Perhitungan Biaya Simpan dengan Menggunakan Data Peramalan

2 . Dekomposisi masalah dalam bentuk stages i Stages i = 1, 2, 3....., 12 Keterangan: i = periode Masalah perencanaan produksi bulan Juni 2015-Mei 2016 dipecah menjadi sub-sub masalah atau tahapan stages secara berurutan. Perencanaan produksi selama 1 tahun dipecah menjadi 12 tahap stages. Masalah yang dipecah terdiri dari stage Bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember, Januari, Februari, Maret, April dan Mei. 3. Menentukan state s i pada setiap stage State s i =I i Keterangan: I i = Jumlah inventory pada periode i State merupakan beberapa kemungkinan kondisi yang dapat dipilih pada setiap stage. 4. Menentukan variabel keputusan X i Variabel keputusan = X i Keterangan: X i = Jumlah produksi pada periode i 5. Menentukan contribution function � � = RX i + X i – P i S + H I i + X i – D i Keterangan: � � = Biaya produksi untuk periode i i = 1,2,3...,12 R = Biaya produksiton dengan menggunakan regular time X i = Jumlah produksi untuk periode i i = 1,2,3,...,12 P i = Kemampuan produksi menggunakan regular time pada periode i S = Selisih biaya antara regular timeton dengan regular time + overtimeton. H = Biaya simpanton I i = Inventory periode i D i = Perkiraan permintaan pasar periode i berdasarkan peramalan Fungsi ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan variabel keputusan yang dipilih. Contribution function untuk perencanaan produksi selama 12 periode dengan mempertimbangkan biaya regular time, overtime dan biaya simpan. 6. Menentukan value function f i s i Value function = f i I i Keterangan: f i I i = Nilai contribution function pada periode i dengan inventory sebesar I pada periode i Value function merupakan suatu fungsi yang memberikan nilai pada contribution function pada setiap stage. 7. Menentukan optimal policy Optimal policy = Min f i I i Keterangan: Min f i I i = Nilai minimal dari value function 8. Menentukan transformation function Transformation function = f i+1 I i+1 Keterangan: f i+1 I i+1 = nilai minimal dari value function pada periode i+1 Fungsi ini menunjukkan bagaimana state untuk stage berikutnya berubah berdasarkan state, stage dan keputusan pada stage sekarang. 9. Menentukan recurrence function Recurrence function = Minimize � � = f i I i = RX i + X i – P i S + H I i + X i – D i + f i+1 I i+1 Recurrence function merupakan fungsi yang menunjukkan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan jumlah inventory sebesar I pada periode i dengan variabel keputusan X i pada periode i. 10. Menentukan boundary untuk setiap stage Boundary: w i ≤ X i ≤ y i Keterangan: w i = jumlah produksi minimal pada periode i X i = jumlah produksi pada periode i y i = jumlah produksi maksimal pada periode i Perhitungan perencanaan produksi dengan metode dynamic programming dilakukan dengan menggunakan data-data yang telah dikumpulkan. Perhitungan perencanaan produksi dengan menggunakan metode dynamic programming adalah sebagai berikut: 1. Periode 12 Mei 2016- 1 Stage Jumlah permintaan pada bulan Mei didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Mei adalah 464 ton. Kemampuan produksi regular adalah 417,677 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 483,379 ton. Jumlah permintaan pasar dapat dipenuhi jika overtime diberlakukan atau dengan menggunakan regular time. Apabila perusahaan hanya ingin memberlakukan regular time maka perusahaan harus memiliki persediaan di awal periode. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Mei. Jam lembur maksimum yang diizinkan adalah 7 jamhari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Perhitungan kemampuan produksi jika overtime diberlakukan selama 8 hari adalah sebagai berikut: Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 1 hari = 9,1 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 2 hari = 9,1 ton x 2 = 18,2 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 3 hari = 9,1 ton x 3 = 27,3 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 4 hari = 9,1 ton x 4 = 36,4 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 5 hari = 9,1 ton x 5 = 45,5 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 6 hari = 9,1 ton x 6 = 54,6 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 7 hari = 9,1 ton x 7 = 63,7 ton Kemampuan produksi jika diberlakukan overtime 8 hari = 9,1 ton x 8 = 72,8 ton Kemampuan produksi dengan regular time adalah 417,677 ton. Jika diberlakukan overtime , maka total produksi menjadi Jika diberlakukan overtime 1 hari = 417,677 ton + 9,1 ton = 426,777 ton Jika diberlakukan overtime 2 hari = 417,677 ton + 18,2 ton = 435,877 ton Jika diberlakukan overtime 3 hari = 417,677 ton + 27,3 ton = 444,977 ton Jika diberlakukan overtime 4 hari = 417,677 ton + 36,4 ton = 454,077 ton Jika diberlakukan overtime 5 hari = 417,677 ton + 45,5 ton = 463,177 ton Jika diberlakukan overtime 6 hari = 417,677 ton + 54,6 ton = 472,277 ton Jika diberlakukan overtime 7 hari = 417,677 ton + 63,7 ton = 481,377 ton Jika diberlakukan overtime 8 hari = 417,677 ton + 72,8 ton = 490,477 ton Total kemampuan produksi maksimal pada bulan Mei adalah 483,379 ton dan kemampuan produksi maksimal overtime adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.69. Tabel 5.69. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 12 417,677 426,777 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 483,379 417,677 426,777 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 483,379 9,1 426,777 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 490,477 492,479 18,2 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 490,477 499,577 501,579 27,3 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 510,679 36,4 454,077 463,177 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 519,779 45,5 463,177 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 528,879 54,6 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 535,977 537,979 63,7 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 535,977 545,077 547,079 65,702 483,379 492,479 501,579 510,679 519,779 528,879 537,979 547,079 549,081 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 12, jumlah produksi periode 12, dan permintaan periode 12. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 12 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 12 + inventory periode 12 – permintaan periode 12. Jumlah permintaan periode 12 adalah 464 ton. Jumlah produksi + inventory periode 12 dapat dilihat pada Tabel 5.70. Tabel 5.70. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 12 417,677 426,777 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 483,379 - - - - - - 472,277 481,377 483,379 9,1 - - - - - 472,277 481,377 490,477 492,479 18,2 - - - - 472,277 481,377 490,477 499,577 501,579 27,3 - - - 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 510,679 36,4 - - 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 519,779 45,5 - 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 528,879 54,6 472,277 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 535,977 537,979 63,7 481,377 490,477 499,577 508,677 517,777 526,877 535,977 545,077 547,079 65,702 483,379 492,479 501,579 510,679 519,779 528,879 537,979 547,079 549,081 Sumber : Pengolahan Data I X I I X I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 12 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 12 I 12 = 13.080.249 X 12 + X 12 - 417,677 276.923 + 178.731 I 12 + X 12 - D 12 Boundary : 417,677 ≤ X 12 ≤ 483,379 Perhitungan biaya untuk jumlah produksi sebanyak 417,677 ton dengan persediaan akhir sebesar 54,6 ton adalah sebagai berikut: F 12 I 12 = 13.080.249 417,667 + 417,667- 417,677 276.923 + 178.731 54,6+ 417,667- 464 = Rp. 5.464.769.963,- Perhitungan yang sama dilakukan untuk mendapatkan biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.71. X 12 I 12 Tabel 5.71. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Mei 2016 F 12 I 12 = 13.080.249 X 12 + X 12 - 417,677 276.923 + 178.731 I 12 + X 12 - D 12 417,677 426,777 435,877 444,977 454,077 463,177 472,277 481,377 483,379 0,00 6.194.071.564 6.317.248.281 6.344.347.158 9,10 6.072.521.297 6.195.698.014 6.318.874.730 6.345.973.608 18,20 5.950.971.031 6.074.147.747 6.197.324.463 6.320.501.179 6.347.600.057 27,30 5.829.420.764 5.952.597.480 6.075.774.196 6.198.950.912 6.322.127.629 6.349.226.506 36,40 5.707.870.497 5.831.047.213 5.954.223.929 6.077.400.646 6.200.577.362 6.323.754.078 6.350.852.956 45,50 5.586.320.230 5.709.496.946 5.832.673.662 5.955.850.379 6.079.027.095 6.202.203.811 6.325.380.527 6.352.479.405 54,60 5.464.769.963 5.587.946.679 5.711.123.396 5.834.300.112 5.957.476.828 6.080.653.544 6.203.830.260 6.327.006.977 6.354.105.854 63,70 5.466.396.412 5.589.573.129 5.712.749.845 5.835.926.561 5.959.103.277 6.082.279.994 6.205.456.710 6.328.633.426 6.355.732.304 65,70 5.466.754.231 5.589.930.948 5.713.107.664 5.836.284.380 5.959.461.096 6.082.637.812 6.205.814.529 6.328.991.245 6.356.090.123 Sumber : Pengolahan Data Hasil perhitungan Tabel 5.71. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 417,677 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 5.464.769.963,-. Permintaan pasar pada Bulan Mei sebesar 464 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 417,677 ton. Jumlah permintaan pasar lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 46,483 ton. 2. Periode 11 April 2016- 2 Stage Jumlah permintaan pada bulan April didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan April adalah 491 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Mei sebesar 46,483 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan April adalah 537,483 ton. Kemampuan produksi regular adalah 479,859 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 7 hari pada Bulan April. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan April adalah 57,489 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.72. I X I Tabel 5.72. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 11 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 546,449 18,2 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549 27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 564,649 36,4 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749 45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,838 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 11, jumlah produksi periode 11, dan permintaan periode 11. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 11 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 11 + inventory periode 11 – permintaan periode 11. Jumlah permintaan periode 11 adalah 537,483 ton. Jumlah produksi + inventory periode 11 dapat dilihat pada Tabel 5.73. Tabel 5.73. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 11 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 - - - - - - - - 9,1 - - - - - - 543,559 546,449 18,2 - - - - - 543,559 552,659 555,549 27,3 - - - - 543,559 552,659 561,759 564,649 36,4 - - - 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749 45,5 - - 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 - 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 - 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,838 Sumber : Pengolahan Data I X I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 11 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 11 I 11 = 13.080.249 X 11 + X 11 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 11 + X 11 - D 11 + F 12 I 12 Boundary : 479,859 ≤ X 11 ≤ 537,349 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.74. Tabel 5.74. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan April 2016 F 11 I 11 = 13.080.249 X 11 + X 11 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 11 + X 11 - D 11 + F 12 I 12 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 0,00 9,10 12.471.836.103 12.510.944.710 18,20 12.350.285.836 12.473.462.552 12.512.571.160 27,30 12.228.735.569 12.351.912.285 12.475.089.002 12.514.197.609 36,40 12.107.185.302 12.230.362.018 12.353.538.735 12.476.715.451 12.515.824.058 45,50 11.985.635.035 12.108.811.752 12.231.988.468 12.355.165.184 12.478.341.900 12.517.450.508 54,60 11.864.084.768 11.987.261.485 12.110.438.201 12.233.614.917 12.356.791.633 12.479.968.350 12.519.076.957 57,489 11.864.601.166 11.987.777.882 12.110.954.599 12.234.131.315 12.357.308.031 12.480.484.747 12.519.593.355 Sumber : Pengolahan Data X 11 I 11 Hasil perhitungan Tabel 5.74. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 488,959 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 11.864.084.768,-. Total Permintaan pada Bulan April sebesar 537,483 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 488,959 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 48,524 ton. 3. Periode 10 Maret 2016 - 3 Stage Jumlah permintaan pada bulan Maret didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Maret adalah 493 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan April sebesar 48,524 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Maret adalah 541,941 ton. Kemampuan produksi regular adalah 479,859 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 7 hari pada Bulan Maret. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Maret adalah 57,489 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.75. I Tabel 5.75. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 10 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 546,449 18,2 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549 27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 564,649 36,4 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749 45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,8378 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 10, jumlah produksi periode 10, dan permintaan periode 10. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 10 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 10 + inventory periode 10 – permintaan periode 10. Jumlah permintaan periode 10 adalah 541,941 ton. Jumlah produksi + inventory periode 10 dapat dilihat pada Tabel 5.76. Tabel 5.76. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 10 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 - - - - - - - - 9,1 - - - - - - 543,559 546,449 18,2 - - - - - 543,559 552,659 555,549 27,3 - - - - 543,559 552,659 561,759 564,649 36,4 - - 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749 45,5 - - 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 - 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 - 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,8378 Sumber : Pengolahan Data X I I X I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 10 dapat dihtiung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 10 I 10 = 13.080.249 X 10 + X 10 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 10 + X 10 - D 10 + F 11 I 11 Boundary : 479,859 ≤ X 11 ≤ 537,349 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.77. Tabel 5.77. