45 Menurut hasil penelitian Nuraga,dkk 2008 menunjukkan bahwa tidak
terbukti adanya perbedaan antara kejadian dermatitis kontak dengan riwayat atopi. Distribusi responden yang mengalami dermatitis kontak pada kedua kategori baik
terdapat riwayat atopi maupun tidak terdapat riwayat atopi hampir seimbang, yaitu 19 responden 35 dengan riwayat atopi dan tanpa riwayat atopi sebanyak 35
responden 65. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,199. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara adanya riwayat atopi dengan tidak adanya riwayat atopi terhadap terjadinya dermatitis kontak.
2.7.10 Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya
Menurut Djuanda 2007 adanya penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami akan mempengaruhi ambang rangsang terhadap bahan iritan menjadi
menurun. Pekerja yang sebelumnya atau yang sedang sakit kulit bukan akibat kerja cenderung lebih mudah mendapat dermatosis akibat kerja, seperti pekerja-pekerja
dengan acne yang bekerja terpapar dengan cutting oil dan ter, sering menderita dermatitis Ganong 2006 dalam Ernasari 2012.
Penyakit dermatitis kontak yang memungkinkan untuk kambuh muncul kembali apabila kulit kontak dengan zat tertentu yang terdapat di tempat kerja.
Pada pekerja yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit dermatitis, merupakan kandidat utama untuk terkena penyakit dermatitis. Hal ini karena kulit pekerja
tersebut sensitif terhadap berbagai macam zat kimia. Jika terjadi inflamasi maka zat
46 kimia akan lebih mudah dalam mengiritasi kulit, sehingga kulit lebih mudah terkena
dermatitis Cohen, 1999. Berdasarkan penelitian Nur Cahyawati 2011 faktor riwayat penyakit kulit
ternyata menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis, terbukti dari hasil uji chi square dengan nilai p = 0,006 0,05. Sebagian besar responden yang
memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya cenderung menderita dermatitis. Proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak dengan riwayat penyakit kulit
sebesar 90 dan pekerja yang mengalami dermatitis kontak tanpa memiliki riwayat penyakit kulit sebesar 10. Selain itu, menurut hasil penelitian Lestari 2007
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kejadian dermatitis kontak dengan riwayat penyakit kulit sebelumnya p = 0,042.
2.7.11 Tipe Kulit
Kulit yang berminyak lebih tahan terhadap sabun, bahan pelarut dan zat-zat yang larut dalam air, sedangkan kulit kering kurang tahan terhadap chemical
dehydration seperti asam, basa, detergen dan bahan pelarut lemak, misalnya terpentine, benzol dan sabun. Kulit yang banyak rambutnya mudah terkena
folliculitis bila kontak dengan minyak, gemuk, coklat ataupun debu Ganong 2006 dalam Ernasari 2012. Selain itu menurut Djuanda 2007 adanya perbedaan
ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas.
47
2.7.12 Musim