666.588 24.230.110.275
18,20
23.571.912.947 23.693.464.001
23.815.015.054 23.936.566.107
24.058.117.161 24.179.668.214
24.230.111.901
27,30
23.571.914.574 23.693.465.627
23.815.016.680 23.936.567.734
24.058.118.787 24.179.669.840
24.230.113.528
36,40
23.571.916.200 23.693.467.254
23.815.018.307 23.936.569.360
24.058.120.414 24.179.671.467
24.230.115.154
45,50
23.571.917.827 23.693.468.880
23.815.019.933 23.936.570.987
24.058.122.040 24.179.673.093
24.230.116.780
49,277
23.571.918.502 23.693.469.555
23.815.020.608 23.936.571.662
24.058.122.715 24.179.673.768
24.230.117.455 Sumber : Pengolahan Data
X
9
I
9
Hasil perhitungan Tabel 5.28. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 424,717 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
23.571.912.947,-. Total Permintaan pada Bulan Februari sebesar 440 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 424,717 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 15,284 ton.
5. Periode 8 Januari 2015 - 5 Stage Jumlah permintaan bulan Januari adalah 462 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Februari sebesar 15,284 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Januari adalah 477,284 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 441,142 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 506,844 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Januari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada
Bulan Januari adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah
dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.29.
X
I
I
Tabel 5.29. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 8
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844 441,142
450,242 459,342
468,442 477,542
486,642 495,742
504,842 506,844
9,1 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 515,944
18,2 459,342
468,442 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 525,044
27,3 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 534,144
36,4 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 543,244
45,5 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
550,342 552,344
54,6 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 550,342
559,442 561,444
63,7 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
550,342 559,442
568,542 570,544
65,702 506,844
515,944 525,044
534,144 543,244
552,344 561,444
570,544 572,546
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 8, jumlah produksi periode 8, dan permintaan periode 8. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 8 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 8 + inventory periode 8 – permintaan periode 8. Jumlah
permintaan periode 8 adalah 477,284 ton. Jumlah produksi + inventory periode 8 dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 8
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844
- -
- -
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844
9,1
- -
- 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
515,944
18,2
- -
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
525,044
27,3
- 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
534,144
36,4
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
543,244
45,5
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 550,342
552,344
54,6
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
550,342 559,442
561,444
63,7
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 550,342
559,442 568,542
570,544
65,702
506,844 515,944
525,044 534,144
543,244 552,344
561,444 570,544
572,546
Sumber : Pengolahan Data
X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 8 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
8
I
8
= 13.080.156 X
8
+ X
9
- 441,142 276.923,68 + 178.568 I
8
+ X
8
- D
8
+ F
9
I
9
Boundary : 441,142 ≤ X
11
≤ 506,844 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.31.
Tabel 5.31. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Januari 2015
F
8
I
8
= 13.080.156 X
8
+ X
8
- 441,142 276.923,68 + 178.568 I
8
+ X
8
- D
8
+ F
9
I
9
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844 0,00
29.828.317.232 29.949.868.285
30.071.419.338 30.192.970.392
30.219.711.623 9,10
29.706.767.805 29.828.318.858
29.949.869.912 30.071.420.965
30.192.972.018 30.219.713.250
18,20 29.585.218.378
29.706.769.431 29.828.320.485
29.949.871.538 30.071.422.591
30.192.973.645 30.219.714.876
27,30 29.463.668.951
29.585.220.004 29.706.771.058
29.828.322.111 29.949.873.164
30.071.424.218 30.192.975.271
30.219.716.503 36,40
29.342.119.524 29.463.670.578
29.585.221.631 29.706.772.684
29.828.323.738 29.949.874.791
30.071.425.844 30.192.976.898
30.219.718.129 45,50
29.342.121.151 29.463.672.204
29.585.223.257 29.706.774.311
29.828.325.364 29.949.876.417
30.071.427.471 30.192.978.524
30.219.719.756 54,60
29.342.122.777 29.463.673.830
29.585.224.884 29.706.775.937
29.828.326.990 29.949.878.044
30.071.429.097 30.192.980.150
30.219.721.382 63,70
29.342.124.404 29.463.675.457
29.585.226.510 29.706.777.564
29.828.328.617 29.949.879.670
30.071.430.724 30.192.981.777
30.219.723.009 65,70
29.342.124.761 29.463.675.815
29.585.226.868 29.706.777.921
29.828.328.975 29.949.880.028
30.071.431.081 30.192.982.135
30.219.723.366
Sumber : Pengolahan Data
X
8
I
8
Hasil perhitungan Tabel 5.31. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 441,142 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
29.342.119.524,-. Total Permintaan pada Bulan Januari sebesar 477,284 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 441,142 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 36,142 ton.