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Maret 2016 F 10 I 10 = 13.080.249 X 10 + X 10 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 10 + X 10 - D 10 + F 11 I 11 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 0,00 9,10 18.870.354.071 18.909.462.679 18,20 18.748.803.804 18.871.980.521 18.911.089.128 27,30 18.627.253.538 18.750.430.254 18.873.606.970 18.912.715.577 36,40 18.505.703.271 18.628.879.987 18.752.056.703 18.875.233.419 18.914.342.027 45,50 18.384.153.004 18.507.329.720 18.630.506.436 18.753.683.153 18.876.859.869 18.915.968.476 54,60 18.262.602.737 18.385.779.453 18.508.956.169 18.632.132.886 18.755.309.602 18.878.486.318 18.917.594.925 57,489 18.263.119.135 18.386.295.851 18.509.472.567 18.632.649.283 18.755.826.000 18.879.002.716 18.918.111.323 Sumber : Pengolahan Data X 10 I 10 Hasil perhitungan Tabel 5.77. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 488,959 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 18.262.602.737,-. Total Permintaan pada Bulan Maret sebesar 541,941 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 488,959 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 52,982 ton. 4. Periode 9 Februari 2016 - 4 Stage Jumlah permintaan pada bulan Februari didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Februari adalah 470 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Maret sebesar 52,982 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Februari adalah 522,482 ton. Kemampuan produksi regular adalah 424,717 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 473,993 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 6 hari pada Bulan Februari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Februari adalah 49,277 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.78. I X I Tabel 5.78. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 9 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 9,1 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 479,317 483,093 18,2 442,917 452,017 461,117 470,217 479,317 488,417 492,193 27,3 452,017 461,117 470,217 479,317 488,417 497,517 501,293 36,4 461,117 470,217 479,317 488,417 497,517 506,617 510,393 45,5 470,217 479,317 488,417 497,517 506,617 515,717 519,493 49,277 473,993 483,093 492,193 501,293 510,393 519,493 523,270 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 9, jumlah produksi periode 9, dan permintaan periode 9. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 9 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 9 + inventory periode 9 – permintaan periode 9. Jumlah permintaan periode 9 adalah 522,482 ton. Jumlah produksi + inventory periode 9 dapat dilihat pada Tabel 5.79. Tabel 5.79. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 9 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 - - - - - - - 9,1 - - - - - - - 18,2 - - - - - - - 27,3 - - - - - - - 36,4 - - - - - - - 45,5 - - - - - - - 49,277 - - - - - - 523,270 Sumber : Pengolahan Data I X I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 9 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 9 I 9 = 13.080.249 X 9 + X 9 - 424,717 276.923,68 + 178.731 I 9 + X 9 - D 9 + F 10 I 10 Boundary : 424,717 ≤ X 11 ≤ 473,993 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.80. X 9 I 9 Tabel 5.80. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Februari 2016 F 9 I 9 = 13.080.249 X 9 + X 9 - 424,717 276.923,68 + 178.731 I 9 + X 9 - D 9 + F 10 I 10 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 0,00 9,10 18,20 27,30 36,40 45,50 49,277 24.476.335.791 Sumber : Pengolahan Data Hasil perhitungan Tabel 5.80. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 473,993 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 24.476.335.791,-. Total Permintaan pada Bulan Februari sebesar 522,482 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 473,993 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 48,489 ton. 5. Periode 8 Januari 2016 - 5 Stage Jumlah permintaan pada bulan Januari didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Januari adalah 443 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Februari sebesar 48,489 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Januari adalah 491,402 ton. Kemampuan produksi regular adalah 441,142 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 506,844 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Januari. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Januari adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.81. X I I Tabel 5.81. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 8 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 9,1 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 515,944 18,2 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 525,044 27,3 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 534,144 36,4 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 543,244 45,5 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 552,344 54,6 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 561,444 63,7 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 568,542 570,544 65,702 506,844 515,944 525,044 534,144 543,244 552,344 561,444 570,544 572,546 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 8, jumlah produksi periode 8, dan permintaan periode 8. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 8 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 8 + inventory periode 8 – permintaan periode 8. Jumlah permintaan periode 8 adalah 491,402 ton. Jumlah produksi + inventory periode 8 dapat dilihat pada Tabel 5.82. Tabel 5.82. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 8 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 - - - - - - 495,742 504,842 506,844 9,1 - - - - - 495,742 504,842 513,942 515,944 18,2 - - - - 495,742 504,842 513,942 523,042 525,044 27,3 - - - 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 534,144 36,4 - - 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 543,244 45,5 - 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 552,344 54,6 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 561,444 63,7 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 568,542 570,544 65,702 506,844 515,944 525,044 534,144 543,244 552,344 561,444 570,544 572,546 Sumber : Pengolahan Data X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 8 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 8 I 8 = 13.080.249 X 8 + X 9 - 441,142 276.923,68 + 178.731 I 8 + X 8 - D 8 + F 9 I 9 Boundary : 441,142 ≤ X 11 ≤ 506,844 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.83. Tabel 5.83. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Januari 2016 F 8 I 8 = 13.080.249 X 8 + X 8 - 441,142 276.923,68 + 178.731 I 8 + X 8 - D 8 + F 9 I 9 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 0,00 30.976.660.425 31.099.837.141 31.126.936.018 9,10 30.855.110.158 30.978.286.874 31.101.463.590 31.128.562.468 18,20 30.733.559.891 30.856.736.607 30.979.913.323 31.103.090.040 31.130.188.917 27,30 30.612.009.624 30.735.186.340 30.858.363.056 30.981.539.773 31.104.716.489 31.131.815.366 36,40 30.490.459.357 30.613.636.073 30.736.812.790 30.859.989.506 30.983.166.222 31.106.342.938 31.133.441.816 45,50 30.368.909.090 30.492.085.806 30.615.262.523 30.738.439.239 30.861.615.955 30.984.792.671 31.107.969.388 31.135.068.265 54,60 30.247.358.823 30.370.535.540 30.493.712.256 30.616.888.972 30.740.065.688 30.863.242.404 30.986.419.121 31.109.595.837 31.136.694.715 63,70 30.248.985.273 30.372.161.989 30.495.338.705 30.618.515.421 30.741.692.138 30.864.868.854 30.988.045.570 31.111.222.286 31.138.321.164 65,70 30.249.343.092 30.372.519.808 30.495.696.524 30.618.873.240 30.742.049.956 30.865.226.673 30.988.403.389 31.111.580.105 31.138.678.983 Sumber : Pengolahan Data X 8 I 8 Hasil perhitungan Tabel 5.83. