BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengolahan data dan analisis terhadap pemecahan masalah berkaitan dengan penelitian di PT Serdang Jaya
Perdana adalah sebagai berikut: 1. Analisis kondisi perusahaan dilakukan terhadap kemampuan produksi dan
komponen biaya-biaya produksi. Kemampuan produksi perusahaan adalah 0,769 jam ton, biaya produksi regular time adalah sebesar Rp.13.080.249 ton dan jika
menggunakan regular time + overtime adalah sebesar Rp. 13.357.172 ton dan biaya simpan adalah sebesar Rp. 178.731 ton
2. Perhitungan biaya –biaya kumulatif menggunakan sistem yang diterapkan oleh perusahaan adalah Rp. 84.401.443.703.,- dengan total net inventory sebesar 64
ton dan jumlah lost sales 702 ton. Perecanaan produksi dengan metode ini menimbulkan lost sales sebesar Rp. 14.040.000.000,-.
3. Dengan menggunakan kondisi perusahaan diaplikasikan metode dynamic programming menggunakan data historis. Biaya produksi dengan metode
dynamic programming adalah sebesar Rp. 72.553.523.088,- dengan total net inventory sebesar 53,363 ton. Perecanaan produksi dengan metode dynamic
programming tidak menimbulkan lost sales
4. Selisih biaya antara sistem yang diterapkan perusahaan dengan aplikasi metode dynamic programming adalah sebesar Rp 11.847.920.615,- atau 14,04.
Dengan demikian terlihat bahwa penggunaan dynamic programming dapat menghemat biaya. Pemborosan dengan sistem aktual terjadi karena tidak adanya
suatu metode khusus yang digunakan untuk melakukan perencanaan produksi berdasarkan perkiraan permintaan pasar sehingga terjadi overproduction dan
shortage. Pemborosan ini tidak terjadi pada metode dynamic programming 5. Metode peramalan yang paling representatif terhadap data historis adalah metode
peramalan siklis dengan fungsi peramalan Y’= 466,833 -29,155 sin 2πt n -
2,667 cos 2πtn. Nilai standard error estimation metode peramalan siklis adalah sebesar 32, 076.
6. Metode dynamic programming lebih unggul dibandingkan sistem aktual sehingga diterapkan metode dynamic programming berdasarkan peramalan untuk
12 periode ke depan. Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode ke depan menggunakan metode dynamic programming adalah Rp. 72.359.032.258,-
dengan jumlah net inventory sebesar 38,069 ton selama 1 tahun.
7.2. Saran
Saran-saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: 1.
Sebaiknya perusahaan melakukan peramalan perkiraan permintaan dengan suatu metode ilmiah, perhitungan total kapasitas tersedia, perhitungan kapasitas yang
dibutuhkan, perhitungan kemampuan produksi, perhitungan biaya produksi secara
terperinci untuk setiap periode, perhitungan jumlah produksi dengan mempertimbangkan kemampuan produksi maksimal dan biaya produksi setiap
periodenya serta persediaan yang dibutuhkan agar metode dynamic programming dapat diterapkan untuk merencanakan jumlah produksi dan persediaan.
2. Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan tentang perencanaan jumlah
produksi dan persediaan dengan menggunakan metode dynamic programming kepada asisten produksi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk menambah kapasitas mesin
berkaitan dengan frekuensi overtime yang sering diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas.
4. Sebaiknya ketentuan lembur dan upah lembur yang diberlakukan sesuai dengan
peraturan Departemen Tenaga Kerja. 5.
Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode dynamic programming sebagai salah satu solusi untuk perencanaan produksi yang optimal
dalam menjalankan produksi 6.
Diharapkan untuk metode penelitian selanjutnya dapat digunakan metode yang lain untuk mendapatkan hasil yang mungkin lebih baik.