6. Periode 7 Desember 2014 - 6 Stage Jumlah permintaan bulan Desember adalah 438 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Januari sebesar 36,142 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Desember adalah 474,142 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 424,717 ton Tabel 5.15 Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 473,993 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 6 hari pada Bulan Desember. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal
overtime pada Bulan Desember adalah 49,277 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga
persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 5.32.
Tabel 5.32. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 7
424,717 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
473,993 424,717
433,817 442,917
452,017 461,117
470,217 473,993
9,1 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
479,317 483,093
18,2 442,917
452,017 461,117
470,217 479,317
488,417 492,193
27,3 452,017
461,117 470,217
479,317 488,417
497,517 501,293
36,4 461,117
470,217 479,317
488,417 497,517
506,617 510,393
45,5 470,217
479,317 488,417
497,517 506,617
515,717 519,493
49,277 473,993
483,093 492,193
501,293 510,393
519,493 523,270
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 7, jumlah produksi periode 7, dan permintaan periode 7. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 7 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 7 + inventory periode 7 – permintaan periode 7. Jumlah
permintaan periode 7 adalah 474,142 ton. Jumlah produksi + inventory periode 7 dapat dilihat pada Tabel 5.33.
Tabel 5.33. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 7
424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993
- -
- -
- -
-
9,1
- -
- -
- 479,317
483,093
18,2
- -
- -
479,317 488,417
492,193
27,3
- -
- 479,317
488,417 497,517
501,293
36,4
- -
479,317 488,417
497,517 506,617
510,393
45,5
- 479,317
488,417 497,517
506,617 515,717
519,493
49,277
- 483,093
492,193 501,293
510,393 519,493
523,270 Sumber : Pengolahan Data
I X
I
X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 7 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
7
I
7
= 13.080.156 X
7
+ X
7
- 424,717 276.923,68 + 178.568 I
7
+ X
7
- D
7
+ F
8
I
8
Boundary : 424,717 ≤ X
11
≤ 473,993 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.34.
Tabel 5.34. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Desember 2014 F
7
I
7
= 13.080.156 X
7
+ X
7
- 424,717 276.923,68 + 178.568 I
7
+ X
7
- D
7
+ F
8
I
8
424,717 433,817
442,917 452,017
461,117 470,217
473,993 0,00
9,10
35.505.225.999 35.555.669.686
18,20
35.383.676.572 35.505.227.625
35.555.671.312
27,30
35.262.127.145 35.383.678.198
35.505.229.252 35.555.672.939
36,40
35.140.577.718 35.262.128.771
35.383.679.825 35.505.230.878
35.555.674.565
45,50
35.019.028.291 35.140.579.345
35.262.130.398 35.383.681.451
35.505.232.505 35.555.676.192
49,277
35.019.028.966 35.140.580.020
35.262.131.073 35.383.682.126
35.505.233.180 35.555.676.867
Sumber : Pengolahan Data
X
9
I
9
Hasil perhitungan Tabel 5.34. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 433,817 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
35.019.028.291,-. Total Permintaan pada Bulan Desember sebesar 474,142 ton, sedangkan
yang diproduksi sebanyak 433,817 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 40,325 ton.
