Komponen Inforware Variabel Eksogen a. Komponen

198 Pemberian makan dan minum yang lazim dilakukan adalah secara adlibitum pakan dan minum tersedia terus menerus pada tempatnya selama pemeliharaan ayam, kemudian dicoba untuk diubah dengan cara pemberian pakanransum setiap dua jam sekali berdasarkan standar kebutuhan pakan bagi ayam sesuai umurnya. Pemasangan brooder untuk pembesaran DOC dapat ditempatkan pada sisi pinggir atau tengah kandang untuk memudahkan pelebaran ruang setiap tiga hari, serta untuk mencapai hasil brooding ayam sudah tidak membutuhkan penghangat lagi yaitu umur 10-12 hari tergantung cuaca yang optimal.

c. Komponen Inforware

Identifikasi awal komponen inforware diduga dipengaruhi oleh enam belas indikator penentu yang dikelompokkan dalam tiga peubah eksogen yaitu : 1 akses informasi, 2 keterkaitan informasi, dan 3 kemampuan komunikasi. Hasil pengukuran pengaruh peubah-peubah kunci melalui SEM menunjukkan terdapat sepuluh indikator berpengaruh positif terhadap komponen inforware. Estimasi besarnya pengaruh peubah kunci pada masing-masing peubah eksogen dijelaskan sebagai berikut : 1. Akses informasi Hasil pengukuran peubah-peubah kunci pada akses informasi adalah : 1 Jenis sumber informasi dengan koefisien estimasi=0,96; nilai-t=8,19; dan R 2 = 0,46, 2 Pemanfaatan informasi 0,48; 3,99; dan 0,12, dan 3 Metode pengumpulan informasi 0,67; 5,63; dan 0,22 Tabel 35. 199 Tabel 35. Kontribusi Pengaruh Faktor-faktor Kunci Inforware Usaha Plasma dalam Pola Usaha Kemitraan Ayam Broiler Peubah Laten dan Lambang Indikator Lambang Peubah Estimasi Nilai-t R 2 1.Akses Informasi ξ 10 1. Macam sumber informasi x 59 0,36 o 2,85 0,063 2. Keterkaitan Informasi ξ 12 1.Informasi internal x 65 0,48 o 3,93 0,12 2. Informasi eksternal x 66 0,40 o 3,21 0,079 3.Validitas informasi dan data x 67 0,80 o 6,85 0,32 4.Kemudahan mendapatkan informasi x 68 0,83 o 7,22 0,35 3. Kemampuan Komunikasi ξ 13 1. Saluran informasi x 70 0,73 o 6,16 0,27 2.Kepercayaan terhadap sumber informasi x 71 0,43 o 3,47 0,093 3.Nilai informasi terhadap perusahaan x 72 0,77 o 6,57 0,30 4.Umpan balik x 74 0,67 o 5,63 0,23 Keterangan : Superskrip pada kolom 3 adalah skala pengukuran : i = interval; o = ordinal; dan n = nominal. Nilai-t adalah peubah dengan pengaruh yang signifikan 1,96 Hasil survei terhadap komponen inforware yang diterapkan oleh peternak plasma umumnya masih terbatas pada kegiatan produksi setiap siklusnya, yaitu berupa catatan-catatan sederhana. Informasi yang berhasil dikumpulkan dari luar maupun yang dibuat sendiri oleh peternak masih terbatas pada pengetahuan teknik produksi. Sumber informasi yang didapatkan peternak pada umumnya sebanyak dua sampai tiga macam sumber dengan interval satu minggu dari sesama peternak meliputi waktu masuk DOC umur ayam, saat panen, dan kondisi kesehatan ayam. 2. Keterkaitan informasi Hasil pengukuran peubah-peubah kunci dalam keterkaitan informasi dengan kepentingan usaha plasma adalah : 1 informasi internal koefisien 200 estimasi=0,61; nilai-t=5,30; dan R 2 Informasi dari luar didapatkan melalui buletin, para pembina, maupun peternak lain. Informasi internal masih terbatas berupa catatan-catatan sederhana dari setiap siklus produksi. Pemanfaatan informasi yang diperoleh disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pengetahuan peternak dan diterapkan secara baik melalui bimbingan dari perusahaan inti. =0,19, 2 informasi eksternal 0,57; 4,88; dan 0,16, 3 validitas informasi dan data 0,72; 6,35; dan 0,26, 4 kemudahan mendapatkan informasi 0,76; 6,81; dan 0,29, 5 biaya untuk memperoleh informasi 0,51; 4,35; dan 0,13 diperlihatkan pada Tabel 35. 