Kebutuhan Safety Sign Berdasarkan Daftar Bahaya

163 standar ANSI Z535 dan BSI 5499 dengan pictogram, symbol panel, signal word, dan word message yang terbaru. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko, di dapat daftar potensi bahaya yang ada di mesin DGMP, DGAL, MATEC dan JOBS adalah berupa potensi bahaya mekanik, fisik, kimia, fisiologis, ergonomis. Kebutuhan safety sign berdasarkan risiko bahaya dan pengendalian yang diterapkan di Bidang Profilling Prismatic Machine. Oleh karena itu, analisa kebutuhan safety sign sudah sesuai dengan pedoman Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada bab area terbatas yang menyatakan bahwa rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedomen teknis. Standar yang digunakan yaitu dengan ANSI Z535 dan BSI 5499 yang dibuat berdasarkan hasil identifikasi bahaya di Bidang Profilling Prismatic Machine. Berdasarkan daftar potensi bahaya, risiko dan pengendalian kebutuhan safety sign sudah disesuaikan dengan klasifikasi tanda bahaya sesuai dengan standar ANSI Z535 dan BSI 5499. Diantaranya warning sign, caution sign, danger sign, notice sign, dan prohibition sign. Potensi bahaya yang memilki risiko tinggi sangat diutamakan untuk diberikan informasi, karena akan mengakibatkan bahaya mekanik seperti terpeleset, terjatuh, tertimpa, tertusuk chips, tersayat, terpotong, tertiban, dan terjepit. 164 Menurut standar safety sign ANSI Z535.4-2007 yang menyatakan bahwa safety symbol dipilih berdasarkan representasi grafis dengan jelas untuk menyampaikan pesan keselamatan secara spesifik, dan juga memberikan signal word DANGER : merah, WARNING : oranye. CAUTION : kuning, NOTICE : biru. Safety sign menurut ANSI Z535.4- 2007 juga harus dilengkap dengan symbol panel pictogram, dan pesan yang disampaikan. Hal tersebut membuktikan keberadaan safety sign belum sesuai dengan standar ANSI Z535 yang juga diterapkan di Bidang Profilling Prismatic Machine. Untuk memberikan perbandingan kesesuaian terhadap keberadaan safety sign dilapangan, kebutuhan penggunaan safety sign berdasarkan potensi bahaya, risiko dan perintah penggunaan APD. Menurut ANSI Z535.4 2007 dan Gustosign 2013 dapat dijelaskan dengan pesan yang disampaikan seperti : a. Warning sign Warning sign dengan background berwarna oranye dan kata WARNING berwarna hitam. Hal tersebut mengindikasikan situasi kemungkinan terjadinya kecelakaan serius atau kematian. Sementara di Bidang Profilling Prismatic Machine memiliki risiko bahaya tersayat, tergores, jari terpotong, tertusuk chips, tersengat listrik, terjepit mesin, serta tertiban benda berat. Oleh karena itu, di Bidang Profilling Prismatic Machine dibutuhkan warning sign. Tetapi, 165 khusus di mesin MATEC dan JOBS karena karakteristik bentuk mesin yang tidak besar maka tidak dibutuhkan warning sign dengan risiko bahaya terjepit. b. Caution sign Caution sign dengan background berwarna kuning dan kata CAUTION berwarna hitam, mengindikasikan situasi berbahaya yang dapat menyebabkan luka ringan atau sedang. Oleh karena itu, himbauan atau waspada akan adanya risiko bahaya di Bidang Profilling Prismatic Machine dibutuhkan tanda caution sign, diantaranya karena adanya potensi bahaya dan risiko terpeleset, lintasan forklift, bahaya terjatuh hanya mesin DGMP dan DGAL, tersandung, serta tertiban alat kerja yang berat. c. Danger sign Danger sign dengan background berwarna merah dan kata DANGER berwarna putih, mengindikasikan situasi bahaya yang memiliki kemungkinan tinggi terjadinya kematian atau luka serius. Sementara di Bidang Profilling Prismatic Machine memiliki risiko bahaya kebakaran karena satu ruang dengan ruang produksi yang memiliki risik terbakar. Oleh karena itu, dibutuhkan tanda bahaya terbakar, mengindikasikan adanya alat APAR sebagai fire fighting sign dan dilarang merokok. 166 d. Notice Sign Notice sign dengan background berwarna biru dan kata NOTICE berwarna putih, yang menyampaikan pesan keselamatan personil atau perlindungan terhadap properti perusahaan bersangkutan. Notice sign biasa dipakai unuk membeikan mandatory sign. Di Bidang Profilling Prismatic Machine membutuhkan Notice sign dalam bentuk himbauan pemakaian mandatory penggunaan alat pelindung diri seperti : sepatu safety, helm, sarung tangan, masker, seragam kerja, earmuff, dan kacamata safety. e. Safe Condition Sign safety first background berwarna hijau dan gambar atau kata berwarna putih, yang memberikan Instruksi- instruksi umum yang berhubungan dengan praktek kerja yang aman, serta memberikan tanda jalur evakuasi. Oleh karena itu, berdasarkan potensi bahaya di Bidang Profilling Prismatic Machine dibutuhkannya tanda jalur evakuasi. f. Selain tanda diatas kebutuhan safety sign juga ditambah dengan adanya prohibition sign di mesin MATEC dan JOBS yaitu tanda dilarang masuk saat mesin beroperasi. Selain itu, untuk semua mesin di Bidang Profilling dibutuhkan tanda bahaya dari limbah material dan risiko gangguan kesehatan pada pekerja efek dari collant dan material yang dibentuk oleh mesin. 167 Material yang digunakan berdasarkan standar BSI 5499 yaitu diantaranya adalah poliester, plastik kaku, alumunium dan polypropylene juga sudah sesuai secara keseluruhan, karena material safety sign yang digunakan di Bidang Profilling Prismatic Machine terbuat dari bahan alumunium, plastik kaku dan stainless. Walaupun sifat dari pengendalian dalam bentuk safety sign hanya berupa tanda peringatan, pemberitahuan informasi akan lebih baik jika safety sign diterapkan secara optimal berdasarkan potensi bahaya dengan memberikan tanda warning, caution, danger, notice, serta indikasi adanya alat-alat pemadam kebakaran.