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 441,142 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 30.247.358.823,-. Total Permintaan pada Bulan Januari sebesar 491,402 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 441,142 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 50,259 ton. 6. Periode 7 Desember 2015 - 6 Stage Jumlah permintaan pada bulan Desember didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Desember adalah 440 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Januari sebesar 50,259 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Desember adalah 490,502 ton. Kemampuan produksi regular adalah 424,717 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 473,993 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 6 hari pada Bulan Desember. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Desember adalah 49,277 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.84. Tabel 5.84. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 7 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 9,1 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 479,317 483,093 18,2 442,917 452,017 461,117 470,217 479,317 488,417 492,193 27,3 452,017 461,117 470,217 479,317 488,417 497,517 501,293 36,4 461,117 470,217 479,317 488,417 497,517 506,617 510,393 45,5 470,217 479,317 488,417 497,517 506,617 515,717 519,493 49,27 7 473,993 483,093 492,193 501,293 510,393 519,493 523,270 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 7, jumlah produksi periode 7, dan permintaan periode 7. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 7 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 7 + inventory periode 7 – permintaan periode 7. Jumlah permintaan periode 7 adalah 490,502 ton. Jumlah produksi + inventory periode 7 dapat dilihat pada Tabel 5.85. Tabel 5.85. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 7 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 - - - - - - - 9,1 - - - - - - - 18,2 - - - - - - 492,193 27,3 - - - - - 497,517 501,293 36,4 - - - - 497,517 506,617 510,393 45,5 - - - 497,517 506,617 515,717 519,493 49,277 - - 492,193 501,293 510,393 519,493 523,270 Sumber : Pengolahan Data I X I X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 7 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 7 I 7 = 13.080.249 X 7 + X 7 - 424,717 276.923,68 + 178.731 I 7 + X 7 - D 7 + F 8 I 8 Boundary : 424,717 ≤ X 11 ≤ 473,993 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.86. Tabel 5.86. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Desember 2015 F 7 I 7 = 13.080.249 X 7 + X 7 - 424,717 276.923,68 + 178.731 I 7 + X 7 - D 7 + F 8 I 8 424,717 433,817 442,917 452,017 461,117 470,217 473,993 0,00 9,10 18,20 36.461.253.382 27,30 36.411.761.495 36.462.879.832 36,40 36.290.211.228 36.413.387.944 36.464.506.281 45,50 36.168.660.961 36.291.837.677 36.415.014.393 36.466.132.731 49,277 36.046.159.221 36.169.335.937 36.292.512.654 36.415.689.370 36.466.807.707 Sumber : Pengolahan Data X 9 I 9 Hasil perhitungan 5.86. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 442,917 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 36.046.159.221,-. Total Permintaan pada Bulan Desember sebesar 490,502 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 442,917 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 47,585 ton. 7. Periode 6 November 2015 - 7 Stage Jumlah permintaan pada bulan November didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan November adalah 464 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Desember sebesar 47,585 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan November adalah 511,745 ton. Kemampuan produksi regular adalah 449,355 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 523,270 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 9 hari pada Bulan November. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan November adalah 73,915 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.87. Tabel 5.87. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 6 449,355 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 523,270 449,355 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 523,270 9,1 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 531,255 532,370 18,2 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 531,255 540,355 541,470 27,3 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 550,570 36,4 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 559,670 45,5 494,855 503,955 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 568,770 54,6 503,955 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 577,870 63,7 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 585,855 586,970 72,8 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 585,855 594,955 596,070 73,915 523,270 532,370 541,470 550,570 559,670 568,770 577,870 586,970 596,070 597,184 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 6, jumlah produksi periode 6, dan permintaan periode 6. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 6 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 6 + inventory periode 6 – permintaan periode 6. Jumlah permintaan periode 6 adalah 511,745 ton. Jumlah produksi + inventory periode 6 dapat dilihat pada Tabel 5.88. Tabel 5.88. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 6 449,355 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 523,270 - - - - - - - 513,055 522,155 523,270 9,1 - - - - - - 513,055 522,155 531,255 532,370 18,2 - - - - - 513,055 522,155 531,255 540,355 541,470 27,3 - - - - 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 550,570 36,4 - - - 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 559,670 45,5 - - 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 568,770 54,6 - 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 577,870 Sumber : Pengolahan Data X I I X I I Tabel 5.88. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 6 Lanjutan 449,355 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 523,270 63,7 513,055 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 585,855 586,970 72,8 522,155 531,255 540,355 549,455 558,555 567,655 576,755 585,855 594,955 596,070 73,915 523,270 532,370 541,470 550,570 559,670 568,770 577,870 586,970 596,070 597,184 Sumber : Pengolahan Data Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 6 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 6 I 6 = 13.080.249 X 6 + X 6 - 449,355 276.923,68 + 178.731 I 6 + X 6 - D 6 + F 7 I 7 Boundary : 449,355 ≤ X 11 ≤ 523,27 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.89. X I I Tabel 5.89. