Pengendalian Risiko Manajemen Risiko

40 teknik ini menjadi pilihan utama dalam hirarki pengendalian risiko. 2. Substitusi Substitusi adalah teknik pengendalian dengan mengganti alat, bahan, sistem atau prosedur yang berbahaya dengan yang lebih aman atau yang lebih rendah bahayanya. Teknik ini banyak digunakam, misalnya, bahan kimia berbahaya dalam proses produksi diganti dengan bahan kimia lain yang lebih aman. 3. Engineering Control pengendalian teknis Sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang ada dilingkungan kerja. Karena itu, pengendalian bahaya dapat dilakukan melalui perbaikan pada desain, penambahan peralatan dan pemasangan peralatan pengaman. Sebagai contoh, mesin yang bising dapat diperbaiki secara teknis misalnya dengan memasang dengan peredam suara sehingga tingkat kebisingan dapat ditekan. Pencemaran diruang kerja dapat diatasi dengan memasang sistem ventilasi yang baik. Bahaya pada mesin dapat dikurangi dengan memasang pagar pengaman atau sistem interlock. 4. Administrative Control pengendalian administratif Pengendalian bahaya juga dapat dilakukan secara administratif misalnya dengan mengatur jadwal kerja, istirahat, cara kerja atau prosedur kerja yang lebih aman, rotasi atau 41 pemeriksaan kesehatan, pemasangan tanda bahaya atau rambu- rambu keselamatan. Pada administrative control atau pengendalian administratif dilakukan shift kerja, rotasi kerja dan mutasi personel, prosedur kerja keselamatan, pemasangan simboltanda-tanda bahaya termasuk radiasi, lembar data keselamatan bahan Material Safety Data Sheet:MSDS didaerah kerja BATAN, 2012. Contoh pengendalian risiko pada administratif control menurut BATAN 2012 terbagi menjadi 7 yaitu jadwal pemeliharaan, on the job training, standard operating procedure SOP, rambuamaran atau peringatan, program kepedulian, jawal pemantauan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Pemasangan tanda keselamatan pada lingkungan kerja adalah suatu upaya dalam implementasi pengendalian risiko yang dapat mengantarkan paradigma pekerja untuk bekerja aman serta menekan tingkat risiko. Lingkungan yang dikelilingi radiasi khususnya wajib memasang tanda keselamatan agar pekerja maupun pengunjung di wilayah pekerja mengetahui akan bahaya radiasi di tempat tersebut ada. Dengan adanya tanda keselamatan atau rambu keselamatan pekerja juga akan lebih awareness terhadap bahaya dilingkungan kerja. Serta menjadikan petunjuk arah jika terjadi keadaan darurat di tempat kerja. Menurut Ramli 2010b bahaya yang ada di tempat kerja memiliki perbedaan tergantung jenis pekerjaan dan 42 tanda keselamatan mengikuti sesuai dengan bahaya atau lay out di lingkungan kerja. 5. PPE Alat pelindung diri Pilihan terakhir untuk pengendalian bahaya adalah dengan memakai alat pelindung diri. Misalnya, pelindung kepala, sarung tangan, pelindung pernafasan respiratormasker, pelindung jatuh, dan pelindung kaki. Dalam konsep K3, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir atau last resort dalam pencegahan kecelakaan. Hal ini disebabkan karena alat pelindung diri bukan untuk mencegah kecelakaan reduce likelyhood namun hanya sekedar mengurangi efek atau keparahan kecelakaan reduce consequences. Gambar 2.1 Hirarki Pengendalian Sumber : Ramli 2010 43

2.4 Safety Sign Tanda Keselamatan

2.4.1 Pengertian

Safety sign adalah adalah tanda informasi yang bersifat himbauan, peringatan, maupun larangan. Ditujukkan secara positif untuk mengendalikan, mengatur, dan melindungi publik. Tinarbuko, 2008. Pengertian safety sign atau tanda keselamatan menurut beberapa sumber yaitu :

a. Menurut OSHA

Menurut OSHA, Sign tanda adalah peringatan bahaya, sementara atau permanen ditempelkan atau ditempatkan, di lokasi di mana terdapat bahaya. Tanda-tanda akan dihapus ketika bahaya sudah tidak ada lagi atau ditutupi selama jam ketika tidak ada bahaya bagi pekerja atau masyarakat.Simpson, 2013. OSHA mempersempit ruang lingkup untuk menutup semua tanda-tanda keselamatan kecuali orang-orang yang dirancang untuk jalan-jalan, jalan raya, rel kereta api dan peraturan kelautan. Spesifikasi tidak berlaku untuk papan buletin tanam atau poster keselamatan. Peraturan tanda OSHA fokus pada pencegahan potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera pada pekerja atau masyarakat, atau kerusakan properti. Simpson, 2013. 44 Rambu- rambu simbol- simbol K3 adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja. Rambu-rambu keselamatan berguna untuk Abdurrahman, 2013 : a. Menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja. b. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat. c. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan. d. Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan perlindungan diri. e. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada. f. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

b. Menurut ANSI American National Standard Institute

Safety Sign menurut standar ANSI yaitu tanda-tanda keselamatan yang dapat menarik perhatian dengan jelas mengingatkan tentang potensi bahaya. Meskipun banyak organisasi dan perusahaan telah membuat pedoman sendiri untuk memproduksi tanda-tanda keselamatan yang efektif dan nyata. Standar yang ditetapkan oleh American National Standards

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20