Perhitungan Komponen Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan Perhitungan Biaya Simpan dengan Menggunakan Data Historis
Jumlah produksi maksimal dengan menggunakan regular time dan overtime K
i
, jumlah overtime maksimal yang tersedia L
i
, kapasitas produksi maksimal dengan menggunakan regular time P
i
dan kapasitas produksi maksimal dengan menggunakan overtime J
i
untuk periode 1 – 12 secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Besaran Nilai K
i
, L
i
, P
i
, dan J
i
untuk Bulan 1-12
Keterangan Bulan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Jumlah produksi regular time + overtime
maksimal dalam satuan ton K
i
530,309 476,340
506,844 558,774
537,349 523,270
473,993 506,844
473,993 537,349
537,349 483,379
Jumlah overtime maksimal yang tersedia
L
i
8 9
8 8
7 9
6 8
6 7
7 8
Kapasitas produksi maksimal ton dengan
menggunakan regular time P
i
464,607 402,425
441,142 493,072
479,859 449,355
424,717 441,142
424,717 479,859
479,859 417,677
Kapasitas produksi maksimal ton dengan
menggunakan overtime J
i
65,702 73,915
65,702 65,702
57,489 73,915
49,277 65,702
49,277 57,489
57,489 65,702
Sumber : Pengolahan Data
• Ekivalen dengan jumlah hari produksi. Setiap 8 jam dihitung sebagai 1 hari kerja.
Contoh: Pada bulan 1 terdapat 8 hari kerja sehingga 8 hari x 8 jam = 64 jam kerja lembur.
2
.
Dekomposisi masalah dalam bentuk stages i Stages i = 1, 2, 3....., 12
Keterangan: i = periode
Masalah perencanaan produksi bulan Juni 2014-Mei 2015 dipecah menjadi sub-sub masalah atau tahapan stages secara berurutan. Perencanaan
produksi selama 1 tahun dipecah menjadi 12 tahap stages. Masalah yang dipecah terdiri dari stage Bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,
November, Desember, Januari, Februari, Maret, April dan Mei. 3. Menentukan state s
i
pada setiap stage State s
i
=I
i
Keterangan: I
i
= Jumlah inventory pada periode i State merupakan beberapa kemungkinan kondisi yang dapat dipilih pada
setiap stage. 4. Menentukan variabel keputusan X
i
Variabel keputusan = X
i
Keterangan: X
i
= Jumlah produksi pada periode i 5. Menentukan contribution function
�
�
= RX
i
+ X
i
– P
i
S + H I
i
+ X
i
– D
i
Keterangan:
�
�
= Biaya produksi untuk periode i i = 1,2,3,...,12
R = Biaya produksiton dengan menggunakan regular time
X
i
= Jumlah produksi untuk periode i i = 1,2,3,...,12 P
i
= Kemampuan produksi menggunakan regular time pada periode i S
= Selisih biaya antara regular timeton dengan regular time + overtimeton.
H = Biaya simpanton
I
i
= Inventory periode i D
i
= Permintaan pasar periode i Fungsi ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan variabel
keputusan yang dipilih. Contribution function untuk perencanaan produksi selama 12 periode dengan mempertimbangkan biaya regular time, overtime
dan biaya simpan. 6. Menentukan value function f
i
s
i
Value function = f
i
I
i
Keterangan: f
i
I
i
= Nilai contribution function pada periode i dengan inventory sebesar I pada periode i
Value function merupakan suatu fungsi yang memberikan nilai pada contribution function pada setiap stage.
7. Menentukan optimal policy Optimal policy = Min f
i
I
i