68 eksploitasi suatu inovasi. Dalam alih teknologi secara vertikal terdapat aliran
ilmu pengetahuan dari pihak investor kepada tenaga kerja lokal, baik melalui on the job training atau off-job training formal training. Alih teknologi
secara horizontal terjadi dari satu lingkungan operasional ke lingkungan operasional yang lain. Lingkungan dapat bersifat nasional maupun
internasional. Alih teknologi secara horizontal dan vertikal dapat terjadi bersamaan dalam suatu perusahaan. Mekanisme alih teknologi melalui joint
venture lebih mengarah pada kerja sama atau kemitraan dalam hal manajemen.
g. Integritas Organisasi
Integritas organisasi dinilai berdasarkan kesetiaan dan etika bisnis. Untuk mengetahui posisi di mana perusahaan dijalankan, maka memerlukan
pengetahuan kondisi bisnis secara riil. Sebagai gambaran perkembangan populasi ayam broiler dalam negeri diuraikan di bawah ini :
Permintaan daging ayam meningkat adalah 8,0 persen per tahun. Pertumbuhan permintaan tersebut berasal dari petambahan penduduk adalah
1,8 persen per tahun dan pertumbuhan konsumsi per kapita adalah 5,9 persen. Sementara produksi daging ayam meningkat 12,6 persen per tahun selama
periode 1969-1997 dan selanjutnya menurun menjadi 7,68 persen per tahun selama periode 1997-2003 Balitbangtan 2005. Berdasarkan data statistik
tahun 2004-2007 Ditjennak 2009, pertumbuhan rata-rata per tahun populasi ayam ras pedaging broiler selama periode tersebut adalah 2,3 persen
Tabel 10. Pelandaian pertumbuhan populasi tersebut kemungkinan akibat
69 pengaruh kasus wabah penyakit AI flu burung yang melanda Indonesia pada
tahun 2003. Budidaya ayam broiler di Indonesia pada setiap propinsi mengalami
peningkatan. Produksi terbanyak di propinsi Jawa Barat dengan populasi tahun 2008 sebanyak 417.373,600 ekor seperti diperlihatkan pada Tabel 11.
Tabel 10. Perkembangan Populasi Ayam Broiler 2000-2008 No.
Tahun Populasi
000 ekor No.
Tahun Populasi
000 ekor 1
2 3
4 5
2000 2001
2002 2003
2004 530.874
621.870 865.075
847.744 778.970
6 7
8 9
2005 2006
2007 2008
811.189 797.527
891.659 1.075.885
Sumber : Ditjennak 2009
Keempat komponen teknologi THIO sebagaimana diuraikan di atas berinteraksi secara dinamis dan simultan, saling melengkapi satu dengan lain
serta dibutuhkan cara simulasi di setiap proses transformasi untuk mengubah input menjadi output dengan variasi dan tingkat kompleksitas yang berbeda-
beda. Penerapan keempat komponen tersebut secara tepat akan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik sehingga perusahaan mempunyai kemampuan
yang kuat dalam persaingan bisnis. Komponen Technoware adalah inti dari proses transformasi.
Technoware ini dikembangkan, diinstal, dan dibangun oleh humanware dengan menggunakan inforware yang telah terkumpul sebelumnya.
Penggunaan technoware tergantung kepada penggunaan humanware. Humanware mempunyai peran kunci di dalam proses transformasi.