7. Periode 6 November 2014 - 7 Stage Jumlah permintaan bulan November adalah 481 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Desember sebesar 40,325 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan November adalah 521,325 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 449,355 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 523,270 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 9 hari pada Bulan November. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal
overtime pada Bulan November adalah 73,915 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga
persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 5.35.
Tabel 5.35. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 6
449,355 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 523,270
449,355 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 523,270
9,1 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 531,255
532,370 18,2
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 531,255
540,355 541,470
27,3 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 531,255
540,355 549,455
550,570 36,4
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 559,670
45,5 494,855
503,955 513,055
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
568,770 54,6
503,955 513,055
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 577,870
63,7 513,055
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 585,855
586,970 72,8
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 585,855
594,955 596,070
73,915 523,270
532,370 541,470
550,570 559,670
568,770 577,870
586,970 596,070
597,184
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 6, jumlah produksi periode 6, dan permintaan periode 6. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 6 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 6 + inventory periode 6 – permintaan periode 6. Jumlah
permintaan periode 6 adalah 521,325 ton. Jumlah produksi + inventory periode 6 dapat dilihat pada Tabel 5.36.
Tabel 5.36. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 6
449,355 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 523,270
- -
- -
- -
- -
522,155 523,270
9,1 -
- -
- -
- -
522,155 531,255
532,370 18,2
- -
- -
- -
522,155 531,255
540,355 541,470
27,3 -
- -
- -
522,155 531,255
540,355 549,455
550,570 36,4
- -
- -
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 559,670
45,5 -
- -
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
568,770 54,6
- -
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 577,870
Sumber : Pengolahan Data
X
I
I
X
I
I
Tabel 5.36. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 6 Lanjutan
449,355 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 523,270
63,7 -
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 585,855
586,970 72,8
522,155 531,255
540,355 549,455
558,555 567,655
576,755 585,855
594,955 596,070
73,915 523,270
532,370 541,470
550,570 559,670
568,770 577,870
586,970 596,070
597,184
Sumber : Pengolahan Data
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 6 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
6
I
6
= 13.080.156 X
6
+ X
6
- 449,355 276.923,68 + 178.568 I
6
+ X
6
- D
6
+ F
7
I
7
Boundary : 449,355 ≤ X
11
≤ 523,27 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.37.
X
I
I
Tabel 5.37. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan November 2014
F
6
I
6
= 13.080.156 X
6
+ X
6
- 449,355 276.923,68 + 178.568 I
6
+ X
6
- D
6
+ F
7
I
7
449,355 458,455
467,555 476,655
485,755 494,855
503,955 513,055
522,155 523,270
0,00 41.869.054.443
41.883.944.447 9,10
41.747.505.016 41.869.056.069
41.883.946.074 18,20
41.625.955.589 41.747.506.643
41.869.057.696 41.883.947.700
27,30 41.504.406.162
41.625.957.216 41.747.508.269
41.869.059.322 41.883.949.326
36,40 41.382.856.736
41.504.407.789 41.625.958.842
41.747.509.896 41.869.060.949
41.883.950.953 45,50
41.261.307.309 41.382.858.362
41.504.409.415 41.625.960.469
41.747.511.522 41.869.062.575
41.883.952.579 54,60
41.139.757.882 41.261.308.935
41.382.859.988 41.504.411.042
41.625.962.095 41.747.513.148
41.869.064.202 41.883.954.206
63,70 41.018.208.455
41.139.759.508 41.261.310.562
41.382.861.615 41.504.412.668
41.625.963.722 41.747.514.775
41.869.065.828 41.883.955.832
72,80 40.896.659.028
41.018.210.081 41.139.761.135
41.261.312.188 41.382.863.241
41.504.414.295 41.625.965.348
41.747.516.401 41.869.067.455
41.883.957.459 73,915
40.896.659.227 41.018.210.281
41.139.761.334 41.261.312.387
41.382.863.441 41.504.414.494
41.625.965.547 41.747.516.601
41.869.067.654 41.883.957.658
Sumber : Pengolahan Data
X
6
I
6
Hasil perhitungan Tabel 5.37. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 449,355 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
40.896.659.028,-. Total Permintaan pada Bulan November sebesar 521,325 ton, sedangkan
yang diproduksi sebanyak 449,355 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 71,970 ton.