3. Kemampuan komunikasi Hasil pengukuran peubah-peubah kunci dalam kemampuan komunikasi adalah : 1 saluran komunikasi koefisien estimasi = 0,64; nilai-t=5,74; dan R 2 Saluran komunikasi umumnya masih terbatas yaitu berupa komunikasi langsung dan telepon telepon tetap maupun seluler dengan biaya relatif rendah. Tingkat kepercayaan terhadap sumber informasi yang diperoleh dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi peternak. Perhatian peternak relatif tinggi diberikan kepada pihak perusahaan inti dan sesama peternak dengan tingkat kepercayaan yang relatif tinggi. Kemampuan komunikasi peternak semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah saluran komunikasi, tingkat kepercayaan terhadap sumber informasi dan pemanfaatannya. = 0,21, 2 kepercayaan terhadap sumber informasi 0,51; 4,44; dan 0,13, 3 nilai informasi terhadap perusahaan 0,72; 6,29; dan 0,25, dan 4 umpan balik 0,76; 6,90; dan 0,29 Tabel 35. 201 Informasi internal yang dikumpulkan meliputi laporan produksi bobot per ekor dan jumlah DOC, perkembangan bobot hidup ayam, jumlah kematian, penggunaan ransum dan obat-obatan, stok ransum dan obat-obatan, serta catatan keuangan pembelian sekam untuk litter, pembayaran listrik, upah kerja, biaya pemeliharaan kandang dan sumbangan-sumbangan. Informasi berupa catatan- catatan sederhana tentang kegiatan-kegiatan produksi tersebut digunakan untuk evaluasi prestasi produksi dan perencanaan dengan target terukur untuk siklus produksi berikutnya. Informasi eksternal didapatkan melalui saluran komunikasi dari sesama peternak maupun pembina perusahaan inti yaitu secara lisan, telepon maupun dalam bentuk buletin yang berisi informasi teknik pemeliharaan. Informasi teknik pemeliharaan dan prestasi produksi peternak lain yang berhasil dikumpulkan bermanfaat bagi peternak untuk perbandingan. Dengan demikian peternak dapat mengukur tingkat keberhasilan produksinya pada siklus produksi terkini. Perbandingan tingkat keberhasilan produksi kepada prestasi peternak lain perlu dilakukan, sebab banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ayam broiler terutama pada sistem pemeliharaan kandang terbuka. Kecermatan dalam memperhatikan keabsahan dari informasi yang diperoleh cukup baik. Hal ini karena ditunjang dengan pengalaman yang cukup beternak selama lebih dari lima tahun. Penelusuran terhadap sumber informasi sering dilakukan peternak apabila merasa kurang percaya terhadap informasi yang diperolehnya. Informasi yang berhasil dikumpulkan peternak digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan produksi. Berhasil maupun gagal dalam 202 berproduksi dievaluasi untuk mengetahui faktor utama apa yang berpengaruh dominan pada suatu kasus siklus produksi tertentu. Faktor utama tersebut dapat berasal dari tingkat penerapan THIO maupun faktor alam. Penerapan THIO pada teknologi tingkat madya teknologi tepat guna relatif dapat dikendalian peternak, namun faktor alam tidak dapat dikendalikan peternak. Pemeliharaan dengan sistem terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca harian. Cuaca harian yang buruk dapat menurunkan daya tahan tubuh ayam yang dipelihara dan bahkan dapat mengakibatkan kegagalan produksi karena terserang penyakit. Pengaruh buruk tersebut dapat dikurangi dengan penerapan pemeliharaan yang tepat. Semakin banyak informasi yang dibuat maupun yang berhasil dikumpulkan membutuhkan biaya yang lebih besar dan berdampak positif terhadap penerapan komponen inforware. Dampak positif tersebut memberi peluang bagi peternak untuk lebih meningkatkan keberhasilan usahanya melalui peningkatan mutu informasi yang dibuat maupun yang dikumpulkan oleh peternak.

d. Komponen Orgaware