Menurut ANSI American National Standard Institute Tanda Bahaya Danger Sign

45 Institute ANSI biasanya norma yang paling diterima dalam penerapan tanda Marquette, 2013.

c. Menurut BSI British Standard Institute

British Standar Institute BSI adalah standar mengenai penerapan tanda keselamatan. BSI memberikan peningkatan representatif teknis dari tanda-tanda keselamatan dan memperkenalkan prinsip utama sebagai berikut BSI, 1996 : - Memberikan rekomendasi dengan penggunaan huruf besar dan kecil - Memberikan penjelasan untuk orang tuna netra agar membaca dan memahami seperti: peringatan, Api keluar dll. - Semua tanda-tanda keselamatan BSI sekarang mematuhi standar dengan teknis terbaru lainnya. Standar safety sign dengan BSI series 5499 peneliti gunakan dalam acuan penelitian mengenai kesesuaian keberadaan safety sign. Semua standar safety sign yang ada memiliki kelebihan masing-masing, akan tetapi dengan standar BSI dijelaskan secara rinci mengenai ukuran, warna, spesifikasi, jenis, bentuk, dan sebagainya secara lengkap. 46 Pembuatan Safety Sign yang baik menurut Sumbo Tinarbuko 2008, yaitu harus memenuhi 4 kriteria berikut ini : 1. Mudah dilihat Penempatan sign juga harus dipikirkan secara tepat. Dan penempatan sign yang baik yaitu ditempat yang mudah diakses orang. 2. Mudah dibaca Bentuk huruf atau tipografi yang digunakan dalam sign. Sebisa mungkin dapat terbaca. 3. Mudah dimengerti Bentuk penulisan yang tertera pada sign harus mudah untuk dipahami. Bentuk tulisan juga sebisa mungkin singkat dan padat. 4. Dapat dipercaya Kebenaran informasi yang ada dapat dipercaya tidak menyesatkan. Menurut Sumbo Tinarbuko 2008 dalam merancang desain untuk Sign sistem harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini : 1. Memahami institusi dan lingkungannya serta mengetahui kegiatan utama institusi tersebut. 47 2. Mengidentifikasi fasilitas yang akan dipresentasikan. Serta sign harus mengidentifikasikan fasilitas apa saja yang ada di institusi itu. 3. Menentukan lokasi penempatan serta lokasi harus mudah dilihat dan mudah diakses oleh semua orang. 4. Implementasi sign sistem. Selain desain, kita juga harus memperhatikan material Dalam pembuatan sign. Sekarang ini, desain menarik dan informasi yang benar saja tidaklah cukup.

2.4.2 Kategori Safety sign

2.4.2.1 Kategori Berdasarkan OSHA

Berikut adalah spesifikasi safety sign menurut OSHA dalam Simpson, 2013 , yaitu :

a. Tanda Bahaya Danger Sign

OSHA membutuhkan tanda bahaya menjadi merah untuk panel atas dengan garis hitam di perbatasan dan panel bawah putih untuk kata-kata tambahan. Tidak ada variasi yang diizinkan. OSHA mensyaratkan majikan untuk mendidik karyawan bahwa tanda-tanda bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan. Gambar diterima tanda bahaya yang terkandung dalam peraturan OSHA Simpson, 2013. 48

b. Tanda Peringatan Warning Sign

Tujuan dari tanda hati-hati adalah untuk memperingatkan potensi bahaya atau untuk mengingatkan terhadap praktik yang tidak aman. Menurut peraturan OSHA, tanda hati-hati memiliki latar belakang kuning. Hitam diperlukan untuk panel atas dengan tulisan kuning, membaca “PERHATIAN” Semakin rendah panel kuning untuk kata-kata tambahan yang harus hitam. Bahan tanda dan warna yang ditetapkan dalam Standar Nasional Amerika dan dihubungkan pada website OSHA Simpson, 2013.

c. Tanda Exit Keluar Emergency Sign

OSHA membutuhkan tanda keluar berada di latar belakang putih dengan huruf merah tidak kurang dari 6 inci tinggi. Script Font harus tidak kurang dari 34th dari satu inci tebal.

d. Tanda dan Arah Keselamatan

Tanda keselamatan harus memiliki putih dengan panel atas hijau dengan tulisan putih untuk menyampaikan pesan utama. Panel bawah adalah menjadi huruf hitam pada latar belakang putih. OSHA membutuhkan tanda-tanda arah untuk penggunaan non-lalu lintas harus memiliki latar belakang putih dengan panel hitam dan simbol directional putih. 49

e. Tanda Lalu Lintas

Daerah konstruksi harus memiliki tanda lalu lintas terbaca yang memperingatkan bahaya. Semua rambu lalu lintas dan perangkat yang digunakan untuk melindungi pekerja konstruksi harus sesuai dengan Bagian VI Manual Uniform Traffic Control Devices. Salinan manual ini tersedia di situs OSHA.

2.4.2.2 Kategori Berdasarkan ANSI Z535

Klasifikasi Safety Sign menurut standard ANSI Z535, yaitu : Marquette, 2013

a. Tanda Bahaya Danger Sign

ANSI telah metetapkan kata bahaya untuk menggambarkan bahaya langsung yang dapat mengakibatkan cidera parah atau kematian. Bahaya merupakan tingkat tertinggi bahaya dalam situasi tertentu. ANSI juga telah diberi warna merah untuk menunjukkan bahaya atau berhenti.

b. Tanda Peringatan Warning Sign

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20