83
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Proses Produksi di Bidang Profilling Prismatic Machine
PT Dirgantara Indonesia Persero merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang
bangun, pengembangan, dan menufacturing pesawat terbang. Diawali dengan
membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter dan pesawat
terbang: NBO-105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi, PT Dirgantara Indonesia bersama CASA
merancang dan memproduksi CN-235.
Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi
pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire sistem. Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama
kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan mengembangkan N2130 pesawat jet
transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namn, kedua
program tersebut terhenti adanya kendala pendanaan.
Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang
pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi infomasi,
84
telekomunikasi, otomotif, maritim, militer otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering
services.
Berikut adalah proses produksi di seluruh Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia :
Gambar 5.1 Flow Chart Proses Produksi PT. Dirgantara Indonesia Berdasarkan hasil data bagan
flow chart kegiatan Produksi di PT. Dirgantara Indonesia yang berada di bawah pimpinan Direktorat
Produksi, yaitu terdiri dari berbagai Departemen, diantaranya : 1.
Raw Material 2.
Pre-Cutting 3.
Metal Forming 4.
Proses Machining 5.
Welding 6.
Proses Surfafe Treatment 7.
Proses Bonding Composite 8.
Primer Marking 9.
Proses Tahap Akhir