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan November 2015 F 6 I 6 = 13.080.249 X 6 + X 6 - 449,355 276.923,68 + 178.731 I 6 + X 6 - D 6 + F 7 I 7 449,355 458,455 467,555 476,655 485,755 494,855 503,955 513,055 522,155 523,270 0,00 42.774.917.170 42.898.093.886 42.913.183.034 9,10 42.653.366.903 42.776.543.620 42.899.720.336 42.914.809.484 18,20 42.531.816.637 42.654.993.353 42.778.170.069 42.901.346.785 42.916.435.933 27,30 42.410.266.370 42.533.443.086 42.656.619.802 42.779.796.518 42.902.973.235 42.918.062.382 36,40 42.288.716.103 42.411.892.819 42.535.069.535 42.658.246.251 42.781.422.968 42.904.599.684 42.919.688.832 45,50 42.167.165.836 42.290.342.552 42.413.519.268 42.536.695.985 42.659.872.701 42.783.049.417 42.906.226.133 42.921.315.281 54,60 42.045.615.569 42.168.792.285 42.291.969.001 42.415.145.718 42.538.322.434 42.661.499.150 42.784.675.866 42.907.852.583 42.922.941.730 63,70 41.924.065.302 42.047.242.018 42.170.418.735 42.293.595.451 42.416.772.167 42.539.948.883 42.663.125.600 42.786.302.316 42.909.479.032 42.924.568.180 72,80 41.925.691.752 42.048.868.468 42.172.045.184 42.295.221.900 42.418.398.616 42.541.575.333 42.664.752.049 42.787.928.765 42.911.105.481 42.926.194.629 73,915 41.925.890.992 42.049.067.708 42.172.244.424 42.295.421.140 42.418.597.856 42.541.774.573 42.664.951.289 42.788.128.005 42.911.304.721 42.926.393.869 Sumber : Pengolahan Data X 6 I 6 Hasil perhitungan Tabel 5.89. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 449,355 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 41.924.065.302,-. Total Permintaan pada Bulan November sebesar 511,745 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 449,355 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 62,391 ton. 8. Periode 5 Oktober 2015 - 8 Stage Jumlah permintaan pada bulan Oktober didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Oktober adalah 491 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan November sebesar 62,391 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Oktober adalah 553,138 ton. Kemampuan produksi regular adalah 479,859 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 537,349 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 7 hari pada Bulan Oktober. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Oktober adalah 57,489 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.90. Tabel 5.90. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 5 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 9,1 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 546,449 18,2 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 555,549 27,3 507,159 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 564,649 36,4 516,259 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 573,749 45,5 525,359 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 534,459 543,559 552,659 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 537,349 546,449 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,838 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 5, jumlah produksi periode 5, dan permintaan periode 5. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 5 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 5 + inventory periode 5 – permintaan periode 5. Jumlah permintaan periode 5 adalah 553,138 ton. Jumlah produksi + inventory periode 5 dapat dilihat pada Tabel 5.91. Tabel 5.91. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 5 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 - - - - - - - - 9,1 - - - - - - - - 18,2 - - - - - - - 555,549 27,3 - - - - - - 561,759 564,649 36,4 - - - - - 561,759 570,859 573,749 45,5 - - - - 561,759 570,859 579,959 582,849 54,6 - - - 561,759 570,859 579,959 589,059 591,949 57,489 - - 555,549 564,649 573,749 582,849 591,949 594,838 Sumber : Pengolahan Data I X I I X I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 5 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 5 I 5 = 13.080.249 X 5 + X 5 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 5 + X 5 - D 5 + F 6 I 6 Boundary : 479,859 ≤ X 11 ≤ 537,349 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.92. Tabel 5.92. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Oktober 2015 F 5 I 5 = 13.080.249 X 5 + X 5 - 479,859 276.923,68 + 178.731 I 5 + X 5 - D 5 + F 6 I 6 479,859 488,959 498,059 507,159 516,259 525,359 534,459 537,349 0,00 9,10 18,20 48.969.068.425 27,30 48.931.586.267 48.970.694.874 36,40 48.810.036.000 48.933.212.716 48.972.321.324 45,50 48.688.485.733 48.811.662.449 48.934.839.166 48.973.947.773 54,60 48.566.935.466 48.690.112.182 48.813.288.899 48.936.465.615 48.975.574.222 57,489 48.444.275.148 48.567.451.864 48.690.628.580 48.813.805.296 48.936.982.013 48.976.090.620 Sumber : Pengolahan Data X 5 I 5 Hasil perhitungan Tabel 5.92. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 498,059 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 48.444.275.148,-. Total Permintaan pada Bulan Oktober sebesar 553,138 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 498,059 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 55,079 ton. 9. Periode 4 September 2015 - 9 Stage Jumlah permintaan pada bulan September didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan September adalah 493 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Oktober sebesar 55,079 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan September adalah 548,497 ton. Kemampuan produksi regular adalah 493,072 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 558,774 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan September. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan September adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.93. Tabel 5.93. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 4 493,072 502,172 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 558,774 493,072 502,172 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 558,774 9,1 502,172 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 565,872 567,874 18,2 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 565,872 574,972 576,974 27,3 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 565,872 574,972 584,072 586,074 36,4 529,472 538,572 547,672 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 595,174 45,5 538,572 547,672 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 604,274 54,6 547,672 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 611,372 613,374 63,7 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 611,372 620,472 622,474 65,702 558,774 567,874 576,974 586,074 595,174 604,274 613,374 622,474 624,476 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 4, jumlah produksi periode 4, dan permintaan periode 4. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 4 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 4 + inventory periode 4 – permintaan periode 4. Jumlah permintaan periode 4 adalah 548,497 ton. Jumlah produksi + inventory periode 4 dapat dilihat pada Tabel 4.94. Tabel 5.94. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 4 493,072 502,172 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 558,774 - - - - - - - 556,772 558,774 9,1 - - - - - - 556,772 565,872 567,874 18,2 - - - - - 556,772 565,872 574,972 576,974 27,3 - - - - 556,772 565,872 574,972 584,072 586,074 36,4 - - - 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 595,174 45,5 - - 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 604,274 54,6 - 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 611,372 613,374 63,7 556,772 565,872 574,972 584,072 593,172 602,272 611,372 620,472 622,474 65,702 558,774 567,874 576,974 586,074 595,174 604,274 613,374 622,474 624,476 Sumber : Pengolahan Data X I I X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 4 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 4 I 4 = 13.080.249 X 4 + X 4 - 488,072 276.923,68 + 178.731 I 4 + X 4 - D 4 + F 5 I 5 Boundary : 488,072 ≤ X 11 ≤ 553,774 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.95. Tabel 5.95. