Pengolahan Data Analisis Data

78 menganalisis kesesuaian keberadaan safety sign dibandingkan dengan hasil kebutuhan safety sign berdasarkan hasil identifikasi bahaya 3. Pengelolaan data untuk mengetahui bahaya apa saja yang perlu diberi tanda keselamatan safety sign yaitu dengan TRA, sebagai pemenuhan kebutuhan yang didapat dari hasil hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko di Bidang Profilling Prismatic Machine. 4. Data yang telah dikumpul guna mendapatkan kesesuaian, disusun dalam bentuk tabel yaitu hasil observasi keberadaan safety sign, data kebutuhan safety sign dengan standar safety sign ANSI Z.535 dan BSI 5499 berdasarkan hasil identifikasi bahaya.

4.8 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif seperti yang diungkapkan oleh Milles dan Huberman dalam Tjetjep 1992 terdiri dari : 1. Reduksi Data Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara data dengan tujuan penelitian. Data-data yang tidak penting dan tidak berkaitan dengan kebutuhan penelitian kemudian dihapusdihilangkan dan tidak dilakukan analisis lebih lanjut. Sementara data-data yang penting kemudian diolah dan dianalisis lebih lanjut. 79 2. Penyajian Data Data-data pada variabel input yaitu hasil identifikasi bahaya, keberadaan safety sign, SOP, undang-undang prosedur, dokumen. Pada variabel proses yaitu analisa kebutuhan safety sign berdasarkan identifikasi bahaya. Pada variabel output yaitu kesesuaian keberadaan safety sign, berdasarkan hasil perbandingan antara penerapan keberadaan safety sign dengan kebutuhan safety sign yang sudah direduksi kemudian dibuat dalam bentuk tabel, interpretasi hasil tabel, hasil matriks, dan trasnkip wawancara. 3. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis isi atau content analysis. Dengan teknik analisis isi data-data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini variabel input, proses dan output yang sudah direduksi dan disajikan kemudian dilihat kesesuaiannya berdasarkan perbandingan kenyataan penerapan safety sign dengan kebutuhan safety sign. Pada tahap proses yaitu analisa kebutuhan safety sign, peneliti menggunakan standar ANSI Z535 dan BSI 5499. Apakah hasil yang didapat pada kebutuhan safety sign, sesuai atau tidak dengan kenyataan dilapangan berdasarkan hasil identifikasi bahaya, risiko dan penerapan pengendalian bahaya. 4. Penarikan Kesimpulan 80 Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan setelah peneliti melakukan analisis data. Penarikan kesimpulan yaitu dengan mengaitkan antara hasil yang didapat dari penelitian dan dihubungkan dengan teori dan standar safety sign.

4.9 Triangulasi Data

Untuk melengkapi keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi data agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan pada saat penarikan kesimpulan. Menurut Denzin 1994 dapat dibedakan menjadi 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yaitu triangulasi metode, sumber, teori, dan penyidik. Dalam penelitian ini, uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode, dimana menurut Sugiono 2012 triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sedangkan trianguasi metode adalah teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, langkah yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1. Triangulasi Sumber Melakukan pemeriksaan terhadap hasil wawancara mendalam dengan informan utama dan pendukung. Pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara mendalam dari informan utama dengan informan pendukung tentang potensi bahaya dan penerapan safety sign. Selanjutnya adanya informan kunci untuk memberikan masukan, pada 81 tahap melakukan identifikasi bahaya dan kebutuhan safety sign yang dilakukan peneliti. 2. Triangulasi Metode Metode yang digunakan selain wawancara mendalam, yaitu dengan observasi, telaah dokumen dan membandingkan dengan standar regulasi safety sign. Pada teknik observasi, dilakukan untuk mendukung hasil dari wawancara mendalam. Adapun observasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan identifikasi bahaya dan observasi keberdadaan safety sign. Sedangkan telaah dokumen yaitu dengan Standar Operasional Prosedur Penerapan safety Sign dan Proses kerja di Bidang Profilling. Standar regulasi safety sign berdasarkan ANSI Z535 dan BSI 5499, yaitu digunakan pada tahap pemenuhan kebutuhan safety sign berdasarkan hasil potensi bahaya yang ada. Adapun tabel triangulasi data dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.4 Triangulasi data Variabel Penelitian Triangulasi Data Triangulasi Sumber

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20