Analisis Penyebab Terjadinya Pemborosan dengan Sistem Aktual

Tabel 6.4. Rekapitulasi Perhitungan Rencana Jumlah Produksi Dan Persediaan Bulan Permintaan Pasar ton Produksi ton Persediaan Awal ton Net Inventory ton Biaya Akumulasi Rp Juni 440 464,607 45,306 0,19 72.359.032.258 Juli 443 438,825 69,670 3,13 66.410.482.168 Agustus 470 459,342 65,583 0,12 60.781.426.002 September 493 493,072 55,425 8,28 54.895.258.810 Oktober 491 498,059 55,079 2,41 48.444.275.148 November 464 449,355 62,391 1,31 41.924.065.302 Desember 440 442,917 47,585 1,69 36.046.159.221 Januari 443 441,142 50,259 4,34 30.247.358.823 Februari 470 473,993 48,489 0,79 24.476.335.791 Maret 493 488,959 52,982 1,62 18.262.602.737 April 491 488,959 48,524 6,08 11.864.084.768 Mei 464 417,677 46,483 8,117 5.464.769.963 Total 5.602 5556,907 38,069 Sumber : Pengolahan Data Perhitungan biaya produksi kumulatif selama 12 periode ke depan menggunakan metode dynamic programming yang paling minimum adalah Rp. 72.359.032.258,- .

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengolahan data dan analisis terhadap pemecahan masalah berkaitan dengan penelitian di PT Serdang Jaya Perdana adalah sebagai berikut: 1. Analisis kondisi perusahaan dilakukan terhadap kemampuan produksi dan komponen biaya-biaya produksi. Kemampuan produksi perusahaan adalah 0,769 jam ton, biaya produksi regular time adalah sebesar Rp.13.080.249 ton dan jika menggunakan regular time + overtime adalah sebesar Rp. 13.357.172 ton dan biaya simpan adalah sebesar Rp. 178.731 ton 2. Perhitungan biaya –biaya kumulatif menggunakan sistem yang diterapkan oleh perusahaan adalah Rp. 84.401.443.703.,- dengan total net inventory sebesar 64 ton dan jumlah lost sales 702 ton. Perecanaan produksi dengan metode ini menimbulkan lost sales sebesar Rp. 14.040.000.000,-. 3. Dengan menggunakan kondisi perusahaan diaplikasikan metode dynamic programming menggunakan data historis. Biaya produksi dengan metode dynamic programming adalah sebesar Rp. 72.553.523.088,- dengan total net inventory sebesar 53,363 ton. Perecanaan produksi dengan metode dynamic programming tidak menimbulkan lost sales