Desain Penelitian Tempat dan Waktu Populasi dan Sampel

65

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu pada penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu periode bersamaan. Jenis penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja cleaning service di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

4.2 Tempat dan Waktu

Tempat penelitian ini dilaksanakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan waktu penelitian pada bulan Juni-September tahun 2012.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh pekerja cleaning service kampus UIN Jakarta yang berjumlah 99 orang. Sedangkan sampel adalah pekerja cleaning service area kampus UIN Jakarta yang terpilih menjadi responden di tempat penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Dalam pengambilan sampel digunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Keterangan : Keterangan : n : Besar sampel minimal yang diperlukan P : Rata-rata proporsi pada populasi P 1 + P 2 2 P1 : Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok tertentu P2 : Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok tertentu Z 1- α2 : 1,96 derajat kepercayaan sebesar 95 Z 1- β : 1,64 kekuatan uji sebesar 95 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95 dengan memakai derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 95. Perhitungan sampel akan dilakukan berdasarkan variabel yang akan diteliti yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya. Adapun spesifikasinya yaitu : 1. Lama kontak Hasil penelitian Nuraga, dkk 2008, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak dengan lama kontak ≥8 jam per hari P1 sebesar 70,37 dan proporsi pekerja dengan lama kontak 8 jam per hari P2 sebesar 3,70. 2. Frekuensi kontak Berdasarkan penelitian Nuraga, dkk 2008, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak dengan frekuensi kontak 7xhari P1 sebesar 64,81 dan proporsi pekerja dengan frekuensi kontak ≤7xhari P2 sebesar 9,25. 3. Riwayat alergi Berdasarkan penelitian Lestari 2007, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada pekerja yang memiliki riwayat alergi P1 sebesar 57,7 dan proporsi pekerja yang tidak memiliki riwayat alergi P2 sebesar 44,4. 4. Riwayat penyakit kulit sebelumnya Berdasarkan penelitian Lestari 2007, proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak dengan riwayat penyakit kulit P1 sebesar 81,8 dan pekerja yang mengalami dermatitis kontak tanpa memiliki riwayat penyakit kulit P2 sebesar 43,5. 5. Riwayat atopi Berdasarkan penelitian Nuraga, dkk 2008, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada pekerja yang memiliki riwayat atopi P1 sebesar 27,77 dan proporsi pekerja yang tidak memiliki riwayat atopi P2 sebesar 46,29. 6. Suhu Berdasarkan penelitian Ruhdiat 2006, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada suhu lingkungan kerja ≤24 o C P1 sebesar 13,1 dan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada suhu lingkungan kerja 24 o C P2 sebesar 73,8. 7. Kelembaban Berdasarkan penelitian Ruhdiat 2006, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada kelembaban lingkungan kerja 65 P1 sebesar 86,89 dan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada kelembaban lingkungan kerja ≥65 P2 sebesar 0. 8. Personal hygiene Berdasarkan penelitian Lestari 2007, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada pekerja yang memiliki personal hygiene kurang baik P1 sebesar 51,8 sedangkan proporsi pekerja yang memiliki personal hygiene baik P2 sebesar 41,7. 9. Alat pelindung diri Berdasarkan penelitian Erliana 2008, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada pekerja yang lengkap menggunakan APD P1 sebesar 19 sedangkan proporsi pekerja yang tidak lengkap menggunakan APD P2 sebesar 87,5. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sampel Variabel Diketahui Sampel Total Lama kontak P1=70,37= 0,7037 P2= 3,70 = 0,037 P = 0,370 11 Frekuensi kontak P1= 64,81 = 0,6481 P2=9,25 = 0,0925 P = 0,370 17 Riwayat alergi P1= 57,7=0,577 P2= 44,4 = 0,444 P = 0,51 365 Riwayat penyakit kulit sebelumnya P1= 81,8 =0,818 P2= 43,5= 0,435 P = 0,63 39 Riwayat atopi P1=27,77= 0,2777 P2= 46,29 =0,4629 P = 0,37 173 Suhu P1= 13,1=0,131 P2= 73,8 =0,738 P = 0,43 15 Kelembaban P1= 86,89 =0,8689 P2= 0 = 0 5 Variabel Diketahui Sampel Total P = 0,434 Personal Hygiene P1= 51,8= 0,518 P2= 41,7 =0,417 P = 0,47 632 Alat Pelindung Diri P1= 19=0,19 P2= 87,5 =0,875 P = 0,53 11 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi di atas, diperoleh besar sampel yang memungkinkan untuk dipenuhi berdasarkan jumlah populasi penelitian sebesar 39 orang, dari hasil tersebut dilakukan perhitungan kembali berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian Lestari 2007, didapatkan responden yang tidak mengalami dermatitis kontak sebesar 51,25 dengan rumus sebagai berikut : 39 = 51,25100 x n n = 39 x 100 51,25 n = 77 Keterangan : n = jumlah minimal sampel yang dibutuhkan Berdasarkan perhitungan sampel di atas dan kesesuaian jumlah populasi maka sampel yang dapat diambil adalah sebanyak 77 orang karena metode pengambilan sampel yang digunakan ialah total sampling sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan berdasarkan jumlah seluruh populasi, yaitu sebanyak 99 orang.

4.4 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

6 71 101

Pengaruh intervensi penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan mengenai potensi bahaya dermatitis kontak dan pencegahannya pada pekerja Cleaning Service UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

5 28 155

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pembuat Tahu Di Wilayah Kecamatan Ciputat Dan Ciputat Timur Tahun 2012

0 45 183

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013

1 49 177

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

1 22 165

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Proses Finishing Meubel Kayu di Wilayah Ciputat Timur Tahun 2012

5 44 160

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8