Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian

152

6.3 Daftar Bahaya, Risiko, Penilaian Risiko dan Pengendalian

Berdasarkan Hasil Identifikasi Bahaya di Bidang Profilling Prismatic Machine Menurut Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 yang menyatakan bahwa identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko sebagai rencana strategi K3 yang dilakukan oleh petugas yang berkompeten. Hal tersebut sebagaimana telah disampaikan menurut Redja 2003, risiko dapat diartikan sebagai kejadian yang tidak tentu dan dapat mengakibatkan suatu kerugian. Pada tahap ini peneliti menggunakan informan kunci sebagai staf ahli K3 yang membantu dalam proses identifikasi dan penilaian risiko, bahwa terdapat potensi bahaya yang bersumber dari berbagai faktor yaitu faktor teknis, faktor lingkungan, dan faktor manusia. Hal tersebut sebagaimana telah diungkapkan oleh Tarwaka 2008 yang menyatakan potensi bahaya dilingkungan kerja bersumber dari berbagai faktor yaitu faktor teknis, lingkungan dan manusia. Menurut Risk Assessment and Management Handbook risiko terbagi menjadi 5 macam, yaitu diantaranya risiko keselamatan kerja Safety Risk, risiko kesehatan Health Risk, risiko lingkungan dan ekologi, risiko kesejahteraan masyarakat, dan risiko keuangan. Berdasarkan Risk assessment and Management Handbook, di Bidang Profilling Prismatic Machine juga memiliki macam-macam risiko, yaitu 153 diantaranya risiko keselamatan kerja, risiko kesehatan, risiko lingkungan dan ekologi yang didapat dari hasil identifikasi bahaya. Sebagaimana macam-macam risiko yang sudah dijelaskan, risiko yang ada di Bidang Profilling Prismatic Machine yang dapat mengakibatkan kecelakaan , diantaranya yaitu terpeleset, terjatuh, tertimpa, tersayat, tergores, jari terpotong, gangguan pernapasan, tersengat listrik, tersandung, tertiban, tergencet, cipratan dural kontak dengan bahaya, terjepit, gangguan pendengaran, tertusuk, sisa material mengenai mata, dan kebakaran. Risiko yang ada di area mesin DGMP, DGAL, MATEC, dan JOBS berdasarkan klasifikasi menurut jenis kecelakaan sebagaimana telah diungkapkan menurut ILO 1962 yaitu seperti terjatuh, tertimpa benda jatuh, terkena benda-benda, terjepit oleh benda, gerakan melebihi kemampuan, pengaruh suhu tinggi, terkena arus listrik, serta kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi, jika dibiarkan akan mengakibatkan kecelakaan kerja dan akan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, harus dilakukan strategi terhadap pengendalian risiko bahaya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 yang dibahas pada bab 2.1 rencana strategi K3. Selanjutnya klasifikasi penilaian risiko terhadap potensi bahaya menurut Tarwaka 2008, yaitu dibedakan berdasarkan tingkat bahaya sangat tinggi, serius, sedang, dan kecil. Hal tersebut telah sesuai dengan hasil penilaian risiko yang telah dilakukan dan diklasifikasikan

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20