Tahap Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

mengerjakan dua soal latihan selama 15 menit. Dan pada kenyataannya dua soal latihan tersebut tidak cukup diselesaikan dalam waktu 15 menit. Hanya satu soal yang mereka selesaikan. Akhirnya 10 menit terakhir digunakan peneliti untuk memandu diskusi kelas dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan dengan indikator melakukan manipulasi matematika, yaitu: Ketika menyelesaikan soal tersebut, siswa merasa kesulitan dalam memahami perintah bagian c. Kesulitannya adalah bagaimana menentukan skala yang berbeda sesuai dengan keinginan mereka. Sebelum pelajaran berakhir, peneliti menanyakan bagian mana yang belum dipahami siswa. Siswa merasa paham saat dijelaskan, tetapi merasa tidak percaya diri dan kebingungan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Hal ini disebabkan karena kurangnya berlatih menyelesaikan soal-soal. Setelah itu, peneliti memberikan PR yang harus diselesaikan serta menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 2 Pertemua kedua bangun datar yang sebangun Pertemuan kedua, Jumat, 11 Oktober 2013 diawali dengan membahas pekerjaan rumah oleh peneliti di muka kelas pokok bahasan bangun datar yang sebangun. Pada pertemuan kedua, pembelajaran sudah dapat dilakukan secara kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Sehingga dengan jumlah 33 siswa, terbentuk 8 kelompok belajar. Pemilihan kelompok belajar tersebut berdasarkan urutan tempat duduk. Setelah membahas pekerjaan rumah, pembelajaran dilanjutkan dengan sub pokok bahasan selanjutnya yaitu kesebangunan bangun datar. Peneliti mengawali pembelajaran dengan memberikan motivasi untuk memicu semangat belajar siswa Sebuah gedung perusahaan memiliki tinggi 9 m dan lebar 24 m. jika digambar ternyata lebarnya adalah 4 cm. a. Tentukan besar skalanya b. Tentukan pula tinggi gedung tersebut pada gambar c. Cobalah buat gambar gedung tersebut pada buku tulismu dengan skala yang berbeda, kemudian tuliskan tinggi dan lebarnya menyebutkan contoh-contoh benda yang menggunakan konsep kesebangunan, tujuan, serta manfaat dari mempelajari kesebangunan. Pada kegiatan I sebagai proses matematika horizontal yang terdapat dalam bahan ajar, siswa menetukan pasangan bangun datar yang memiliki bentuk yang sama dengan memberikan alasan yang logis atas jawaban yang mereka berikan, kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri. Peneliti meminta perwakilan siswa untuk memberikan alasan dari jawaban yang dia berikan. S5 menjawab: Bangun datar yang memiliki bentuk sama tapi ukurannya berbeda adalah gambar ii dan iii. Sedangkan gambar i dan iv bentuk dan ukurannya berbeda. Pada gambar i gerigi bintang kecil ada yang 5, kalau bintang besar besar geriginya ada 7. Kalau gambar iv, yang satu bentuknya bulan sabit, kalau satunya lagi bulannya panjang ke belakang Hanya kurang lebih 3 menit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan I. Setelah semua dapat memberikan alasan yang tepat dari masalah yang disajikan, sebagai proses matematika vertikal dalam pembelajaran matematika realistik, peneliti menyajikan masalah yang lebih tinggi, yaitu: Peneliti mendesain soal dengan dengan mengambil sampel taman, kertas, lapangan, dan buku tabungan sebagai benda semi konkret, karena siswa sudah tahu bagaimana bentuk sebuah taman, bagaimana sehelai kertas, betuk lapangan, dan bentuk buku tabungan. Kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana menentukan dua bangun yang sebangun. Dalam menyelesaikan masalah ini terlihat jelas bahwa penalaran siswa belum tampak. Belajar mandiri sebelum pembelajaran dilakukan tidak lekas membuat siswa mengerti langkah apa yang harus ditempuh untuk menyelesaikan soal tersebut. S24 bertanya: Bu, kita harus Sebuah taman berbentuk persegi panjang yang berukuran 60 m x 40 m. manakah diantara bangun-bangun yang disebutkan berikut yang sebangun dengan taman tersebut? a. Sehelai kertas yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 cm x 2 cm b. Lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 m x 8 m c. Buku tabungan yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 cm x 6 cm

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sma Materi Persamaan Lingkaran Di Sma Negeri 90 Jakarta

2 11 246

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA DI KELAS VII MTS KHADIJAH TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016.

0 5 25

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MEDAN.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP KARYA BUNDA.

2 10 36

PENERAPAN METODE PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN Penerapan Metode Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran dalam Pemecahan Soal Matematika(PTK Pembelajaran Matematika SMK Negeri

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS KELAS V PADA MATERI BANGUN DATAR (Penelitian Eksperimen di Kelas V Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang).

0 1 34