43 misalnya alergi terhadap obat-obatan tertentu, dan riwayat lain yang berhubungan
dengan dermatitis Putro 1985 dalam Lestari 2007.
Riwayat alergi merupakan salah satu faktor yang dapat menjadikan kulit lebih
rentan terhadap penyakit dermatitis kontak. Analisis hubungan antara riwayat alergi dengan  dermatitis  kontak  menunjukkan  bahwa  pekerja  dengan  riwayat  alergi  yang
terkena dermatitis sebanyak 15 orang 57,7 dari 26 orang yang memiliki riwayat alergi.  Sedangkan  pekerja  yang  tidak  memiliki  riwayat  alergi  terkena  dermatitis
sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 44,4 dari 54 orang pekerja. Hasil uji statistik  menunjukkan  menunjukan  bahwa  tidak  terdapat  perbedaan  proporsi
kejadian  dermatitis  kontak  yang  bermakna  antara  pekerja  dengan  riwayat  alergi dibandingkan  dengan  pekerja  yang  tidak  memiliki  riwayat  alergi.  Hal  ini  terlihat
dari nilai p value 0,383  0,05 pada CI 95 Lestari, 2007. Menurut  penelitian  Cahyawati  2011  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan
antara  faktor  riwayat  alergi  dengan  kejadian  penyakit  dermatitis  pada  nelayan  p value=0,018 dengan proporsi nelayan yang memiliki riwayat alergi dan mengalami
dermatitis sebanyak 10 orang 50 dan nelayan yang tidak memiliki riwayat alergi dan mengalami dermatitis sebanyak 10 orang 50.
2.7.9 Riwayat Atopi
Reaksi seseorang terhadap alergen sangat bervariasi tergantung faktor genetik, demikian  pula  sensitivitasnya  terhadap  bahan  kimia  pada  diri  seseorang  berbeda
Cohen,  1999.  Pekerja  dengan  riwayat  atopi  dermatitis  bila  bekerja  di  lingkungan
44 panas  atau  terpapar  debu  kimia  dan  pengaruh  faktor  psikis,  akan  kambuh  dalam
stadium yang lebih berat Ganong 2006 dalam Ernasari 2012. Atopi  ialah  orang  atau  keluarga  yang  cenderung  biasanya  anak  atau  dewasa
yang  menjadi  peradangan  dan  menghasilkan  antibodi  Imunoglobulin  E  untuk merespon  paparan  alergen  seperti  protein  dengan  konsekuensi  orang  dapat
berkembang menderita gejala asma, rhinoconjungtivitis atau eksim. Sehingga orang dengan atopi bila kontak dengan bahan kimia akan cenderung lebih parah menderita
dermatitis  kontak  Akib  A  2004  dalam  Ruhdiat  2006.  Seseorang  yang  memiliki riwayat atopi lebih rentan terhadap efek iritasi zat iritan Partogi, 2008.
Riwayat atopi merupakan salah satu faktor predisposisi dari dermatitis kontak. Atopi  merupakan  suatu  reaksi  yang  tidak  biasanya,  berlebihan  hipersensitivitas
dan  disebabkan  oleh  paparan  benda  asing  yang  terdapat  di  dalam  lingkungan kehidupan  manusia  Harijono  2006  dalam  Sulistyani  2010.  Sedangkan  menurut
Djuanda  2007  atopi  merupakan  istilah  yang  dipakai  untuk  sekelompok  penyakit pada  individu  yang  mempunyai  riwayat  kepekaan  dalam  keluarganya  misalnya,
dermatitis atopi, rhinitis alergi, asma bronkiale dan konjungtivitis alergi. Menurut penelitian Ruhdiat 2006 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang  bermakna  antara  riwayat  atopi  responden  dengan  kejadian  dermatitis  kontak p=0,241  karena  distribusi  responden  yang  mengalami  dermatitis  kontak  pada
kedua  kategori  baik  yang  atopi  maupun  tidak  atopi  hampir  seimbang,  yaitu responden  yang  mempunyai  riwayat  atopi  sebanyak  32  orang  52,46  dan
responden yang tanpa ada riwayat atopi sebanyak 29 orang 47,54.
45 Menurut  hasil  penelitian  Nuraga,dkk  2008  menunjukkan  bahwa  tidak
terbukti  adanya  perbedaan  antara  kejadian  dermatitis  kontak  dengan  riwayat  atopi. Distribusi  responden  yang  mengalami  dermatitis  kontak  pada  kedua  kategori  baik
terdapat riwayat atopi maupun tidak terdapat riwayat atopi hampir seimbang,  yaitu 19  responden  35  dengan  riwayat  atopi  dan  tanpa  riwayat  atopi  sebanyak  35
responden  65.  Hasil  uji  statistik  menggunakan  Chi-Square  diperoleh  nilai  p value  =  0,199.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan
antara adanya  riwayat atopi  dengan tidak adanya riwayat atopi terhadap terjadinya dermatitis kontak.
2.7.10 Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya