Perbandingan Pencapaian Kemampuan Penalaran Per-Indikator

Tabel 4.10 Perbandingan Statistik Deskriptif Tes Pra-Penelitian, Siklus I, dan Siklus II Statistik Pra-penelitian Siklus I Siklus II Nilai max 43 80 83 Nilai min 3 45 50 Rata-rata 16.18 58,23 65,59 Modus 13 53,98 60,03 Median 14,91 56,26 64,86 Varian 74,51 67,11 62,08 Standar deviasi 8,63 8,19 7,88 Dari tabel di atas, rentang nilai yang dipeoleh semakin kecil dari dari pra- penelitian, siklus I, dan siklus II. Dengan rentang yang semakin kecil, rata-rata kemampuan siswa menjadi meningkat. Varians yang memperoleh semakin kecil dari dari pra-penelitian, siklus I, dan siklus II. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematik siswa semakin seragam setelah menggunakan bahan ajar berbasis pendekatan matematika realistik. Selain itu pada siklus I siswa yang memperoleh nilai hanya 27 dan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 43, dari 27 menjadi 64. Berikut ini adalah grafik perbandingan presentase siswa yang memeperoleh nilai : Gambar 4.14 Perbandingan Persentase Hasil Tes Siklus I dan Siklus II 10 20 30 40 50 60 70 Siklus I Siklus II

4. Hasil Validasi Bahan ajar

Sebelum penelitian, peneliti menyusun bahan ajar di bawah bimbingan dua dosen pembimbing. Selain itu, peneliti juga meminta validasi bahan ajar dari 3 dosen pakar lain di Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayataullah Jakarta dan 1 guru di sekolah tempat penelitian agar bahan ajar yang digunakan kaya akan saran dan arahan pakar. Validasi tersebut berupa kesesuaian bahan ajar dengan pendekatan yang digunakan, kesesuaian bahan ajar dengan tujuan penalaran matematik, kebenaran substansi materi, penggunaan bahasa yang efektif dan efisien, penggunaan font, serta penggunaan foto dan gambar pada bahan ajar. Hasil validasi dari para pakar matematik tersebut dirangkum atau direduksis setiap kekuranangan dan kelebihannya, kemudian didisplay apa saja yang akan diperbaiki, kemudian disimpulkan bagaimana perbaikannya. Berikut ini adalah hasil validasi pakar tentang bahan ajar sebelum bahan ajar digunakan dalam penelitian: Tabel 4.11 Reduksi Hasil Validasi Bahan Ajar Komponen Komentar dan arahan Pakar Perbaikan Kesesuain dengan pendekatan PMR dalam matematika realistik siswa diawali dengan melakukan kegiatan. Kegiatan tersebut ganti dengan yang lebih nyata. Masalah kegiatan pada proses pembelajaran akan dibuat menggunakan konsep realistik. Realistik diusahan yang abstrak, tetapi jika tidak demikian, ditampilkan semi abstrak. Sementara untuk latihan soal-soal tetap dibuat semi abstrak. Kesesuaian dengan tujuan penalaran matematika Perbanyak latihan soal untuk melatih penalaran. Soal latihan akan ditambahkan. Kebenaran substansi materi pada pertemuan pertama, definisi kesebangunan dan kekongruenan tidak ada. Sebelum melakukan kegiatan, difinisi kesebangunan harus dimunculkan agar siswa tahu bahwa konsep skala akan Definisi kesebangunan dan kekongruenan akan dimunculkan. menjadi dasar dalam kesebangunan dan kekongruenan. Penggunaan bahasa efektif dan efisien Bahasanya tidak meyakinkan anak akan paham perintah dalam bahan ajar. Sesuaikan bahasa dengan yang lebih realistik. K ata ‘kamu’ ,kata ‘kamu; diganti dengan ‘adik-adik’ Bahasa akan lebih disesuaikan dengan tingkat usia anak. Kata ‘kamu’ pada bahan ajar akan diganti dengan ‘adik’. Penggunaan font - - Penggunaan foto dan gambar Kurang semi abstrak. Cari yang sesuai dengan connectizing. Gambar dalam proses menemukan konsep akan diusahan dikoneksikan dengan kehidupan.

C. Pembahasan Temuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan penalaran matematik siswa pada pokok bahasan Kesebangunan dan dengan menggunakan bahan ajar berbasis pendekatan matematika realistik. Peneliti membuat bahan ajar dengan prinsip pendekatan matematika realistik sebagai alat untuk melatih kemampuan bernalar siswa, karena pendekatan matematika realistik adalah sebuah pendekatan yang menuntun siswa menemukan kembali konsep matematika dengan kemampuan yang sudah mereka dapatkan agar pembelajaran menjadi bermakna, maka pendekatan matematika realistik sangat cocok untuk mengembangkan kemampuan bernalar siswa. Untuk tes kemampuan penalaran, peneliti menyajikan 10 butir soal di setiap akhir siklus dengan soal yang mewakili tiap indikator. Sebelum digunakan untuk tes akhir siklus, terlebih dahulu soal diuji kevalidannya. Dalam pelaksanaannya, aktivitas siswa yang berkaitan dengan penalaran diamati dengan lembar observasi aktivitas belajar. Lembar aktivitas ini memuat tahapan pendekatan matematika realistik yang dirangkum dalam bahan ajar.

1. Kemampuan Penalaran Matematik Siswa

Pendekatan matematika realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan yang diinginkan, yaitu kemampuan penalaran matematika. Hal

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sma Materi Persamaan Lingkaran Di Sma Negeri 90 Jakarta

2 11 246

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA DI KELAS VII MTS KHADIJAH TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016.

0 5 25

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MEDAN.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP KARYA BUNDA.

2 10 36

PENERAPAN METODE PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN Penerapan Metode Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran dalam Pemecahan Soal Matematika(PTK Pembelajaran Matematika SMK Negeri

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS KELAS V PADA MATERI BANGUN DATAR (Penelitian Eksperimen di Kelas V Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang).

0 1 34