8. Periode 5 Oktober 2014 - 8 Stage Jumlah permintaan bulan Oktober adalah 513 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan November sebesar 71,970 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Oktober adalah 584,970 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 479,859 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 7 hari pada Bulan Oktober. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada
Bulan Oktober adalah 57,489 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah
dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 5
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
9,1 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 543,559
546,449 18,2
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 543,559
552,659 555,549
27,3 507,159
516,259 525,359
534,459 543,559
552,659 561,759
564,649 36,4
516,259 525,359
534,459 543,559
552,659 561,759
570,859 573,749
45,5 525,359
534,459 543,559
552,659 561,759
570,859 579,959
582,849 54,6
534,459 543,559
552,659 561,759
570,859 579,959
589,059 591,949
57,489 537,349
546,449 555,549
564,649 573,749
582,849 591,949
594,838 Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 5, jumlah produksi periode 5, dan permintaan periode 5. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 5 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 5 + inventory periode 5 – permintaan periode 5. Jumlah
permintaan periode 5 adalah 584,970 ton. Jumlah produksi + inventory periode 5 dapat dilihat pada Tabel 5.39.
Tabel 5.39. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 5
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
- -
- -
- -
- -
9,1 -
- -
- -
- -
- 18,2
- -
- -
- -
- -
27,3 -
- -
- -
- -
- 36,4
- -
- -
- -
- -
45,5 -
- -
- -
- -
- 54,6
- -
- -
- -
589,059 591,949
57,489 -
- -
- -
- 591,949
594,838
Sumber : Pengolahan Data
I X
I
I X
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 5 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
5
I
5
= 13.080.156 X
5
+ X
5
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
5
+ X
5
- D
5
+ F
6
I
6
Boundary : 479,859 ≤ X
11
≤ 537,349 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.40.
Tabel 5.40. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Oktober 2014
F
5
I
5
= 13.080.156 X
5
+ X
5
- 479,859 276.923,68 + 178.568 I
5
+ X
5
- D
5
+ F
6
I
6
479,859 488,959
498,059 507,159
516,259 525,359
534,459 537,349
0,00 9,10
18,20 27,30
36,40 45,50
54,60
47.902.590.552 47.941.183.011
57,489
47.902.591.068 47.941.183.527
Sumber : Pengolahan Data
X
5
I
5
Hasil perhitungan Tabel 5.40. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 534,459 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
47.902.590.552,-. Total Permintaan pada Bulan Oktober sebesar 584,970 ton, sedangkan
yang diproduksi sebanyak 534,459 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 50,511 ton.
9. Periode 4 September 2014 - 9 Stage Jmlah permintaan bulan September adalah 557 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Oktober sebesar 50,511 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan September adalah 607,511 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 493,072 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 558,774 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan September. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal
overtime pada Bulan September adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga
persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 5.41.
Tabel 5.41. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 4
493,072 502,172
511,272 520,372
529,472 538,572
547,672 556,772
558,774 493,072
502,172 511,272
520,372 529,472
538,572 547,672
556,772 558,774
9,1 502,172
511,272 520,372
529,472 538,572
547,672 556,772
565,872 567,874
18,2 511,272
520,372 529,472
538,572 547,672
556,772 565,872
574,972 576,974
27,3 520,372
529,472 538,572
547,672 556,772
565,872 574,972
584,072 586,074
36,4 529,472
538,572 547,672
556,772 565,872
574,972 584,072
593,172 595,174
45,5 538,572
547,672 556,772
565,872 574,972
584,072 593,172
602,272 604,274
54,6 547,672
556,772 565,872
574,972 584,072
593,172 602,272
611,372 613,374
63,7 556,772
565,872 574,972
584,072 593,172
602,272 611,372
620,472 622,474
65,702 558,774
567,874 576,974
586,074 595,174
604,274 613,374
622,474 624,476
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 4, jumlah produksi periode 4, dan permintaan periode 4. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 4 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 4 + inventory periode 4 – permintaan periode 4. Jumlah
permintaan periode 4 adalah 607,511 ton. Jumlah produksi + inventory periode 4 dapat dilihat pada Tabel 4.42.