6.6 Kesesuaian Keberadaan Safety Sign di Bidang Profilling Prismatic

Machine Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 bahwa rambu- rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya, terdapat risiko bahaya terpeleset, tertimpa, terjatuh, tersayat, tergores, tertiban, kebisingan, gangguan ergonomi, yang diklasifikasikan secara potensi bahaya fisik menurut Tarwaka 2008 dapat menyebabkan gangguan pendengaran, kerusakan pada otot, dapat menyebabkan kelelahan kerja, bahkan potensi terjadinya kebakaran. Tetapi, keberadaan safety sign tidak ada yang sesuai dengan analisa kebutuhan safety sign berdasarkan potensi bahaya yang ada. 168 Berdasarkan hasil kebutuhan safety sign yang dibandingkan dengan keberadaan safety sign di mesin DGMP dan DGAL dengan tanda perintah mandatory sign yaitu penggunaan sepatu safety, ear muff, safety googles tidak memiliki kesesuaian. Hanya terdapat 2 kesesuaian yaitu indikasi potensi bahaya dengan tanda segitiga mengindikasikan alat APAR dan tanda dilarang merokok. Selebihnya safety sign berdasarkan potensi bahaya dan risiko di mesin DGMP tidak memiliki kesesuaian. Walaupun terdapat tanda sepatu safety, peggunaan earmuff, kaca mata safety di masing-masing mesin, safety sign yang terpasang sudah tidak sesuai dengan standar regulasi ANSI Z535 yang berlaku. Menurut ANSI Z535 safety sign harus dilengkapi dengan kata sinyal, simbol peringatan keselamatan, dan pesan dari kata sinyal. Begitu juga dengan analisa kesesuaian keberadaan safety sign di mesin MATEC dan JOBS berdasarkan potensi bahaya dan risiko di mesin tersebut tidak memiliki kesesuaian berdasarkan keberadaan dan kebutuhan safety sign, karena safety sign yang terdapat di mesin MATEC dan JOBS hanya berdasarkan sign yang sudah teridentifikasi dari pabrik pembuatan mesin tersebut mesin, bukan berdasarkan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin tersebut yang seharusnya di buat kebijakan yang baru oleh pihak Departemen K3LH atau Bidang Profilling Prismatic Machine. Potensi bahaya yang terdapat di mesin MATEC dan JOBS memiliki kesamaan dengan mesin DGMP, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan seperti terjatuh dan tergencet karena bentuk mesin MATEC dan

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20