Triangulasi Data METODOLOGI PENELITIAN

81 tahap melakukan identifikasi bahaya dan kebutuhan safety sign yang dilakukan peneliti. 2. Triangulasi Metode Metode yang digunakan selain wawancara mendalam, yaitu dengan observasi, telaah dokumen dan membandingkan dengan standar regulasi safety sign. Pada teknik observasi, dilakukan untuk mendukung hasil dari wawancara mendalam. Adapun observasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan identifikasi bahaya dan observasi keberdadaan safety sign. Sedangkan telaah dokumen yaitu dengan Standar Operasional Prosedur Penerapan safety Sign dan Proses kerja di Bidang Profilling. Standar regulasi safety sign berdasarkan ANSI Z535 dan BSI 5499, yaitu digunakan pada tahap pemenuhan kebutuhan safety sign berdasarkan hasil potensi bahaya yang ada. Adapun tabel triangulasi data dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.4 Triangulasi data Variabel Penelitian Triangulasi Data Triangulasi Sumber Triangulasi Metode Informan Utama Informan Pendukung Informan Kunci Wawancara Mendalam Observasi Telaah Dokumen Standar Safety Sign Prosedur penerapan safety sign - - Kondisi safety sign - - - Standar - 82 Variabel Penelitian Triangulasi Data Triangulasi Sumber Triangulasi Metode Informan Utama Informan Pendukung Informan Kunci Wawancara Mendalam Observasi Telaah Dokumen Standar Safety Sign safety sign yang diterapkan Alasan mengguna kan standar tersebut - - - - Petugas pemasang safety sign - - - -

4.10 Penyajian Data

Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel hasil identifikasi bahaya, pengendalian dan keberadaan safety sign serta dilengkapi narasi dengan menyimpulkan hasil matriks wawancara yang disertai kutipan dari transkrip. Penyajian data akan didukung dengan hasil kebutuhan safety sign untuk mendapatkan kesesuaian penerapan safety sign. 83

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Proses Produksi di Bidang Profilling Prismatic Machine

PT Dirgantara Indonesia Persero merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan menufacturing pesawat terbang. Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter dan pesawat terbang: NBO-105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi, PT Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235. Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire sistem. Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namn, kedua program tersebut terhenti adanya kendala pendanaan. Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi infomasi,

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Impelementasi Safety Leadership di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

2 26 178

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Laporan hasil kerja praktek di Departemen Financial Accounting Direktorat Keuangan PT.Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No.154 Bandung

0 2 20

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

3 17 24

ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MACHINING PT. NAGA BHUANA ANEKA PIRANTI

1 3 80

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI OPERASI DEPARTEMEN FINAL ASSEMBLY PT. DIRGANTARA INDONESIA.

1 2 61

Studi Deskriptif Mengenai Employee Engagement Pada Karyawan Direktorat Aerostructure Divisi Operating Bagian Machining di PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

0 2 43

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peningkatan Kinerja Departemen Produksi pada PT. Dirgantara Indonesia.

0 0 20