Kategorisasi Teknologi Audit Teknologi Perusahaan Inti STA dan Perusahaan Penyokong CPIN

127 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi dibantu oleh Tim Audit Internal untuk mengumpulkan informasi kegiatan-kegiatan penting yang perlu dilakukan. Peran karyawan dianggap penting dalam rangka mencapai keberhasilan Perseroan. Oleh karena itu CPIN senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas serta motivasi setiap karyawannya. Upaya-upaya yang telah dilakukan CPIN untuk meningkatkan kinerja karyawannya antara lain sebagai berikut : 1 Perbaikan sistem penggajian, yaitu senantiasa melakukan penyesuaian besarnya gaji karyawan dengan laju inflasi, serta memperhatikan upah minimum yang ditetapkan Pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja. Saat ini besar gaji karyawan berada di atas upah minimum ketetapan Pemerintah. 2 Menyediakan berbagai macam tunjangan dan fasilitas, yaitu tunjangan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, pengobatan, asuransi, transportasi, kematian, melahirkan, dan pernikahan.

2. Kategorisasi Teknologi

3 Pelatihan dan pengembangan, yaitu menyelenggarakan pelatihan yang berkesinambungan setiap tahun meliputi pelatihan manajerial, dan teknis operasional. Kategorisasi teknologi pada STA dan CPIN diaudit berdasarkan tiga wilayah penaksiran yaitu teknologi jasaproduk. teknologi proses, dan teknologi dalam pemasaran. Hasil audit pada kategorisasi teknologi menunjukkan skala 128 rata-rata 4,00 bagi STA, berarti baik dan 4,80 bagi CPIN, berarti baik sekali Tabel 16 . Tabel 16. Hasil Audit Teknologi Untuk Kategorisasi Teknologi PT. Sahabat Ternak Abadi STA dan PT.Charoen Pokphand Indonesia CPIN. Wilayah Penaksiran Elemen Nilai Penaksiran STA CPIN 2.1 Teknologi jasaproduk - Teknologi internal sebagai kekuatan dan keberaniannya. 5 5 -Teknologi eksternal sesuai kepentingan strategis 4 5 - Teknologi dasar dalam posisi persaingan 4 5 - Trends teknologi kompetensi utama 4 5 2.2 Teknologi proses -Teknologi internal difokuskan pada teknologi proses 4 4 -Teknologi eksternal meliputi proses-proses produksi 4 5 - Penaksiran teknlogi dasar dalam posisi persaingan 4 5 -Trends teknologi proses kunci produk utama 4 5 2.3 Teknologi dalam pemasaran -Inovasi pemasaran yang agresif 3 4 -Konsep produk-jasa kepuasan pelanggan. 4 5 Nilai rata-rata 4,00 4,80 Keterangan : metode diadaptasi dari TAM Khalil 2000 STA dalam menjalankan bisnisnya disesuaikan dengan kemampuannya secara mandiri. Efisiensi biaya operasional dan modal investasi menjadi faktor penting dalam kegiatan bisnis secara keseluruhan. Untuk tujuan tersebut pada beberapa kegiatan usaha dilaksanakan dengan cara bermitra kepada perusahaan lain yang mampu memberi dukungan keberhasilan usaha. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pasokan saprotan DOC, pakan, peralatan, obat-obatan dan vitamin, transportasi untuk pasokan saprotan, dan keuangan. 129 Kemampuan perusahaan inti untuk memasok saprotan kepada peternak plasma merupakan faktor yang sangat penting dalam pola PIR. Untuk penyediaan saprotan, STA bermitra dengan CPIN. Selama ini, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik. Distribusi saprotan dari produsen pabrik untuk pakan, farm untuk DOC ke peternak plasma oleh STA dilaksanakan melalui jasa ekspedisi. Untuk pemasaran hasil produksi berupa ayam broiler hidup, sangat dipengaruhi harga pasar. Tingkat agresifitas pemasaran untuk menciptakan peluang pasar baru, termasuk kategori rata-rata seperti umumnya perusahaan perunggasan. Hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor pembatas utama seperti jumlah pasokan DOC, keragaan peternak plasma, jumlah pesaing, dan tingkat pertumbuhan permintaan pasar. Produk utama CPIN adalah pakan ternak dengan kontribusi terhadap laba Perseroan adalah 76,38 pada tahun 2009. Pada kurun waktu tersebut produksi pakan meningkat adalah 1,53 dibandingkan produksi tahun 2008. Hal ini menunjukkan Perseroan mampu memaksimalkan kapasitas pasang produksi dari mesin-mesin produksi yang dimilikinya. Perolehan laba Perseroan pada tahun 2009 mengalami kenaikan adalah 19,05 dari pada tahun sebelumnya, menunjukkan adanya peningkatan kinerjanya. Peningkatan produksi dan laba yang diperoleh perusahaan mengindikasikan bahwa produk yang dihasilkan CPIN diterima pasar secara baik. Kendala yang masih sering muncul adalah ketersediaan bahan baku pakan, seperti jagung dan bungkil kedelai. 130 Bahan baku terutama jagung, sering mengalami fluktuasi pengadaannya karena pengaruh iklim. Pada saat musim panen umumnya menjelang musim kemarau, persediaan jagung melimpah, sebaliknya pada saat menjelang sampai awal musim hujan bulan Oktober-Januari, persediaan jagung di pasaran mengalami kelangkaan. Untuk mengatasi fluktuasi persediaan jagung tersebut, CPIN memprogramkan untuk mengakuisisi perusahaan penghasil jagung. Dalam rangka upaya peningkatan kinerja Perseroan, CPIN juga memprogramkan untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dengan mendirikan pabrik-pabrik baru, mendirikan fasilitas pembibitan DOC baru terutama di luar pulau Jawa. Pemasaran produk-produk utama CPIN pakan ternak dan DOC selama ini diprioritaskan untuk memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan perunggasan yang menjalankan usahanya melalui sistem kemitraan, salah satu mitranya adalah STA. Pemesanan terhadap pakan ternak maupun DOC dilakukan melalui jaringan intranet yang disediakan Perseroan. Dengan sistem tersebut, Perseroan dapat secara cepat dapat merespon permintaan seluruh pelanggannya.

3. Pasar dan Pesaing