Total Modal Kerja 41.403,70 Realisasi Modal Kerja 41.403,70 Perhitungan LabaRugi

214 Tabel 38. Kebutuhan Modal Kerja Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 5.000 ekor per siklus produksi 2008 No. Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Jumlah ribu Rp Pola Mandiri Pola Kemitraan Pola Mandiri Pola Kemitraan 1. Day Old Chick DOC 5.000 ekor 1.548,00 2.640,00 7.740,00 13.200,00 2. Ransum BR1 1.510 kg 2.818,00 2.880,00 4.255,18 14.486,40 3. Ransum BR2 6.710 kg 2.774,00 2.820,00 18.363,88 19.317,00 4. Vitamin dan Obat-obatan 4 unit 143.500,00 104.500,00 574,00 836,00 5. Vaksinasi 5000 ekor 150,00 150,00 755,00 750,00 6. Sekam 150 karung 2.300,00 2.500,00 345,000 375,00 7. Kapur 20 kg 2.500,00 2.500,00 50,00 50,00 8. Gas tabung 3 kg 72 tabung 13.500,0 402.000,00 221,10 1.206,00 9. Listrik 175,00 175,00 10. Upah kerja pemeliharaan 5000 ekor 230,00 250,00 1.15 0.00 1.850,00 11. Keamanan 250,00 500,00 12. Biaya penyusutan kandang 1.087,50 1.087,50 13. Sumbangan-sumbangan, dll 75,00 100,00

14. Total Modal Kerja 41.403,70

53.932,90 15. Kredit dari Perusahaan Inti - 48.589,40

16. Realisasi Modal Kerja 41.403,70

5.343,50 215 Harga-harga yang stabil meliputi harga beli sapronak dan harga jual ayam hidup melalui penjaminan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama dengan perusahaan inti. Kebutuhan modal kerja usaha pola kemitraan adalah Rp. 53.932.900,0 yang harus direalisasikan adalah Rp. 5.343.500,0 karena sebagian dari kebutuhan modal kerja adalah Rp. 48.589.400,0 dipenuhi melalui kredit dari perusahaan inti yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai perjanjian kerjasama kemitraan berupa pasokan DOC, pakan, dan vitamin, serta obat-obatan selama produksi berlangsung sampai dengan panen. Jika dibandingkan dengan realisasi kebutuhan modal kerja pada pola usaha mandiri adalah Rp. 41.403.700,0, maka jumlahnya jauh lebih sedikit Tabel 37.

3. Perhitungan LabaRugi

Tujuan utama suatu usaha dijalankan adalah untuk memperoleh keuntungan dan manfaat yang optimal. Kekuatan yang dimiliki peternak dan peluang yang timbul di lingkungan bisnis perlu dimanfaatkan secara maksimal, bersamaan dengan upaya meminimalkan dan mengatasi. Hambatan dan tantangan yang ada dalam menjalankan bisnisnya. Risiko kerugian dan kegagalan produksi dalam budidaya ternak ayam broiler cukup besar. Kerugian usaha dapat terjadi umumnya disebabkan oleh fluktuasi harga pasar yang tinggi terhadap sarana produksi dan hasil ternak. Usaha ternak rakyat sering dihadapkan pada situasi kelangkaan pasokan DOC dan harga pakan yang relatif mahal, serta harga jual yang relatif rendah terhadap hasil produksi berupa ayam hidup. 216 Kemampuan peternak untuk mengatasi berbagai situasi dari pengaruh eksternal tersebut umumnya rendah, disebabkan peternak masih menerapkan sistem kandang terbuka dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam. Kegiatan yang memungkinkan dapat dikendalikannya adalah teknik pemeliharaan. Oleh karena itu sebaiknya peternak lebih memfokuskan pada kegiatan-kegiatan pemeliharaan ayam secara tepat dan teliti agar kerugian yang mungkin timbul dapat dihindari. Kendala lain seperti wabah penyakit dapat berakibat gagal produksi. Wabah penyakit sering terjadi pada musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya dari musim hujan ke musim kemarau. Perhitungan labarugi pada laporan penelitian ini menggunakan asumsi tidak terjadi wabah penyakit selama usaha dijalankan dengan tingkat kematian ayam normal yaitu sekitar 2 – 3 . Pada Tabel 39 diperlihatkan rincian perhitungan labarugi meliputi : 1 biaya pengeluaran, yang terdiri dari biaya tetap, dan biaya variabel; 2 pendapatan, yang berasal dari penjualan ayam hasil panen, dan kotoran ayam untuk pupuk. Total biaya tetap per siklus produksi pada pola usaha mandiri adalah Rp. 4.910.480,0, dan Rp. 4.913.360,0 untuk pola kemitraan. Biaya variabel adalah Rp. 35.041.660,00 untuk usaha pola mandiri dan Rp. 53.973.480,0 untuk pola kemitraan. Dengan demikian total pengeluaran adalah Rp. 39.952.140,00 untuk usaha pola mandiri dan Rp. 58.886.790,0 untuk pola kemitraan Tabel 39 . 217 Tabel 39. Perhitungan Labarugi Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 5.000 ekor per siklus produksi 2008 PERHITUNGAN LABARUGI No. Uraian Banyaknya Satuan HargaUnit Nilai Rp ribu Rp

A. Usaha pola Mandiri