perusahaan ini karena produk masih berupa bahan mentah, sehingga tidak digunakan kemasan.
2.8.3. Uraian Proses Uraian proses pembuatan palm kernel oil meliputi proses penimbangan,
pemeriksaan, penyaringan, pemecahan, pembersihan, pemisahan, pemanggangan, pengepresan, filtrasi, dan penimbunan. Berikut ini adalah uraian proses
pembuatan PKO pada PT Serdang Jaya Perdana: 1.
Proses penimbangan Proses penimbangan dilakukan dua kali yaitu saat truk pengangkut noten sawit
memasuki areal pabrik truk dan noten yang diangkut ditimbang dan setelah truk kosong yaitu setelah noten dibongkar. Penimbangan dilakukan untuk
mengetahui berat bersihnetto dari noten yang diangkut masing-masing truk. 2.
Proses Pemeriksaan Noten yang diantarkan oleh supplier diperiksa secara visual. Pemeriksaan
secara visual meliputi pemeriksaan warna dan pemeriksaan jamur pada noten. Sebanyak 1 kg sampel diambil untuk diperiksa. Noten diperiksa dengan cara
dipecah untuk mendapatkan intinya. Jika inti sawit berwarna hitam, maka noten diuji kualitas untuk mendapatkan kadar air dan kadar asam. Pengujisn
kualitas noten dilakukan dengan cara dimasak untuk mendapatkan palm kernel oil. Standar kadar air yang dihasilkan maksimal 15 dan kadar asam maksimal
5, apabila melebihi batas tersebut noten dikategorikan berkualitas buruk. Jika
hal ini terjadi maka supplier akan dikenakan penalty. Jika secara visual memenuhi syarat, maka noten langsung dibawa ke tempat penumpukan noten.
3. Proses Penyaringan
Proses penyaringan bertujuan untuk menyaring tanah yang menempel di noten. Noten yang bersih dari tanah akan menghasilkan minyak yang jernih dan bebas
dari kotoran. Noten sawit dibawa ke tempat penampungan noten di stasiun penyaringan dengan menggunakan loader dari tempat penumpukan noten,
Selain loader, terdapat juga loader dengan kapasitas yang lebih besar. Noten sawit yang berada di tempat penampungan ditarik dengan conveyor dan dengan
memanfaatkan gaya gravitasi noten sawit dijatuhkan ke ayakan. 4.
Proses Pemecahan Noten yang telah bersih dari tanah kemudian dibawa dengan menggunakan
conveyor menuju stasiun pemecahan noten sawit. Pemecahan noten sawit menggunakan mesin ripple mill. Ripple mill dihubungkan dengan motor listrik
yang memiliki 1500 putaran menit. Putaran motor listrik yang digunakan untuk memutar rotor di mesin ripple mill. Noten dipecah dengan cara diputar
sentrifugasi. Noten sawit dipecah sehingga noten sawit terbagi menjadi inti, cangkang dan serat sawit.
5. Proses Pembersihan Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan mesin blower. Mesin
blower memiliki kipas dengan 1500 putaran menit. Inti, cangkang dan serat sawit melalui pipa blower. Pipa blower menghisap serat sawit dan debu,
sedangkan inti dan cangkang jatuh ke conveyor karena gaya gravitasi. Inti dan
cangkang kemudian dialirkan ke bak pemisah. Serat sawit kemudian keluar melalui blower out dan dikumpulkan di fibre box.
6. Proses Pemisahan Inti dan cangkang sawit dibawa dengan conveyor ke bak pemisah. Proses
pemisahan bertujuan untuk memisahkan inti dengan cangkang. Terdapat dua saluran output di bak pemisah, sehingga inti dan cangkang sawit dapat
dipisahkan. Pemisahan dilakukan dengan pencampuran garam non iodium, CaCO
3
, dan air dengan perbandingan 1:1:4. Prinsip pemisahan cangkang dengan inti sawit didasari oleh perbedaan berat jenis inti dan cangkang. Berat
jenis cangkang lebih besar daripada berat jenis inti, sehingga cangkang akan tenggelam dan inti akan terapung. Cangkang dan inti disalurkan melalui
saluran output. Cangkang dibawa ke tempat penumpukan cangkang dengan menggunakan conveyor, sedangkan inti sawit akan diproses pada proses
berikutnya. Inti sawit dibawa dengan menggunakan conveyor ke mesin pemanggangan.
7. Proses Pemanggangan Inti sawit dipanggang dengan menggunakan oven selama 30 menit dengan
kapasitas mesin pemanggangan sebesar 300 Kg. Mesin pemanggangan menggunakan gaya sentrifugasi dengan 43 putaran menit. Minyak yang
digunakan untuk proses pemanggangan adalah minyak thermo. Minyak thermo dipanaskan dengan thermoheater dan sumber panas thermoheater berasal dari
proses pembakaran kayu dengan suhu 250°C. Minyak thermo yang dipanaskan