Tabel 5.42. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 4
493,072 502,172
511,272 520,372
529,472 538,572
547,672 556,772
558,774 -
- -
- -
- -
- -
9,1
- -
- -
- -
- -
-
18,2
- -
- -
- -
- -
-
27,3
- -
- -
- -
- -
-
36,4
- -
- -
- -
- -
-
45,5
- -
- -
- -
- -
-
54,6
- -
- -
- -
- 611,372
613,374
63,7
- -
- -
- -
611,372 620,472
622,474
65,702
- -
- -
- -
613,374 622,474
624,476 Sumber : Pengolahan Data
X
I
I X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 4 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
4
I
4
= 13.080.156 X
4
+ X
4
- 488,072 276.923,68 + 178.568 I
4
+ X
4
- D
4
+ F
5
I
5
Boundary : 488,072 ≤ X
11
≤ 553,774 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.43.
Tabel 5.43. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan September 2014
F
4
I
4
= 13.080.156 X
4
+ X
4
- 488,072 276.923,68 + 178.568 I
4
+ X
4
- D
4
+ F
5
I
5
493,072 502,172
511,272 520,372
529,472 538,572
547,672 556,772
558,774 0,00
9,10 18,20
27,30 36,40
45,50 54,60
55.202.896.303 55.229.637.535
63,70 55.081.346.876
55.202.897.930 55.229.639.161
65,702 55.081.347.234
55.202.898.287 55.229.639.519
Sumber : Pengolahan Data
X
4
I
4
Hasil perhitungan Tabel 5.43. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 547,672 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
55.081.346.876
,-.
Total Permintaan pada Bulan September sebesar 607,511 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 547,672 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika
dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 59,839 ton.
10.Periode 3 Agustus 2014 - 10 Stage Jumlah permintaan bulan Agustus adalah 460 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan September sebesar 59,839 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Agustus adalah 519,839 ton. Kemampuan
produksi regular adalah 441,142 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 506,844 ton. Perusahaan
mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Agustus. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada
Bulan Agustus adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah
dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.44.
Tabel 5.44. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 3
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844 441,142
450,242 459,342
468,442 477,542
486,642 495,742
504,842 506,844
9,1 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 515,944
18,2 459,342
468,442 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 525,044
27,3 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 534,144
36,4 477,542
486,642 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 543,244
45,5 486,642
495,742 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
550,342 552,344
54,6 495,742
504,842 513,942
523,042 532,142
541,242 550,342
559,442 561,444
63,7 504,842
513,942 523,042
532,142 541,242
550,342 559,442
568,542 570,544
65,702 506,844
515,944 525,044
534,144 543,244
552,344 561,444
570,544 572,546
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 3, jumlah produksi periode 3, dan permintaan periode 3. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 3 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 3 + inventory periode 3 – permintaan periode 3. Jumlah
permintaan periode 3 adalah 519,839 ton. Jumlah produksi + inventory periode 3 dapat dilihat pada Tabel 5.45.