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan September 2015 F 4 I 4 = 13.080.249 X 4 + X 4 - 488,072 276.923,68 + 178.731 I 4 + X 4 - D 4 + F 5 I 5 493,072 502,172 511,272 520,372 529,472 538,572 547,672 556,772 558,774 0,00 55.746.110.678 55.773.209.556 9,10 55.624.560.411 55.747.737.128 55.774.836.005 18,20 55.503.010.145 55.626.186.861 55.749.363.577 55.776.462.455 27,30 55.381.459.878 55.504.636.594 55.627.813.310 55.750.990.026 55.778.088.904 36,40 55.259.909.611 55.383.086.327 55.506.263.043 55.629.439.760 55.752.616.476 55.779.715.353 45,50 55.138.359.344 55.261.536.060 55.384.712.776 55.507.889.493 55.631.066.209 55.754.242.925 55.781.341.803 54,60 55.016.809.077 55.139.985.793 55.263.162.510 55.386.339.226 55.509.515.942 55.632.692.658 55.755.869.374 55.782.968.252 63,70 54.895.258.810 55.018.435.526 55.141.612.243 55.264.788.959 55.387.965.675 55.511.142.391 55.634.319.108 55.757.495.824 55.784.594.701 65,702 54.895.616.629 55.018.793.345 55.141.970.062 55.265.146.778 55.388.323.494 55.511.500.210 55.634.676.926 55.757.853.643 55.784.952.520 Sumber : Pengolahan Data X 4 I 4 Hasil perhitungan Tabel 5.95. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 493,072 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 54.895.258.810 ,-. Total Permintaan pada Bulan September sebesar 548,497 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 493,072 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 55,425 ton. 10.Periode 3 Agustus 2015 - 10 Stage Jumlah permintaan pada bulan Agustus didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Agustus adalah 470 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan September sebesar 55,425 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Agustus adalah 524,925 ton. Kemampuan produksi regular adalah 441,142 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 506,844 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Agustus. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Agustus adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.96. Tabel 5.96. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 3 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 9,1 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 515,944 18,2 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 525,044 27,3 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 534,144 36,4 477,542 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 543,244 45,5 486,642 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 552,344 54,6 495,742 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 561,444 63,7 504,842 513,942 523,042 532,142 541,242 550,342 559,442 568,542 570,544 65,702 506,844 515,944 525,044 534,144 543,244 552,344 561,444 570,544 572,546 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 3, jumlah produksi periode 3, dan permintaan periode 3. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 3 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 3 + inventory periode 3 – permintaan periode 3. Jumlah permintaan periode 3 adalah 524,925 ton. Jumlah produksi + inventory periode 3 dapat dilihat pada Tabel 5.97. Tabel 5.97. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 3 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 - - - - - - - - - 9,1 - - - - - - - - - 18,2 - - - - - - - - - 27,3 - - - - - - - 532,142 534,144 36,4 - - - - - - 532,142 541,242 543,244 45,5 - - - - - 532,142 541,242 550,342 552,344 54,6 - - - - 532,142 541,242 550,342 559,442 561,444 63,7 - - - 532,142 541,242 550,342 559,442 568,542 570,544 65,702 - - 525,044 534,144 543,244 552,344 561,444 570,544 572,546 Sumber : Pengolahan Data I X I X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 3 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 3 I 3 = 13.080.249 X 3 + X 3 - 441,142 276.923,68 + 178.731 I 3 + X 3 - D 3 + F 4 I 4 Boundary : 441,142 ≤ X 11 ≤ 506,844 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.98. Tabel 5.98. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Agustus 2015 F 3 I 3 = 13.080.249 X 3 + X 3 - 441,142 276.923,68 + 178.731 I 3 + X 3 - D 3 + F 4 I 4 441,142 450,242 459,342 468,442 477,542 486,642 495,742 504,842 506,844 0,00 9,10 18,20 61.402.764.043 27,30 61.377.846.013 61.404.390.492 36,40 61.258.815.737 61.379.472.462 61.406.016.942 45,50 61.139.785.461 61.260.442.186 61.381.098.911 61.407.643.391 54,60 61.020.755.185 61.141.411.910 61.262.068.635 61.382.725.361 61.409.269.840 63,70 60.901.724.909 61.022.381.634 61.143.038.359 61.263.695.085 61.384.351.810 61.410.896.290 65,702 60.781.426.002 60.902.082.728 61.022.739.453 61.143.396.178 61.264.052.904 61.384.709.629 61.411.254.108 Sumber : Pengolahan Data X 2 I 2 Hasil perhitungan Tabel 5.98. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 459,342 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 60.781.426.002 ,-. Total Permintaan pada Bulan Agustus sebesar 524,925 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 459,342 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 65,583 ton. 11.Periode 2 Juli 2015 - 11 Stage Jumlah permintaan pada bulan Juli didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Juli adalah 443 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Agustus sebesar 65,583 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Juli adalah 508,495 ton. Kemampuan produksi regular adalah 402,425 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 476,340 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Juli. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Juli adalah 73,915 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.99. Tabel 5.99. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 2 402,425 411,525 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 476,340 402,425 411,525 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 476,340 9,1 411,525 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 484,325 485,440 18,2 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 484,325 493,425 494,540 27,3 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 484,325 493,425 502,525 503,640 36,4 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 484,325 493,425 502,525 511,625 512,740 45,5 447,925 457,025 466,125 475,225 484,325 493,425 502,525 511,625 520,725 521,840 54,6 457,025 466,125 475,225 484,325 493,425 502,525 511,625 520,725 529,825 530,940 63,7 466,125 475,225 484,325 493,425 502,525 511,625 520,725 529,825 538,925 540,040 72,8 475,225 484,325 493,425 502,525 511,625 520,725 529,825 538,925 548,025 549,140 73,915 485,440 494,540 503,640 512,740 521,840 530,940 540,040 549,140 558,240 559,354 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 2, jumlah produksi periode 2, dan permintaan periode 2. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 2 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 2 + inventory periode 2 – permintaan periode 2. Jumlah permintaan periode 2 adalah 508,495 ton. Jumlah produksi + inventory periode 2 dapat dilihat pada Tabel 5.100. Tabel 5.100. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 2 402,425 411,525 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 476,340 - - - - - - - - - - 9,1 - - - - - - - - - - 18,2 - - - - - - - - - - 27,3 - - - - - - - - - - 36,4 - - - - - - - - 511,625 512,740 45,5 - - - - - - - 511,625 520,725 521,840 54,6 - - - - - - 511,625 520,725 529,825 530,940 63,7 - - - - - 511,625 520,725 529,825 538,925 540,040 72,8 - - - - 511,625 520,725 529,825 538,925 548,025 549,140 73,915 - - - - 521,840 530,940 540,040 549,140 558,240 559,354 Sumber : Pengolahan Data X I I X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 2 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 2 I 2 = 13.080.249 X 2 + X 2 - 402,425 276.923,68 + 178.731 I 2 + X 2 - D 2 + F 3 I 3 Boundary : 402,425 ≤ X 11 ≤ 476,340 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.101. Tabel 5.101. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Juli 2015 F 2 I 2 = 13.080.249 X 2 + X 2 - 402,425 276.923,68 + 178.731 I 2 + X 2 - D 2 + F 3 I 3 402,425 411,525 420,625 429,725 438,825 447,925 457,025 466,125 475,225 476,340 0,00 9,10 18,20 27,30 36,40 66.886.603.271 66.901.383.720 45,50 66.767.572.996 66.888.229.721 66.903.010.170 54,60 66.648.542.720 66.769.199.445 66.889.856.170 66.904.636.619 63,70 66.529.512.444 66.650.169.169 66.770.825.894 66.891.482.620 66.906.263.068 72,80 66.410.482.168 66.531.138.893 66.651.795.618 66.772.452.344 66.893.109.069 66.907.889.518 73,915 66.410.681.408 66.531.338.133 66.651.994.858 66.772.651.584 66.893.308.309 66.908.088.758 Sumber : Pengolahan Data X 2 I 2 Hasil perhitungan Tabel 5.101. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 438,825 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 66.410.482.168,-. Total Permintaan pada Bulan Juli sebesar 508,495 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 438,825 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 69,670 ton. 12.Periode 1 Juni 2015 - 12 Stage Jumlah permintaan pada bulan Juni didapatkan dengan cara peramalan. Hasil peramalan jumlah permintaan bulan Juni adalah 440 ton. Produksi tambahan untuk persediaan awal Bulan Juli sebesar 69,670 ton. Total jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk Bulan Juni adalah 509,913 ton. Kemampuan produksi regular adalah 464,607 ton Tabel 5.64. Jika diberlakukan overtime maka total kemampuan produksi menjadi 530,309 ton. Perusahaan mengadakan lembur selama 8 hari pada Bulan Juni. Kemampuan produksi overtime adalah 9,1 ton hari. Kemampuan produksi maksimal overtime pada Bulan Juni adalah 65,702 ton. Perusahaan dapat menambah produksi sebanyak 9,1 ton sekali mengadakan lembur sehingga persediaan bertambah dengan kelipatan 9,1 ton. Dilakukan cara perhitungan yang sama dengan cara perhitungan periode 12. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.102. Tabel 5.102. Rekapitulasi Jumlah Produksi dengan Kapasitas Tersedia dan Persediaan Periode 1 464,607 473,707 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 530,309 464,607 473,707 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 530,309 9,1 473,707 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 537,407 539,409 18,2 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 548,509 27,3 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 557,609 36,4 501,007 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 566,709 45,5 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 575,809 54,6 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 582,907 584,909 63,7 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 582,907 592,007 594,009 65,702 530,309 539,409 548,509 557,609 566,709 575,809 584,909 594,009 596,011 Sumber : Pengolahan Data Biaya simpan dipengaruhi oleh inventory periode 1, jumlah produksi periode 1, dan permintaan periode 1. Biaya simpan dihitung dengan cara: inventory akhir periode 1 x biaya simpan. Inventory akhir dihitung dengan cara: jumlah produksi periode 1 + inventory periode 1 – permintaan periode 1. Jumlah permintaan periode 1 adalah 509,913 ton. Jumlah produksi + inventory periode 1 dapat dilihat pada Tabel 5.103. Tabel 5.103. Jumlah Produksi + Persediaan Periode 1 464,607 473,707 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 530,309 - - - - - 510,107 519,207 528,307 530,309 9,1 - - - - 510,107 519,207 528,307 537,407 539,409 18,2 - - - 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 548,509 27,3 - - 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 557,609 36,4 - 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 566,709 45,5 510,107 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 575,809 54,6 519,207 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 582,907 584,909 63,7 528,307 537,407 546,507 555,607 564,707 573,807 582,907 592,007 594,009 65,702 530,309 539,409 548,509 557,609 566,709 575,809 584,909 594,009 596,011 Sumber : Pengolahan Data X I I X I I Biaya untuk memproduksi sebanyak x i dengan inventory I pada periode 1 dapat dihitung dengan fungsi rekursif sebagai berikut: F 1 I 1 = 13.080.249 X 1 + X 1 - 464,607 276.923,68 + 178.731 I 1 + X 1 - D 1 + F 2 I 2 Boundary : 464,607 ≤ X 11 ≤ 530,309 Perhitungan yang sama dengan cara perhitungan pada periode 12 dilakukan untuk menghitung biaya produksi sebanyak xi dengan inventory I. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.104. Tabel 5.104. Rencana Produksi dan Biaya Produksi Bulan Juni 2015 F 1 I 1 = 13.080.249 X 1 + X 1 - 464,607 276.923,68 + 178.731 I 1 + X 1 - D 1 + F 2 I 2 464,607 473,707 482,807 491,907 501,007 510,107 519,207 528,307 530,309 0,00 72.954.183.638 73.074.840.363 73.195.497.089 73.222.041.568 9,10 72.835.153.362 72.955.810.087 73.076.466.813 73.197.123.538 73.223.668.017 18,20 72.716.123.086 72.836.779.811 72.957.436.537 73.078.093.262 73.198.749.987 73.225.294.467 27,30 72.597.092.810 72.717.749.535 72.838.406.261 72.959.062.986 73.079.719.711 73.200.376.437 73.226.920.916 36,40 72.478.062.534 72.598.719.259 72.719.375.985 72.840.032.710 72.960.689.435 73.081.346.161 73.202.002.886 73.228.547.366 45,50 72.359.032.258 72.479.688.983 72.600.345.709 72.721.002.434 72.841.659.159 72.962.315.885 73.082.972.610 73.203.629.335 73.230.173.815 54,60 72.360.658.707 72.481.315.433 72.601.972.158 72.722.628.883 72.843.285.609 72.963.942.334 73.084.599.059 73.205.255.785 73.231.800.264 63,70 72.362.285.157 72.482.941.882 72.603.598.607 72.724.255.333 72.844.912.058 72.965.568.783 73.086.225.509 73.206.882.234 73.233.426.714 65,702 72.362.642.976 72.483.299.701 72.603.956.426 72.724.613.152 72.845.269.877 72.965.926.602 73.086.583.328 73.207.240.053 73.233.784.532 Sumber : Pengolahan Data X 1 I 1 Hasil perhitungan Tabel 5.104. menunjukkan bahwa biaya produksi paling rendah adalah dengan memproduksi 464,607 ton palm kernel oil, yaitu Rp. 72.359.032.258,-. Total Permintaan pada Bulan Juni sebesar 509,913 ton, sedangkan yang diproduksi sebanyak 464,607 ton. Jumlah permintaan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah produksi, maka perusahaan harus menyediakan persediaan di awal periode sebesar 45,306 ton. Hasil rekapitulasi perhitungan rencana jumlah produksi dan persediaan dengan metode dynamic programming dapat dilihat pada Tabel 5.105. Tabel 5.105. Rekapitulasi Perhitungan Rencana Jumlah Produksi Dan Persediaan Bulan Permintaan Pasar ton Produksi ton Persediaan Awal ton Net Inventory ton Biaya Akumulasi Rp Juni 440 464,607 45,306 0,19 72.359.032.258 Juli 443 438,825 69,670 3,13 66.410.482.168 Agustus 470 459,342 65,583 0,12 60.781.426.002 September 493 493,072 55,425 8,28 54.895.258.810 Oktober 491 498,059 55,079 2,41 48.444.275.148 November 464 449,355 62,391 1,31 41.924.065.302 Desember 440 442,917 47,585 1,69 36.046.159.221 Januari 443 441,142 50,259 4,34 30.247.358.823 Februari 470 473,993 48,489 0,79 24.476.335.791 Maret 493 488,959 52,982 1,62 18.262.602.737 April 491 488,959 48,524 6,08 11.864.084.768 Mei 464 417,677 46,483 8,117 5.464.769.963 Total 5.602 5556,907 38,069 Sumber : Pengolahan Data Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode ke depan menggunakan metode dynamic programming yang paling minimum adalah Rp. 72.359.032.258,- .

