193 dibesarkan. Pemeliharaan kandang terutama adalah untuk menjaga kebersihan
kandang secara baik. Standar kebersihan yang baik akan mengurangi bahaya penyakit. Pemeliharaan kandang dilakukan setiap saat selama produksi berjalan,
terutama setelah panen kandang kosong, kandang dibersihkan dan diperbaiki jika terdapat kerusakan sebelum digunakan untuk siklus produksi berikutnya.
Pengosongan kandang setelah panen sampai diisi DOC kembali dilakukan 10 – 14 hari, dengan harapan dapat memutus siklus bibit penyakit yang diakibatkan oleh
virus maupun bakteri. Penggunaan obat-obatan oleh peternak mengikuti program yang dianjurkan oleh Technical Service TS dari perusahaan inti.
b. Komponen Humanware
Identifikasi awal terhadap komponen humanware diduga ditentukan oleh sembilan belas peubah indikator yang dikelompokkan dalam lima peubah
eksogen yaitu : 1 kreativitas, 2 orientasi prestasi, 3 orientasi berafiliasi, 4 kewirausahaan, dan 5 orientasi integritas waktu.. Hasil pengukuran SEM
terhadap pengaruh peubah-peubah tersebut menunjukkan terdapat tujuh peubah indikator yang berpengaruh nyata, yaitu : 1 kemampuan teknis dengan koefisien
estimasi 1,41; nilai-t 17,90; dan R
2
=1,00, 2 motivasi 0,053; 0,47; dan 0,0014, 3 suka tantangan dan bertanggungjawab 1,07; 9,62; dan 0,57, 4 penetapan
tujuan prestasi 0,84; 7,49; dan 0,35, 5 bertanggungjawab 1,00; dan 1,00, 6 kesediaan menerima perubahan 1,00; dan 1,00, 7 kedisiplinan bekerja 1,00;
dan 1,00 Tabel 34.
194 Tabel 34. Kontribusi Pengaruh Faktor-faktor Kunci Humanware dalam Pola
Usaha Kemitraan Peubah Laten dan
Lambang Indikator
Lambang Peubah
Estimasi Nilai-t
R
2
Humanware Plasma: 1.KREATIVITAS ξ
6
1. Kemampuan teknis x
41
1,41
o
- 1,00
2. ORIENTASI PRESTASI ξ
7
1. Suka tantangan dan bertanggungjawab
x
44
1,07
o
9,62 0,57
2. Penetapan tujuan prestasi
x
45
0,84
o
7,49 0,35
3. ORIENTASI BERAFILIASI
ξ
8
1. Bertanggungjawab x
49
1,00
o
- 1,00
4. KEWIRAUSAHA
AN ξ
9
1. Kesediaan menerima perubahan
x
53
1,00
o
- 1,00
5. ORIENTASI INTEGRITAS
WAKTU ξ
10
1. Kedisiplinan bekerja x
56
1,00
o
- 1,00
Keterangan : Superskrip pada kolom 3 adalah skala pengukuran : i = interval; o = ordinal; dan n = nominal.
Nilai-t adalah peubah dengan pengaruh yang signifikan 1,96
Indikator yang berpengaruh kuat di antara tujuh indikator lainnya adalah kemampuan teknis, suka tantangan dan bertanggung-jawab, kesediaan menerima
perubahan, dan kedisiplinan bekerja. Kedisiplinan dalam bekerja merupakan cara bekerja yang harus dilakukan oleh karyawan maupun peternak plasma dalam
menjalankan usahanya. Budidaya ternak ayam ras pedaging dengan masa produksi yang relatif singkat 30-35 hari mempunyai risiko kegagalan yang
tinggi, sehingga membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi dalam berproduksi. Kelengahan, kelalaian, kecerobohan, kemalasan dalam
menjalankan tugas akan berakibat fatal yaitu kegagalan produksi. Kegagalan produksi yang sering terjadi yaitu adanya wabah penyakit yang
menyerang ternak ayam dengan tingkat kematian tinggi dalam waktu singkat mendadak. Kondisi tersebut telah terjadi pada tahun 2004 yang melanda di
195 berbagai daerah di Indonesia yakni wabah penyakit flu burung Afian
InfluennzaAI. Permasalahan tersebut berangsur-angsur dapat diatasi dengan adanya kewajiban bagi peternak untuk melaksanakan vaksinasi AI maupun
penyakit lainnya pada setiap siklus produksi. Selain vaksinasi yang ketat, peternak wajib melaksanakan kegiatan bio-
sekuriti secara ketat. Bio-sekuriti diartikan serangkaian tindakan yang dilaksanakan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ke sebuah
peternakan, atau suatu tindakan untuk menjauhkan mikro-organisme penyebab penyakit dari unggas dan menjauhkan unggas dari mikro-organisme penyebab
penyakit. Terdapat tiga elemen biosekuriti yaitu : 1 isolasi, dengan cara mengurangi kunjungan ke peternakan lain terutama yang sedang terserang
wabah penyakit, lingkungan peternakan harus bebas dari pemeliharaan unggas lain; 2 pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan, dan kendaraan dari
dalam dan ke luar peternakan; 3 sanitasi, dengan cara mencuci kandang, peralatan, kendaraan, dan orang secara teratur dengan desinfektan Indartono dan
Widodo 2005; dan Cobb 2008. Pelaksanaan biosekuriti pada peternakan plasma umumnya masih terbatas. Kegiatan yang sudah dilakukan umumnya seperti
mengurangi kontak langsung dengan peternakan lain terutama peternakan yang sedang terserang wabah penyakit.
Sanitasi secara teratur juga sudah dilaksanakan dengan baik sesuai pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan inti. Karena keterbatasan
kemampuan finansial peternak, sanitasi terhadap kendaraan maupun orang yang masuk ke peternakan umumnya belum dilaksanakan, seperti misalnya bak
pencelup deeping masuknya kendaraan, penyemprotan desinfektan pada pintu
196 masuknya orang ke areal peternakan, serta pagar keliling kawasan peternakan.
Pencerahan tentang pentingnya biosekuriti bagi peternakan untuk mencapai keberhasilan harus terus dilakukan oleh para pihak yang terkait seperti kedinasan
pemerintah khususnya dinas peternakan, lembaga swasta, maupun para ahli kesehatan.
Untuk menjalankan usaha budidaya ayam ras pedaging, peternak perlu memiliki motivasi yang tinggi berdasarkan penetapan tujuan prestasi. Evaluasi
terhadap prestasi yang dicapai pada setiap siklus produksi perlu dilakukan. Tindak-lanjut perbaikan harus dilaksanakan bila terdapat kekurangan dalam
setiap kegiatan produksi. Hal ini dapat terlaksana apabila peternak mempunyai sikap bersedia menerima perubahan.
Sikap bersedia menerima perubahan pada sebagian peternak masih kurang memadai. Hal ini dipengaruhi antara lain adanya budaya pasrah terhadap nasib di
kalangan peternak dan masyarakat umumnya masih kental. Bila diketahui terdapat peternak yang berprestasi tinggi, mereka menganggap lebih disebabkan
karena nasibnya sedang baik. Mereka tidak berkeinginan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana cara berproduksi yang tepat sehingga dapat mencapai
prestasi baik tersebut. Penetapan tujuan prestasi oleh peternak dibuat berdasarkan pengetahuan
peternak tentang apa yang menjadi ukuran keragaan produksi yang baik. Ukuran keragaan produksi yang telah dipahami oleh peternak masih terbatas pada perihal
yang berkaitan dengan faktor finansial, seperti tingkat kematian ayam yang rendah, FCR yang rendah, dan tingkat pertumbuhan ayam yang relatif cepat.
197 Faktor-faktor tersebut berhubungan langsung dengan upaya peningkatan
jumlah pendapatan dan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh peternak plasma, serta adanya sistem bonus yang disediakan oleh pihak perusahaan inti
yang berkaitan dengan prestasi produksi, selama ini hanya berdasarkan tingkat kematian dan FCR yang rendah. Apabila hasil usaha mencapai tingkat kematian
dan FCR di bawah standar yang ditetapkan oleh perusahaan inti, peternak memperoleh insentif yang dihitung dengan rumus tertentu sesuai ketentuan
perusahaan inti. Target lain seperti hasil daging yang bermutu belum menjadi tujuan
dalam berproduksi. Padahal tuntutan konsumen di masa kini maupun ke depan masalah mutu daging sudah menjadi isu penting. Namun pengawasan konsumen
terhadap mutu daging di pasaran selama ini juga masih lemah, sehingga bagi peternak dalam berproduksi belum menjadi prioritas.
Kemampuan teknis yang dimiliki karyawan dalam berproduksi umumnya cukup tinggi, karena tingkat teknologi keras yang digunakan adalah teknologi
tepat guna bukan teknologi canggih. Dengan kondisi ini para pekerja dapat dengan mudah untuk mengoperasikan semua peralatannya secara baik.
Keterampilan bekerja dan kemampuan karyawan untuk menciptakan kreativitas cukup baik. Gagasan, metode dan pendekatan baru pada umumnya
dikemukakan dengan baik kepada perusahaan inti melalui technical service TS, terutama mengenai teknis pemeliharaan ayam meliputi panjang kandang, lebar
kandang, jenis lampu yang digunakan, bahan alas lantai litter untuk DOC sampai umur 16 hari, tirai penutup kandang, brooder, bahan pemanas DOC,
umur ayam untuk dipanen, dan lain-lain.
198 Pemberian makan dan minum yang lazim dilakukan adalah secara adlibitum
pakan dan minum tersedia terus menerus pada tempatnya selama pemeliharaan ayam, kemudian dicoba untuk diubah dengan cara pemberian pakanransum
setiap dua jam sekali berdasarkan standar kebutuhan pakan bagi ayam sesuai umurnya. Pemasangan brooder untuk pembesaran DOC dapat ditempatkan pada
sisi pinggir atau tengah kandang untuk memudahkan pelebaran ruang setiap tiga hari, serta untuk mencapai hasil brooding ayam sudah tidak membutuhkan
penghangat lagi yaitu umur 10-12 hari tergantung cuaca yang optimal.
c. Komponen Inforware