Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

172 Bahaya fisik cipratan dural, sisa material chips. Selanjutnya risiko gangguan ergonomi dan kimia limbah hasil material. 3. Keberadaan safety sign yang mengindikasikan risiko dan potensi bahaya dari proses produksi masih kurang tepat, karena belum sesuai dengan potensi bahaya dan risiko ditempat kerja. 4. Analisa kebutuhan safety sign dilakukan sesuai dengan pedoman Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, standar ANSI Z535 dan BSI 5499 di Bidang Profilling Prismatic Machine yaitu dibutuhkannya caution sign, warning sign, notice sign, dnger sign, prohibition sign, serta safe conition sign yang telah disesuaikan dengan hasil identifikasi bahaya. 5. Hasil analisa kesesuaian keberadaan safety sign di Bidang Profilling Prismatic Machine menunjukkan tidak sesuai. Ketidaksesuaian berdasarkan aspek keberadaan, penempatan, kondisi, analisa kebutuhan, dan hasil wawancara mendalam, bahwa jika dibandingkan dengan standar dan potensi bahaya tidak cocok. Hal tersebut telah didukung dari hasil perbandingan antara kebutuhan dengan keberadaan safety sign di 3 bagian Bidang Profilling, berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan risiko bahaya. 173

7.2 Saran

Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya dilakukan kegiatan identifikasi bahaya ulang dan inspeksi bahaya rutin di seluruh Direktorat Produksi. Inspeksi dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemunculan potensi bahaya yang tidak terlihat saat melakukan identifikasi bahaya. 2. Walaupun safety sign bukan pengendalian yang utama, tapi dapat memberikan gambaran bahaya di area kerja serta dapat meminimalisasikan kecelakaan ditempat kerja. Oleh karena itu, akan lebih baik jika safety sign diterapkan secara optimal berdasarkan potensi bahaya dengan memberikan tanda warning, caution, danger, notice,safe condition serta indikasi adanya alat-alat pemadam kebakaran sesuai dengan standar yang berlaku. 174 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, S. 2013. Modul Kesehatan dan Keselamatan Kerja pp. 26. ANSI Standard. 2007. ANSI Z535.4-2007 for Product Safety Sign and Labels. Rosslyn : National Electrical Manufactures Association. ANSI Standard. 2011. ANSI Z535.3-2011 Criteria for Safety Symbol. National Electrical Manufactures Association NEMA Alijoyo, Antonius. 2005. Enterprise Risk Management, Pendekatan Praktis. Ray Indonesia. Australia StandarsNew Zaeland. 2004. Risk Management 4360. Standard Association of Australia, Strathfield. B. Miles, Matthew Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta : UI Press. British Standar Institute. 1996. Safety Sign Regulations. British. Brady Budiono, sugeng A.M. 2003. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bunga Rampai Hiperkes dan KK Edisi kedua Semarang : Universitas Diponegoro. Badan Safety Sign Indonesia. 2009. Diakses di http:safetysign.co.id pada 12 Maret 2014 – 3 Juli 2014 Cahyani, P. 2009. Pemetaan Sistem Organisasi Sebagai Refleksi Budaya Keselamatan Kerja Safety Culture Industri Manufaktur Indonesia. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20