b. Tahap Pelaksanaan
1 Pertemuan pertama foto dan model berskala
Pada pertemuan pertama, Selasa, 8 Oktober 2013 saat memasuki kelas peneliti mendapati siswa sangat tidak antusias dalam belajar dikarenakan kondisi
kesehatan mereka yang kurang baik. Hampir 80 siswa kelelahan setelah sehari sebelumnya mengikuti acara yang diselenggarakan pihak pondok pesantren.
Setelah mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, peneliti memulai pembelajaran dengan membacakan petunjuk belajar pada bahan
ajar yang dibuat oleh peneliti. Selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran yang akan dilaksanakan serta pentingnya mempelajari
materi perbandingan, dan memberikan apersepsi tentang materi perbandingan yang telah dipelajari di kelas VII.
Setelah kegiatan pendahuluan, sebagai langkah awal dalam pendekatan matematika realistik, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menyelesaikan
masalah yang terangkum dalam kegiatan I sebagai proses matematika horizontal. Pada pokok bahasan foto dan model berskala, peneliti menyajikan gambar sebuah
peta wilayah kecamatan. Alasan disajikannya gambar peta karena siswa sejak di Sekolah Dasar sudah belajar tentang peta dan skala, sehingga jika disajikan
gambar peta siswa sudah tidak asing lagi. Kegiatan I diselesaikan dengan cara berdiskusi bersama teman kelompoknya. Kegiatan I diharapkan selesai dalam
waktu 15 menit, dan 5 menit selanjutnya perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah menunggu respon kurang lebih 2 menit, peneliti melihat
bahwa siswa mengalami kebingungan dalam menyelesaikan tugasnya. Setelah berkeliling memeriksa bahan ajar yang ada di tangan siswa apakah sudah mulai
ada yang memahaminya atau belum, ternyata lembar jawaban siswa masih bersih, belum ada yang mulai mencoba mencari penyelesaiannya. Akhirnya peneliti
menanyakan kesulitan apa yang mereka temukan yang menyebabkan mereka tidak mencoba mecari tahu jawabannya. Ibu sudah memberi instruksi untuk mencoba
menyelesaikan kegiatan I, tapi kok Ibu cek gak ada satupun yang mengerjakan, ya? Ada apa? Kurang jelas perintahnya, atau bagaimana? Seorang siswa
menjawab: Bu, kita bingung mau ngapain, mau nulis tapi nulis apa. Gak tau
gimana cara mulainya, Bu Mendengar temannya beralasan seperti itu, semua siswa mengiyakan apa yang dirasakan oleh temannya. Hal ini dikarenakan karena
siswa belum terbiasa memulai pembelajaran dengan pengajuan masalah terlebih dahulu. Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan selalu diawali
dengan guru memberikan rumus, contoh soal dan penyelesaian, kemudian latihan soal. Sehingga saat dituntut untuk menemukan suatu konsep dengan cara mereka
sendiri, mereka merasa kesulitan untuk memulainya. Jika keadaan ini terus dibiarkan, peneliti akan kehilangan banyak waktu,
sehingga peneliti berinisiatif untuk menstimulasi jawaban dengan cara meminta siswa menyebutkan unsur-unsur yang diketahui pada soal dan apa yang
ditanyakan. Kemudian peneliti memanggil salah seorang siswa untuk menuliskan di papan tulis bagaimana cara menuliskan perbandingan yang sudah mereka
ketahui sejak Sekolah Dasar atau kelas VII. Setelah diberi stimulus, barulah siswa mau mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lain dibawah bimbingan
peneliti. Dalam menyelesaikan kegiatan I, siswa masih sangat terpaku pada peneliti. Banyak siswa yang tidak mau menuliskan idenya pada kolom yang
tersedia di bahan ajar karena ketidakpercayaan diri. Selama ini, siswa hanya terpaku pada guru. Setiaap langkah dalam menyelesaikan soal selalu mengikuti
cara yang diberikan guru, sehingga saat siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri, mereka merasa sangat kesulitan. Kegiatan I
yang diharapkan selesai dalam waktu 15 menit, pada pertemuan pertama ini selesai dalam waktu 20 menit. Saat peneliti meminta perwakilan untuk
mempresentasikan jawabannya, tidak ada yang mau beranjak maju. Alasan yang mereka lontarkan masih tetap sama, karena belum terbiasa jika harus
mempresentasikan jawaban matematika di muka kelas. Pada pertemuan pertama mereka meminta penangguhan waktu untuk membiasakan diri dengan
pembelajaran seperti ini. Akhirnya setelah disepakati, peneliti memakluminya. Karena tidak ada perwakilan siswa yang mempresentasikan hasil
jawabannya, dengan mengambil kesimpulan sebagian besar siswa, peneliti menjelaskan proses penyelesaian soal tersebut, sekaligus membimbing siswa
menuju matematika formal yang diinginkan. Selanjutnya, peneliti meminta siswa
mengerjakan dua soal latihan selama 15 menit. Dan pada kenyataannya dua soal latihan tersebut tidak cukup diselesaikan dalam waktu 15 menit. Hanya satu soal
yang mereka selesaikan. Akhirnya 10 menit terakhir digunakan peneliti untuk memandu diskusi kelas dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan dengan
indikator melakukan manipulasi matematika, yaitu:
Ketika menyelesaikan soal tersebut, siswa merasa kesulitan dalam memahami perintah bagian c. Kesulitannya adalah bagaimana menentukan skala
yang berbeda sesuai dengan keinginan mereka. Sebelum pelajaran berakhir, peneliti menanyakan bagian mana yang belum dipahami siswa. Siswa merasa
paham saat dijelaskan, tetapi merasa tidak percaya diri dan kebingungan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Hal ini disebabkan karena kurangnya berlatih
menyelesaikan soal-soal. Setelah itu, peneliti memberikan PR yang harus diselesaikan serta menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
2 Pertemua kedua bangun datar yang sebangun
Pertemuan kedua, Jumat, 11 Oktober 2013 diawali dengan membahas pekerjaan rumah oleh peneliti di muka kelas pokok bahasan bangun datar yang
sebangun. Pada pertemuan kedua, pembelajaran sudah dapat dilakukan secara kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Sehingga dengan jumlah 33
siswa, terbentuk 8 kelompok belajar. Pemilihan kelompok belajar tersebut berdasarkan urutan tempat duduk.
Setelah membahas pekerjaan rumah, pembelajaran dilanjutkan dengan sub pokok bahasan selanjutnya yaitu kesebangunan bangun datar. Peneliti mengawali
pembelajaran dengan memberikan motivasi untuk memicu semangat belajar siswa Sebuah gedung perusahaan memiliki tinggi 9 m dan lebar 24 m. jika
digambar ternyata lebarnya adalah 4 cm. a.
Tentukan besar skalanya b.
Tentukan pula tinggi gedung tersebut pada gambar c.
Cobalah buat gambar gedung tersebut pada buku tulismu dengan skala yang berbeda, kemudian tuliskan tinggi dan lebarnya