6 mengakibatkan  penurunan  produktivitas  kerja  penderita  sehingga  perlu  dilakukan
upaya  pencegahan  terhadap  penyakit  ini.  Dengan  mengetahui  faktor-faktor  yang mempengaruhinya  diharapkan  proses  pencegahan  dapat  lebih  mudah  dilakukan.
Selain itu cleaning service di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pegawai kelas  bawah  yang  kurang  mendapatkan  perlindungan  mengenai  kesehatan  kerja
mereka  dan  hasil  penelitian  ini  nantinya  akan  digunakan  sebagai  data  based pelaksanaan program intervensi kepada pekerja di internal UIN.
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  penulis  tertarik  untuk  meneliti tentang  faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan  kejadian  dermatitis  kontak  pada
pekerja cleaning service di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  produktivitas  adalah  kesehatan  dan keselamatan kerja pekerja. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kebutuhan
hidup  vital  yang  perlu  mendapatkan  perhatian  karena  kesehatan  dan  keselamatan kerja  dapat  memberikan  sumbangsi  nyata  dalam  peningkatan  daya  saing  dan
produktivitas dalam bekerja. Penyakit kulit  akibat kerja occupational dermatoses merupakan suatu peradangan kulit yang diakibatkan oleh suatu pekerjaan seseorang.
Penyakit kulit seperti dermatitis kontak merupakan salah satu penyakit terkait kerja  yang  sering  muncul  pada  pekerja  cleaning  service,  misalnya  karena  paparan
terhadap kulit yang disebabkan oleh bahan kimiawi, agen biologi, sering bekerja di tempat basah, dan luka pada kulit disebabkan oleh faktor mekanis karena pekerjaan.
7 Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19-20 Juni
2012  pada  10  orang  pekerja  cleaning  service  di  kampus  UIN  Syarif  Hidayatullah Jakarta  didapatkan  8  orang  pekerja  cleaning  service  yang  mengalami  dermatitis
kontak dan 2 orang pekerja tidak mengalami dermatitis kontak. Gejala yang timbul pada pekerja antara lain ialah gatal-gatal sebanyak 70, mengelupas sebanyak 20,
kemerahan  sebanyak  40,  rasa  perih  sebanyak  30  dan  lepuh  kecil  berisi  cairan sebanyak 20. Pekerja sebagian besar tidak menggunakan alat pelindung diri pada
saat  mereka  bekerja.  Hasil  tersebut  diperoleh  berdasarkan  observasi  melalui kunjungan  lapangan  dan  ditunjang  dengan  adanya  pemeriksaan  dokter.  Pada  saat
bekerja  di  area  kampus  UIN  Jakarta,  para  pekerja  cleaning  service  sering  kontak dengan  air,  sabun  dan  bahan  kimia  dari  pembersih  lantai  maupun  toilet  yang
mengandung  zat  iritan  berupa  detergen,  asam  dan  basa,  solvent  dan  surfaktan sehingga berpotensi untuk terjadinya dermatitis kontak akibat kerja.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1.  Bagaimana gambaran kejadian dermatitis kontak pada pekerja cleaning service di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 ?
2.  Bagaimana  gambaran  lama  kontak,  frekuensi  kontak,  usia,  masa  kerja,  riwayat alergi,  riwayat  atopi,  riwayat  penyakit  kulit  sebelumnya,  suhu,  kelembaban,
personal  hygiene  dan  alat  pelindung  diri  pada  pekerja  cleaning  service  di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 ?
3.  Apakah  ada  hubungan  antara  lama  kontak,  frekuensi  kontak,  usia,  masa  kerja, riwayat  alergi,  riwayat  atopi,  riwayat  penyakit  kulit  sebelumnya,  suhu  dan
8 kelembaban dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja cleaning service di
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 ?
1.4 Tujuan Penelitian