Tabel 5.45. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 3
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844
- -
- -
- -
- -
-
9,1
- -
- -
- -
- -
-
18,2
- -
- -
- -
- 523,042
525,044
27,3
- -
- -
- -
523,042 532,142
534,144
36,4
- -
- -
- 523,042
532,142 541,242
543,244
45,5
- -
- -
523,042 532,142
541,242 550,342
552,344
54,6
- -
- 523,042
532,142 541,242
550,342 559,442
561,444
63,7
- -
523,042 532,142
541,242 550,342
559,442 568,542
570,544
65,702
- -
525,044 534,144
543,244 552,344
561,444 570,544
572,546
Sumber : Pengolahan Data
I X
I
X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 3 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
3
I
3
= 13.080.156 X
3
+ X
3
- 441,142 276.923,68 + 178.568 I
3
+ X
3
- D
3
+ F
4
I
4
Boundary : 441,142 ≤ X
11
≤ 506,844 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.46.
Tabel 5.46. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Agustus 2014
F
3
I
3
= 13.080.156 X
3
+ X
3
- 441,142 276.923,68 + 178.568 I
3
+ X
3
- D
3
+ F
4
I
4
441,142 450,242
459,342 468,442
477,542 486,642
495,742 504,842
506,844 0,00
9,10 18,20
61.562.598.072 61.588.784.906
27,30 61.443.568.636
61.562.599.699 61.588.786.533
36,40 61.324.539.200
61.443.570.263 61.562.601.325
61.588.788.159 45,50
61.205.509.764 61.324.540.827
61.443.571.889 61.562.602.952
61.588.789.785 54,60
61.086.480.329 61.205.511.391
61.324.542.453 61.443.573.516
61.562.604.578 61.588.791.412
63,70 60.967.450.893
61.086.481.955 61.205.513.017
61.324.544.080 61.443.575.142
61.562.606.205 61.588.793.038
65,702 60.967.451.250
61.086.482.313 61.205.513.375
61.324.544.438 61.443.575.500
61.562.606.562 61.588.793.396
Sumber : Pengolahan Data
X
2
I
2
Hasil perhitungan Tabel 5.46. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 459,342 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
60.967.450.893
,-.
Total Permintaan pada Bulan Agustus sebesar 519,839 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 459,342 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika
dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 60,497 ton.
11.Periode 2 Juli 2014 - 11 Stage Jumlah permintaan bulan Juli adalah 418 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Agustus sebesar 60,497 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Juli adalah 478,497 ton. Kemampuan produksi
regular adalah 402,425 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 476,340 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 8 hari pada Bulan Juli. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Juli adalah 73,915
ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton.
Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.47.
Tabel 5.47. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 2
402,425 411,525
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 476,340
402,425 411,525
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 476,340
9,1 411,525
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 484,325
485,440 18,2
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 484,325
493,425 494,540
27,3 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 484,325
493,425 502,525
503,640 36,4
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 484,325
493,425 502,525
511,625 512,740
45,5 447,925
457,025 466,125
475,225 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
521,840 54,6
457,025 466,125
475,225 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 530,940
63,7 466,125
475,225 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 538,925
540,040 72,8
475,225 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 538,925
548,025 549,140
73,915 485,440
494,540 503,640
512,740 521,840
530,940 540,040
549,140 558,240
559,354
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 2, jumlah produksi periode 2, dan permintaan periode 2. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 2 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 2 + inventory periode 2 – permintaan periode 2. Jumlah
permintaan periode 2 adalah 478,497 ton. Jumlah produksi + inventory periode 2 dapat dilihat pada Tabel 5.48.
Tabel 5.48. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 2
402,425 411,525
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 476,340
- -
- -
- -
- -
- -
9,1 -
- -
- -
- -
- 484,325
485,440 18,2
- -
- -
- -
- 484,325
493,425 494,540
27,3 -
- -
- -
- 484,325
493,425 502,525
503,640 36,4
- -
- -
- 484,325
493,425 502,525
511,625 512,740
45,5 -
- -
- 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
521,840 54,6
- -
- 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 530,940
63,7 -
- 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 538,925
540,040 72,8
- 484,325
493,425 502,525
511,625 520,725
529,825 538,925
548,025 549,140
73,915 485,440
494,540 503,640
512,740 521,840
530,940 540,040
549,140 558,240
559,354
Sumber : Pengolahan Data
X
I
I
X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 2 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
2
I
2
= 13.080.156 X
2
+ X
2
- 402,425 276.923,68 + 178.568 I
2
+ X
2
- D
2
+ F
3
I
3
Boundary : 402,425 ≤ X
11
≤ 476,340 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.49.
