Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak

29 sering berhubungan dengan pekerjaan, oleh karena itu lebih banyak ditemukan di tangan dibandingkan dengan di bagian lain tubuh. Tabel 2.2 Iritan yang Sering Menimbulkan Dermatitis Kontak Iritan No. Bahan Iritan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Asam kuat hidroklorida, hidroflorida, asam nitrat, asam sulfat Basa kuat kalsium hidroksida, natrium hidroksida, kalium hidroksida Detergen Resin epoksi Etilen oksida Fiberglass Minyak lubrikan Pelarut-pelarut organik Agen oksidator Serpihan kayu Sumber : Keefner, K.P. 2004 dalam Agung S 2008. Dermatitis Kontak Swamedikasi

2.4.2.1.2 Dermatitis Kontak Alergi

Terjadi pada orang-orang yang telah mengalami sensitisasi dengan bahan-bahan alergen atau suatu peradangan kulit yang terjadi karena proses imunologik yaitu hipersensitivitas tipe lambat Djuanda, 2007. Syarat-syarat dari alergen pada dermatitis kontak : 1. Asing bagi tubuh 2. Harus dapat berdifusi melalui kulit epidermis. 3. Harus dapat mengikat diri dengan proteinasam-sama amino kuat sehingga membentuk kompleks antigen. Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergi lebih sedikit karena hanya mengenai orang yang keadaan kulitnya sangat peka hipersensitif. Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung 30 pada keparahan dermatitis dan lokalisasinya. Pada yang akut dimulai dengan bercak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema dan papulovesikel. Sedangkan dermatitis kontak alergi kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan batasnya tidak jelas karena dapat meluas ke tempat lain Djuanda, 2007. Tabel 2.3 Alergen yang Sering Menimbulkan Dermatitis Kontak Alergi Alergen Uji Patch Positif Sumber Antigen Benzokain Garam kromium Lanolin Latex Bacitracin Kobal klorida Formaldehid Tiomersal Pewangi Balsam peru Neomisin sulfat Nikel sulfat Tanaman 2 2,8 3,3 7,3 8,7 9 9,3 10,9 11,7 11,9 13,1 14,2 Tidak ditentukan Penggunaan anastetik tipe-kain, baik pada penggunaan topikal maupun oral Plat elektronik kalium dikromat, semen, detergen, pewarna Lotion, pelembab, kosmetik, sabun Sarung tangan karet, vial, syringes Pengobatan topikal maupun injeksi Semen, plat logam, pewarna cat Germisida, plastik, pakaian, perekat Pengawet dalam sediaan obat, kosmetik Produk rumah tangga, kosmetik, asam sinamat, geraniol Sirup untuk obat batuk, penyedap Pengobatan, salep antibiotik, aminoglikosida Aksesoris pada celana jeans, pewarna, perabot rumah tangga, koin Spesies toxicodendron racun ivy, oak, sumac, primrose, tulip Sumber : Keefner, K.P 2004 dalam Agung S 2008. Dermatitis Kontak Swamedikasi Secara umum, tingkat keparahan dermatitis kontak alergi dapat dibagi menjadi tiga Agung S, 2008 : a Dermatitis ringan Dermatitis ringan secara karakteristik ditandai oleh adanya daerah gatal dan eritema yang terlokalisasi, kemudian diikuti terbentuknya vesikel dan bulla yang biasanya letaknya membentuk pola linier. Bengkak pada kelopak mata juga sering 31 terjadi, namun tidak berhubungan dengan bengkak di daerah terpapar, melainkan akibat terkena tangan yang terkontaminasi urosiol. Secara klinis, pasien mengalami reaksi di daerah bawah tubuh dan lengan yang kurang terlindungi. b Dermatitis sedang Selain rasa gatal, eritema, papul dan vesikel pada dermatitis ringan, gejala dan tanda dermatitis sedang juga meliputi bulla dan bengkak eritematous dari bagian tubuh. c Dermatitis berat Dermatitis berat ditandai dengan adanya respon yang meluas ke daerah tubuh dan edema pada ekstremitas dan wajah. Rasa gatal dan iritasi yang berlebihan, pembentukan vesikel, blister dan bulla juga dapat terjadi. Selain itu, aktivitas harian pasien dapat terganggu, sehingga kadangkala membutuhkan terapi yang segera, khususnya dermatitis yang telah mempengaruhi sebagian besar wajah, mata ataupun genital. Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi ialah eosinofilia, serima multiform, sindrom pernafasan akut, gangguan ginjal, dishidrosis dan uretritis.

2.4.2.2 Dermatitis Fotokontak

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

6 71 101

Pengaruh intervensi penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan mengenai potensi bahaya dermatitis kontak dan pencegahannya pada pekerja Cleaning Service UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

5 28 155

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pembuat Tahu Di Wilayah Kecamatan Ciputat Dan Ciputat Timur Tahun 2012

0 45 183

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013

1 49 177

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

1 22 165

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Proses Finishing Meubel Kayu di Wilayah Ciputat Timur Tahun 2012

5 44 160

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8