51 tangan.  Apabila  ditinjau  dari  frekuensinya  terlihat  bahwa  responden  yang  selalu
mencuci tangan mempunyai perjalanan dermatitis kontak yang lebih sedikit. Namun persentase  yang  tidak  pernah  mengalami  terjadinya  dermatitis  kontak  pada
kelompok  responden  yang  kadang-kadang  mencuci  tangan  ternyata  lebih  besar, yaitu  7  orang  87,5  dibandingkan  kelompok  responden  yang  selalu  mencuci
tangan  hanya  1  orang  12,5.  Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  kebiasaan mencuci  tangan  setelah  selesai  melakukan  pekerjaan  tidak  berpengaruh  pada
terjadinya dermatitis kontak p value=0,407.
2.7.17 Alat Pelindung Diri
Untuk  mencegah  terjangkitnya  penyakit  kulit  akibat  kerja  maka  pemakaian alat  pelindung  diri  APD  untuk  perlindungan  kulit  sangat  penting  karena  dengan
pemakaian  APD  yang  tidak  sesuai  atau  tidak  tepat  dapat  menyebabkan  suatu gangguan  dari  aktivitas  pekerja  yaitu  bila  pekerja  tersebut  kontak  dengan  bahan
berbahaya  maka  penyakit  kulit  seperti  dermatitis  dapat  terjadi.  Perlindungan  kulit ini tidak hanya melibatkan pekerja tapi juga pemberi kerja. Yang juga penting ialah
keterlibatan peraturan atau perundang-undangan Nuraga, 2006. Peraturan  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  No.  Per.01MEN1981
pasal  4  ayat  3  tentang  kewajiban  melapor  PAK  menyebutkan  kewajiban  pengurus menyediakan  alat  pelindung  diri  dan  wajib  bagi  tenaga  kerja  untuk
menggunakannya untuk  pencegahan penyakit dermatitis.  Sebaiknya para  karyawan dilengkapi dengan alat pelindung yang bertujuan menghindari kontak dengan bahan
yang sifatnya merangsang atau karsinogen, alat pelindung yang dapat dipergunakan
52 misalnya  baju  pelindung,  sarung  tangan,  topi,  sepatu,  krim  pelindung,  dan  lainnya
Siregar, 1996. Hasil  penelitian  Cahyawati  2011  menunjukkan  bahwa  pemakaian  alat
pelindung  diri  ternyata  menjadi  faktor  yang  berhubungan  dengan  kejadian dermatitis  pada  nelayan.  Responden  yang  cenderung  memakai  APD  secara  baik
lebih  rendah  berisiko  terkena  dermatitis  p  =  0,001  yang  berarti  bahwa  pemakaian APD berhubungan secara signifikan dengan kejadian dermatitis.
Selain  itu  hubungan  antara  kebiasaan  menggunakan  APD  dengan  dermatitis kontak  juga  diperoleh  dari  penelitian  Erliana  2008  bahwa  proporsi  pekerja  yang
tidak  menggunakan  APD  diketahui  87,5  menderita  dermatitis  kontak dibandingkan  dengan  pekerja  yang  menggunakan  APD  hanya  19.  Hasil  uji  chi
square menunjukkan bahwa variabel penggunaan APD mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian dermatitis kontak p=0,001.
2.8 Kerangka Teori