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Perbandingan Sistem Aktual dengan Aplikasi Metode Dynamic

Programming Menggunakan Data Historis Perencanaan produksi yang diterapkan perusahaan sekarang, yaitu jika jumlah produk tidak mampu memenuhi permintaan pasar pada suatu periode maka diterapkan kebijakan peningkatan produksi 10 pada periode yang sama untuk tahun berikutnya, namun jika jumlah produk dapat memenuhi permintaan pasar pada suatu periode maka jumlah produksi tetap pada periode yang sama untuk tahun berikutnya. Dengan sistem produksi ini maka total biaya dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Biaya Rencana Jumlah Produksi dan Persediaan Aktual Bulan Permintaan Pasar ton Produksi ton Net Inventory ton Jumlah Lost Sales ton Kemampuan Produksi ton Biaya Rp 000 Total Biaya Rp 000 Regular Time Overtime Regular Time Overtime Simpan Lost Sales Juni 483 468 15,000 464,607 3,393 6.077.132 940 6.078.072 Juli 418 377 41,000 402,425 5.263.779 820.000 6.083.779 Agustus 460 438 22,000 441,142 5.770.207 440.000 6.210.207 September 557 593 36,000 493,072 99,928 6.449.459 27.672 6.434 6.483.566 Oktober 513 483 30,000 479,859 3,141 6.276.634 870 600.000 6.877.504 November 481 475 6,000 449,355 25,645 5.877.631 7.102 120.000 6.004.732 Desember 438 358 80,000 424,717 5.555.358 1.600.000 7.155.358 Januari 462 442 20,000 441,142 0,858 5.770.207 238 400.000 6.170.444 Februari 440 347 440,000 424,717 5.555.358 8.800.000 14.355.358 Maret 479 483 4,000 479,859 3,141 6.276.634 870 715 6.278.219 April 454 478 24,000 479,859 6.276.634 4.290 6.280.924 Mei 417 369 48,000 417,677 5.463.281 960.000 6.423.281 Total 5.602 5.311,00 64,00 702,00 37.691 11.439 14.040.000 84.401.443 Sumber: Pengolahan Data Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode menggunakan sistem yang diterapkan perusahaan adalah Rp. 84.401.443.703.,- dengan total net inventory sebesar 64 ton dan jumlah lost sales 702 ton. Perecanaan produksi dengan metode ini menimbulkan lost sales sebesar Rp. 14.040.000.000,- Hasil perhitungan biaya produksi perusahaan dalam satuan ribuan dengan metode dynamic programming dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Rekapitulasi Perhitungan Rencana Jumlah Produksi Dan Persediaan Bulan Permintaan Pasar ton Produksi ton Persediaan Awal ton Net Inventory ton Biaya Akumulasi Rp Juni 483 501,007 58,065 5,63 72.553.523.088 Juli 418 402,425 76,072 0,00 66.127.925.769 Agustus 460 459,342 60,497 3,20 60.975.972.847 September 557 547,672 59,839 3,86 55.089.296.930 Oktober 513 534,459 50,511 4,09 47.909.851.218 November 481 449,355 71,970 0,83 40.903.189.597 Desember 438 433,817 40,325 5,18 35.025.410.707 Januari 462 441,142 36,142 0,26 29.347.577.935 Februari 440 424,717 15,284 2,92 23.577.325.203 Maret 479 479,859 0,000 0,86 18.021.445.521 April 454 479,859 0,000 25,86 11.744.657.715 Mei 417 417,677 0,000 0,677 5.463.401.652 Total 5.602 5571,330 53,363 Sumber : Pengolahan Data Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode menggunakan metode dynamic programming yang paling minimum adalah Rp. 72.553.523.088,- dengan total net inventory sebesar 53,363 ton. Perecanaan produksi dengan metode dynamic programming tidak menimbulkan lost sales karena produksi dilakukan berdasarkan kebutuhan permintaan pasar dan didasari oleh suatu metode khusus yang ilmiah sehingga tidak terjadi pemborosan. Hasil perhitungan biaya produksi dengan menggunakan data historis menunjukkan bahwa total biaya rencana produksi dan persediaan dengan sistem yang diterapkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan total biaya rencana produksi dan persediaan dengan metode dynamic programming. Selisih biaya antara sistem yang diterapkan perusahaan dengan aplikasi metode dynamic programming adalah sebesar Rp 11.847.920.615,- atau 14,04 sementara perbandingan lost sales dan net inventory dengan menggunakan metode dynamic programming dan sistem yang digunakan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 6.3 Tabel 6.3. Lost Sales dan Net Inventory Keterangan Sistem Aktual Metode Dynamic Programming Lost Sales Rp 14.040.000.000 - Net Inventory ton 64,00 53,363 Sumber: Pengolahan Data Dari tabel 6.3. dapat dilihat bahwa jumlah persediaan dengan metode dynamic programming lebih rendah sedangkan pada sisi pendapatan, perusahaan kehilangan potensi penerimaan sebesar Rp. 14.040.000.000,- jika menerapkan sistem aktual. Dari perbandingan ini jelas terlihat bahwa metode dynamic programming lebih baik daripada sistem yang digunakan oleh perusahaan sekarang.

6.2. Analisis Penyebab Terjadinya Pemborosan dengan Sistem Aktual

dan Penghematan dengan Metode Dynamic Programming Penetapan peningkatan jumlah produksi sebesar 10 untuk tahun berikutnya ketika perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan pasar pada suatu periode tahun lalu dan jumlah produksi yang konstan untuk tahun berikutnya ketika perusahaan mampu memenuhi permintaan pasar pada suatu periode tahun lalu dinilai sangat tidak wajar karena tidak memiliki suatu acuan yang jelas. Dengan demikian, hal ini merupakan sumber pemborosan karena dengan cara ini, perusahaan sama sekali tidak mampu mengikuti perubahan permintaan konsumen. Penghematan dengan metode dynamic programming dapat dilakukan karena metode dynamic programming menggunakan fungsi yang mempertimbangkan jumlah permintaan pasar, biaya produksi, dan kapasitas produksi maksimum sehingga keputusan jumlah produksi dan persediaan berdasarkan kebutuhan pasar. Hal ini tentu saja akan menghemat biaya produksi perusahaan karena perusahaan memproduksi sebesar jumlah yang dibutuhkan sehingga tidak akan meningkatkan biaya simpan atau lost sales. Fungsi yang digunakan dalam dynamic programming menjadikan perencanaan produksi memiliki patokan yang jelas sehingga dapat dijadikan suatu acuan dalam melakukan produksi pada setiap periode. Perusahaan perlu melakukan peramalan perkiraan permintaan dengan suatu metode ilmiah, perhitungan total kapasitas tersedia, perhitungan kapasitas yang dibutuhkan, perhitungan kemampuan produksi, perhitungan biaya produksi secara terperinci untuk setiap periode, perhitungan jumlah produksi dengan mempertimbangkan kemampuan produksi maksimal dan biaya produksi setiap periodenya serta persediaan yang dibutuhkan agar metode dynamic programming dapat diterapkan untuk merencanakan jumlah produksi dan persediaan. Dengan demikian, sistem perencanaan produksi perusahaan dapat diperbaiki.

6.3. Analisis Komponen Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan hasil peramalan permintaan. Hasil peramalan permintaan diuji kewajarannya dengan cara membandingkan total kapasitas tersedia dengan kebutuhan kapasitas. Apabila total kapasitas yang tersedia tidak memadai maka dapat dipertimbangkan untuk menambah kapasitas. Dari hasil pengolahan data, perusahaan sering memberlakukan over time untuk memenuhi kebutuhan kapasitas, maka dari itu perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk menambah kapasitas mesin dan sebaiknya perusahaan memberlakukan jam kerja dan upah overtime yang sesuai dengan peraturan dari Departemen Tenaga Kerja. Total kapasitas tersedia di lantai produksi dipengaruhi oleh faktor efisiensi, utilitas dan hari kerja. Penurunan faktor efisiensi dan utilitas akan berakibat pada tingginya work in progress karena proses produksi mengalami stagnasi sehingga akan menyebabkan terjadinya penurunan total kapasitas tersedia. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan perawatan terhadap mesin produksi dan melatih operator agar tidak terjadi penurunan efisiensi dan utilitas. Kebutuhan kapasitas dipengaruhi oleh waktu keseluruhan stasiun kerja dan jumlah permintaan pasar. Waktu keseluruhan stasiun kerja ditentukan oleh stasiun