setiap pasangan siswa, memonitor aktivitas belajar siswa dan memberi perhatian khusus kepada listener yaitu melatih mengajukan pertanyaan
kepada problem solver. Hal ini diperlukan karena keberhasilan metode ini akan tercapai apabila listener berhasil membuat problem solver
memberikan alasan dan menjelaskan apa yang mereka lakukan untuk memecahkan masalah.
Jika terdapat pasangan yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, guru dapat membantu pasangan tersebut
diantaranya dengan cara: menjadi listener dengan memberikan pertanyaan yang merupakan bantuan menuju sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa dan
memberi arahan
yang dapat
dimengerti siswa,
namun tidak
mengungkapkan seluruh jawaban yang dibutuhkan oleh siswa.
d. Langkah-langkah dalam menerapkan metode Thinking Aloud Pair
Problem Solving TAPPS
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS adalah sebagai berikut:
1 Siswa dibagi menjadi berkelompok
2 Setiap kelompoknya terdiri dari 2 orang siswa
3 Siswa diminta duduk secara berpasangan dan saling berhadapan
4 Setiap anggota kelompok menentukan siapa yang terlebih dahulu
menjadi problem solver dan siapa yang menjadi listener 5
Setelah itu, guru memberikan soal kepada setiap kelompok 6
Yang berperan sebagai problem Solver harus membacakan soal dengan jelas kepada listener
7 Selanjutnya, sebelum problem Solver memberikan gagasannya
mengenai soal tersebut, ia terlebih dahulu harus melakukan penalaran terhadap soal yang diberikan guru.
8 Setelah itu barulah problem Solver menyampaikan hasil penalarannya
kepada listener
9 Listener bertugas untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh
problem solver dan memahami setiap langkah, jawaban, dan analisa yang diberikan
10 Listener tidak diperkenankan menambahkan jawaban problem solver
karena listener disini hanya berhak untuk memberitahukan apa bila terjadi kekeliruan dalam analisa problem solver
11 Apabila suatu soal atau masalah telah terselesaikan oleh problem
solver maka mereka segera bertukar tugas. Problem solver menjadi listener dan listener menjadi problem solver.
12 Setelah mereka bertukar tugas lalu guru memberikan masalah yang
baru yang harus diselesaikan oleh problem solver yang baru. Hal ini dilakukan agar setiap siswa berkesempatan untuk memberikan hasil
analisa mereka dan berkesempatan juga menjadi pendengar. Lebih khusus lagi dalam penelitian ini, metode Thinking Aloud Pair
Problem Solving TAPPS adalah metode pembelajaran yang dilakukan melalui tahapan : Siswa mendapatkan permasalahan yang berbeda dengan
pasangannya. Siswa menjalani peran sebagai problem solver untuk menyelesaikan permasalahannya kemudian memaparkan kepada listenernya.
Setelah selesai, dilanjutkan untuk permasalahan kedua dengan bertukar peran.
3. Pembelajaran Konvensional
Seorang guru harus menguasai metode pembelajaran yang dapat memberikan nilai tambah bagi anak didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah
pentingnya dari nilai proses pembelajarannya adalah hasil belajar yang optimal atau maksimal.
19
Salah satu metode pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah metode pembelajaran
konvensional. Pembelajaran konvensional menjadikan siswa belajar secara pasif karena disini guru dianggap sebagai penyedia pelajaran dan siswa hanya
sebagai penerima. Segala aktifitas pembelajaran dikendalikan oleh guru.
19
Wina Wijaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: 2009