Tabel 5.49. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Juli 2014
F
2
I
2
= 13.080.156 X
2
+ X
2
- 402,425 276.923,68 + 178.568 I
2
+ X
2
- D
2
+ F
3
I
3
402,425 411,525
420,625 429,725
438,825 447,925
457,025 466,125
475,225 476,340
0,00 9,10
67.072.025.954 67.086.607.259
18,20
66.952.996.518 67.072.027.581
67.086.608.886
27,30
66.833.967.082 66.952.998.145
67.072.029.207 67.086.610.512
36,40
66.714.937.646 66.833.968.709
66.952.999.771 67.072.030.834
67.086.612.139
45,50
66.595.908.210 66.714.939.273
66.833.970.335 66.953.001.398
67.072.032.460 67.086.613.765
54,60
66.476.878.774 66.595.909.837
66.714.940.899 66.833.971.962
66.953.003.024 67.072.034.086
67.086.615.392
63,70
66.357.849.338 66.476.880.401
66.595.911.463 66.714.942.526
66.833.973.588 66.953.004.650
67.072.035.713 67.086.617.018
72,80
66.238.819.902 66.357.850.965
66.476.882.027 66.595.913.090
66.714.944.152 66.833.975.214
66.953.006.277 67.072.037.339
67.086.618.644
73,915
66.119.789.039 66.238.820.102
66.357.851.164 66.476.882.226
66.595.913.289 66.714.944.351
66.833.975.414 66.953.006.476
67.072.037.539 67.086.618.844
Sumber : Pengolahan Data
X
2
I
2
Hasil perhitungan Tabel 5.49. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 402,425 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
66.119.789.039,-. Total Permintaan pada Bulan Juli sebesar 478,497 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 402,425 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 76,072 ton.
12.Periode 1 Juni 2014 - 12 Stage Jumlah permintaan bulan Juni adalah 483 ton. Produksi tambahan untuk
persediaan awal Bulan Juli sebesar 76,072 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Juni adalah 559,072 ton. Kemampuan produksi
regular adalah 464,607 ton Tabel 5.15. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 530,309 ton. Perusahaan mengadakan lembur
selama 8 hari pada Bulan Juni. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Juni adalah 65,702
ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton.
Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.50.
Tabel 5.50. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 1
464,607 473,707
482,807 491,907
501,007 510,107
519,207 528,307
530,309 464,607
473,707 482,807
491,907 501,007
510,107 519,207
528,307 530,309
9,1 473,707
482,807 491,907
501,007 510,107
519,207 528,307
537,407 539,409
18,2 482,807
491,907 501,007
510,107 519,207
528,307 537,407
546,507 548,509
27,3 491,907
501,007 510,107
519,207 528,307
537,407 546,507
555,607 557,609
36,4 501,007
510,107 519,207
528,307 537,407
546,507 555,607
564,707 566,709
45,5 510,107
519,207 528,307
537,407 546,507
555,607 564,707
573,807 575,809
54,6 519,207
528,307 537,407
546,507 555,607
564,707 573,807
582,907 584,909
63,7 528,307
537,407 546,507
555,607 564,707
573,807 582,907
592,007 594,009
65,702 530,309
539,409 548,509
557,609 566,709
575,809 584,909
594,009 596,011
Sumber : Pengolahan Data
Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 1, jumlah produksi periode 1, dan permintaan periode 1. Biaya simpan dihitung dengan cara:
inventory akhir periode 1 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 1 + inventory periode 1 – permintaan periode 1. Jumlah
permintaan periode 1 adalah 559,072 ton. Jumlah produksi + inventory periode 1 dapat dilihat pada Tabel 5.51.
