Modal Investasi Modal Kerja

211 investasi, dan modal kerja, dengan perincian penggunaannya seperti diperlihatkan pada Tabel 37 dan Tabel 38. Terdapat perbedaan jumlah modal usaha yang dibutuhkan pada usaha pola mandiri dan pola kemitraan, yaitu kebutuhan modal kerja, sedangkan modal investasi dibutuhkan jumlah yang sama besarnya. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan pada pola usaha kemitraan lebih sedikit daripada pola usaha mandiri. Uraian tentang kebutuhan modal usaha pada kedua pola usaha tersebut diterangkan berikut ini :

1. Modal Investasi

Kebutuhan modal investasi usaha ternak ayam broiler meliput i penyediaan lahan dan persiapannya, infrastruktur, bangunan, peralatan, dan inventaris kantor. Untuk pemeliharaan ayam 5.000 ekor per siklus pada pola mandiri dan pola kemitraan membutuhkan modal investasi yang sama besar yaitu Rp.142.948.000,00, rincian penggunaannya seperti diperlihatkan pada Tabel 37.

2. Modal Kerja

Peruntukan modal kerja dalam usaha budidaya ternak broiler meliput i : pembelian DOC, ransumpakan, vitamin dan obat-obatan, vaksin, alas lantai, bahan pemanas, listrik, upah kerja, biaya penyusutan kandang, dan sumbangan- sumbangan sosial. Untuk pemeliharaan ayam 5.000 ekor secara all in-all out pada pola usaha mandiri membutuhkan modal kerja adalah Rp. 41.403.700,00, sedangkan pada pola kemitraan adalah Rp. 53.973.480.000,00 Tabel 38. 212 Tabel 37. Kebutuhan Modal Investasi Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 5.000 ekor per siklus produksi 2008 No. Keterangan Jumlah Satuan Harga ribu Rp Jumlah ribu Rp 1. Persiapan dan pematangan tanah 2.000 m 2 50.000 100.000,00 Sub Total 2.000 100.000,00 2. Infrasruktur Jalan dan jembatan 5.000,00 Telepon 1 Unit 1.000 1.000,00 Penerangan 2.000,00 Sub Total - 8.000,00 3. Bangunan Kandang dan gudang 600 m 145.000 2 87.000,00 Sumur 1 Unit 1.200 1.200,00 Sub Total 1 88.200,00 4. Peralatan Tempat pakan tabung 7 kg 125 Buah 30.000 3.750,00 Tempat minum Plason 70 Buah 75.000 5.250,00 Alat pemanas gasolec 6 Buah 808 4.848,00 Instalasi air bersih 1 Unit 1.500 1.500,00 Mesin cuci kandang steam 1 Unit 1.750 1.750,00 Timbangan 1 Unit 1.000 1.000,00 Sekop, cangkul dan lainnya 150,00 Pompa air 1 Unit 900 900,00 Baki 100 Buah 18 1.800,00 Sub Total 19.198,00 5 Inventaris kantor Kendaraan motor 1 Unit 14.000 14.000,00 Sub Total 14.000,00 Total Investasi 142.948,00 Perbedaan yang cukup besar dari jumlah kebutuhan modal kerja antara kedua pola usaha tersebut disebabkan oleh perbedaan harga : 1 DOC, 2 pakan, 3 vitamin dan obat-obatan, 4 jual ayam dengan rata-rata bobot badan, dan 5 umur panen ayam. Harga DOC per ekor dan pakan per kg lebih rendah rata- rata adalah 2,7 dan 1,0 , serta harga vitamin dan obat- obatan per unit lebih tinggi rata-rata adalah 1,7 untuk pola usaha mandiri dari pada pola kemitraan perhitungan didasarkan data pada Tabel 18. Namun demikian, harga dan jumlah pasokan DOC untuk pola usaha kemitraan lebih terjaga karena telah 213 dijamin oleh perusahaan inti berdasarkan perjanjian kerjasama sebelum usaha dilaksanakan. Pengadaan sarana produksi ternak sapronak untuk pola usaha mandiri oleh peternak umumnya diperoleh dari Poultry Shop PS terdekat. Harga jual ayam hidup per kg hasil panen dari pola usaha kemitraan lebih tinggi rata-rata adalah 3,9 dari pada pola usaha mandiri. Rata-rata harga jual ayam yang lebih rendah tersebut disebabkan karena fluktuasi harga pasar terhadap daging ayam sering terjadi, sementara daya tawar harga bagi peternak sebagai produsen lemah, sehingga keputusan harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Kenaikan harga ayam terjadi jika permintaan konsumen terhadap daging ayam tinggi, yaitu menjelang hari raya Idhul Fitri atau Idhul Adha. Kenaikan harga ayam di pasaran yang berlangsung cepat, tidak secara otomatis diikuti kenaikan harga yang diterima peternak pola mandiri, tetapi butuh waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan harga di pasaran. Namun, jika terjadi penurunan harga ayam di pasaran, pengaruhnya berlangsung cepat di tingkat peternak. Pihak yang paling diuntungkan pada situasi ini adalah pedagang pengumpul. Mereka dapat menentukan harga jual secara cepat sesuai kenaikan permintaan konsumen. Bagi peternak pola mandiri, situasi demikian mengakibatkan peluang untuk memperoleh kenaikan margin usaha menjadi berkurang. Permasalahan tersebut terjadi akibat daya tawar peternak untuk menjual hasil panennya lemah. Situasi berbeda pada lingkungan bisnis pola kemitraan. Fluktuasi harga sapronak maupun daging ayam di pasaran tidak mempengaruhi proses produksi peternak plasma selama perjanjian kerjasama dilaksanakan. 214 Tabel 38. Kebutuhan Modal Kerja Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 5.000 ekor per siklus produksi 2008 No. Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Jumlah ribu Rp Pola Mandiri Pola Kemitraan Pola Mandiri Pola Kemitraan 1. Day Old Chick DOC 5.000 ekor 1.548,00 2.640,00 7.740,00 13.200,00 2. Ransum BR1 1.510 kg 2.818,00 2.880,00 4.255,18 14.486,40 3. Ransum BR2 6.710 kg 2.774,00 2.820,00 18.363,88 19.317,00 4. Vitamin dan Obat-obatan 4 unit 143.500,00 104.500,00 574,00 836,00 5. Vaksinasi 5000 ekor 150,00 150,00 755,00 750,00 6. Sekam 150 karung 2.300,00 2.500,00 345,000 375,00 7. Kapur 20 kg 2.500,00 2.500,00 50,00 50,00 8. Gas tabung 3 kg 72 tabung 13.500,0 402.000,00 221,10 1.206,00 9. Listrik 175,00 175,00 10. Upah kerja pemeliharaan 5000 ekor 230,00 250,00 1.15 0.00 1.850,00 11. Keamanan 250,00 500,00 12. Biaya penyusutan kandang 1.087,50 1.087,50 13. Sumbangan-sumbangan, dll 75,00 100,00

14. Total Modal Kerja 41.403,70