Kemampuan menemukan pola dari suatu masalah matematika

membantu siswa dalam merumuskan ide-ide matematikanya. Dengan menyalurkan ide matematikanya, siswa dapat lebih mengeksplorasi hasil pemikirannya. Dalam proses berfikir seperti ini, siswa terlatih untuk melakukan kegiatan penalaran. Selain itu, teori diatas juga menekankan bahwa TAPPS dapat membantu siswa mengetahui kesalahan dari hasil penalaran seseorang. Untuk mengetahui kesalahan tersebut, siswa tidak hanya sebatas melakukan pengoreksian saja tetapi juga melakukan proses berfikir dan bernalar terhadap hal yang disampaikan oleh teman. Jadi berdasarkan keterkaitan teori dengan hasil penelitian maka jelaslah bahwa metode TAPPS dapat meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematik siswa.

2. Sikap Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair

Problem Solving TAPPS Siswa yang belajar dengan menggunakan metode TAPPS menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan metode ini menjadi lebih aktif dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu, siswa yang belajar dengan metode TAPPS merasa lebih mudah dalam proses penemuan rumus dibandingkan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Dari hasil angket juga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa dapat lebih mengeksplorasi ide-ide matematika mereka karena pembelajaran dituntut mandiri dan berpusat pada siswa. Sehingga berdasarkan hasil perhitungan angket dan persentasenya maka dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen antusias dan menyenangi pembelajaran menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun mempunyai keterbatasan. Hal tersebut antara lain: 1. Perlakuan ini hanya dilakukan pada pokok bahasan trigonometri saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2. Masalah yang diterapkan dalam pelaksanaan metode TAPPS ini hanya sebatas masalah rutin saja. Untuk pembahasan soal yang berupa masalah non-rutin, siswa mengerjakan secara individu 3. Pembelajaran dengan metode Thinking Aloud Pair Problem Solver TAPPS membutuhkan waktu yang cukup banyak, namun waktu yang tersedia terbatas sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang baik. 4. Pengontrolan terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS dan kemampuan penalaran adaptif matematik siswa. Variabel lain seperti minat, motivasi, inteligensi, lingkungan belajar, dan lain-lain tidak terkontrol. Karena hasil penelitian dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan penalaran adaptif matematik siswa yang menggunakan metode thinking aloud pair problem solving TAPPS lebih tinggi dari pada kemampuan penalaran adaptif matematik siswa yang menggunakan metode konvensional t hitung = 4,65 t tabel = 2,00. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematik siswa yang menggunakan metode TAPPS sebesar 63,80 dan rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematik siswa yang menggunakan metode konvensional sebesar 47,18. Dengan demikian penggunaan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS memberikan pengaruh terhadap kemampuan penalaran adaptif matematik siswa dibandingkan metode konvensional. 2. Secara keseluruhan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS mendapatkan sikap yang baik dari siswa. Hal ini terlihat dari hasil analisis angket yang menyatakan bahwa siswa tertarik terhadap pembelajaran menggunakan metode TAPPS. Siswa juga merasa pembelajaran matematika dengan metode TAPPS menjadi lebih aktif, lebih mudah, serta memberikan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi ide matematikanya.

B. SARAN

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya: 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS mampu meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematik siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu variasi pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh guru. 2. Penelitian berikutnya mungkin dapat meneliti indikator-indikator penalaran adaptif yang lainnya yang belum diteliti dalam penelitian ini. 3. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, sebaiknya dilakukan penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran dengan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS pada pokok bahasan lain, mengukur aspek yang lain atau jenjang sekolah yang berbeda. Penelitian ini menggunakan masalah non-rutin hanya dalam pelaksanaan pembelajaran saja, tidak dalam pemberian tugas. 4. Guru yang hendak menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS dalam pembelajaran matematika di kelas diharapkan dapat mendesain pembelajaran dengan seefektif mungkin sehingga pembelajaran bisa selesai tepat waktu.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Dengan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps)

8 37 157

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis siswa eksperimen di salah satu SMP Negeri di Depok

9 47 208

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTASI SISWA KELAS XI AK DI SMK NEGERI I PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 7 30

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132