Tabel 5.51. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 1
464,607 473,707
482,807 491,907
501,007 510,107
519,207 528,307
530,309
- -
- -
- -
- -
-
9,1
- -
- -
- -
- -
-
18,2
- -
- -
- -
- -
-
27,3
- -
- -
- -
- -
-
36,4
- -
- -
- -
- 564,707
566,709
45,5
- -
- -
- -
564,707 573,807
575,809
54,6
- -
- -
- 564,707
573,807 582,907
584,909
63,7
- -
- -
564,707 573,807
582,907 592,007
594,009
65,702
- -
- -
566,709 575,809
584,909 594,009
596,011
Sumber : Pengolahan Data
X
I
I
X
I
I
Biaya untuk memproduksi sebanyak x
i
dengan inventory I pada periode 1 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut:
F
1
I
1
= 13.080.156 X
1
+ X
1
- 464,607 276.923,68 + 178.568 I
1
+ X
1
- D
1
+ F
2
I
2
Boundary : 464,607 ≤ X
11
≤ 530,309 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan
untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.52.
Tabel 5.52. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Juni 2014
F
1
I
1
= 13.080.156 X
1
+ X
1
- 464,607 276.923,68 + 178.568 I
1
+ X
1
- D
1
+ F
2
I
2
464,607 473,707
482,807 491,907
501,007 510,107
519,207 528,307
530,309 0,00
9,10 18,20
27,30 36,40
72.901.468.573 72.927.655.406 45,50
72.782.439.137 72.901.470.199 72.927.657.033 54,60
72.663.409.701 72.782.440.763 72.901.471.826 72.927.658.659 63,70
72.544.380.265 72.663.411.327 72.782.442.390 72.901.473.452 72.927.660.286 65,702
72.544.380.623 72.663.411.685 72.782.442.747 72.901.473.810 72.927.660.644 Sumber : Pengolahan Data
X
1
I
1
Hasil perhitungan Tabel 5.52. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 501,007 ton palm kernel oil, yaitu Rp.
72.544.380.265,-. Total Permintaan pada Bulan Juni sebesar 559,072 ton, sedangkan yang
diproduksi sebanyak 501,007 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan
persediaan di awal periode sebesar 58,065 ton. Hasil rekapitulasi perhitungan rencana jumlah produksi dan persediaan
dengan metode dynamic programming dapat dilihat pada Tabel 5.53.
Tabel 5.53. Rekapitulasi Perhitungan Rencana Jumlah Produksi Dan Persediaan
Bulan Permintaan
Pasar ton Produksi
ton Persediaan
Awal ton Net
Inventory ton
Biaya Akumulasi Rp
Juni 483
501,007 58,065
5,63 72.553.523.088
Juli 418
402,425 76,072
0,00 66.127.925.769
Agustus 460
459,342 60,497
3,20 60.975.972.847
September 557
547,672 59,839
3,86 55.089.296.930
Oktober 513
534,459 50,511
4,09 47.909.851.218
November 481
449,355 71,970
0,83 40.903.189.597
Desember 438
433,817 40,325
5,18 35.025.410.707
Januari 462
441,142 36,142
0,26 29.347.577.935
Februari 440
424,717 15,284
2,92 23.577.325.203
Maret 479
479,859 0,000
0,86 18.021.445.521
April 454
479,859 0,000
25,86 11.744.657.715
Mei 417
417,677 0,000
0,677 5.463.401.652
Total 5.602
5571,330 53,363
Sumber : Pengolahan Data
Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode menggunakan metode dynamic programming yang paling minimum adalah Rp. 72.553.523.088,-
dengan total net inventory sebesar 53,363 ton. Perencanaan produksi dengan
metode dynamic programming tidak menimbulkan lost sales karena produksi dilakukan berdasarkan kebutuhan permintaan pasar.