70 Tabel 11. Populasi Ayam Broiler Nasional pada Setiap Propinsi
No Propinsi
Tahun 2004
ribu ekor 2005
ribu ekor 2006
ribu ekor 2007
ribu ekor 2008
ribu ekor 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
NAD Sumut
Sumbar Riau
Jambi Sumsel
Bengkulu Lampung
DKI Jakarta Jabar
Jateng DIY
Jatim Bali
N T B N T T
Kalbar Kalteng
Kalsel Kaltim
Sulut Sulteng
Sulsel Sultra
Maluku Papua
Babel Banten
Gorontalo Malut
Kepri Irja Barat
Sulbar 904,1
38.045,3 12.804,1
25.239,1 6.831,3
16.408,0 1.811,9
24.903,0 137,0
328.015,5 50.356,3
17.326,0 162.781,0
4.942,7 7.853,7
2.752,9 147.481,3
2.187,6 19.480,6
22.097,8 1.352,7
2.718,3 5.673,8
772,0 97,5
1.230,6 373,8
6.864,8 438,5
88,0 1.057,4
35.568,2 11.357,8
27.441,0 9.694,4
14.920,0 1.591,3
21.747,2 182,0
352.434,3 62.043,4
20.971,7 142.602,4
5.363,1 8.848,5
625,0 15.139,3
2.436,3 19.964,6
25.828,6 1.459,4
2.238,4 12.765,5
820,1 80,9
733,0 4.639,7
6.475,8 379,5
84,3 469,6
774,8 451,0
1.538,3 42.763,5
12.749,0 20.965,8
11.539,1 15.842,0
1.833,0 21.094,6
124,3 343.954,1
61.258,1 25.360,3
119.525,1 5.317,2
9.804,9 45,8
14.889,7 3.200,4
20.624,1 26.292,2
1.406,9 2.358,0
12.326,0 896,0
111,2 981,1
5.287,4 7.684,7
384,2 270,0
6.284,7 342,1
473,6 1.692,1
78.152,1 13.308,1
27.491,9 6.804,1
15.914,0 1.904,5
15.033,7 115,0
377.549,1 64.552,8
4.834,5 148.854,8
4.846,6 1.727,8
9,4 13.939,3
3.860,4 21.534,5
23.832,2 1.550,4
6.132,8 13.826,1
924,5 114,2
1.396,0 6.097,1
26.405,6 1.930,6
147,4 6.206,9
868,8 102,0
1.346,3 42.891,6
14.202,6 30.679,9
6.910,1 13.747,4
5.423,4 15.879,6
68,0 417.373,6
54.643,2 5.128,5
140.006,0 4.975,5
1.339,5 244,1
18.917,9 3.941,7
19.860,8 26.941,6
1.623,4 4.213,9
14.575,8 957,8
119,9 1.465,7
5.213,8 40.011,6
1.347,6 129,4
6.878,9 891,6
67,1 TOTAL
778.969,8 811.188,7
797.527,4 891.659,3
902.052,4 Sumber : Ditjennak 2009.
Keterangan : data sementara.
Humanware menyebabkan technoware menjadi lebih produktif. Landasan bekerjanya Humanware, tergantung pada inforware yang tersedia. Orgaware
mengkoordinasi inforware, humanware dan technoware dalam suatu proses transformasi agar proses berlangsung dengan efisien Alkadri et al. 2001;
Gumbira-Sa’id et al. 2001; Sulisworo 2009. Menurut Khalil 2000, analisis kekuatan dan kelemahan suatu teknologi yang dimiliki oleh sebuah organisasi
71 atau pemeriksaan teknologi technology audit perlu dilakukan untuk
membantu mengetahui posisi teknologi perusahaan dalam persaingannya. Analisis tersebut meliputi teknologi produk, teknologi produksi, teknologi
jasa, dan teknologi pemasaran. D. Strategi Bisnis
Masing-masing komponen teknologi THIO mempunyai peranan yang penting dalam suatu bisnis, sehingga mengabaikan salah satu komponen dapat
melemahkan komponen teknologi yang lain dalam penerapan di suatu perusahaan. Kesiapan keempat komponen teknologi technoware,
humanware, Inforware, dan orgaware harus lebih dimatangkan sehingga dapat diperoleh kemitraan sehat dan saling ketergantungan. Penerapan
manajemen teknologi dalam bidang agribisnis berhubungan erat dengan kegiatan operasional pertanian untuk menghasilkan produk dan jasa yang
bermutu tinggi Gumbira-Sa’id et al. 2001. Craig dan Grant 2002, membedakan pengertian strategi bisnis dengan
strategi perusahaan. Strategi perusahaan berkaitan dengan keputusan- keputusan ke mana bisnis seharusnya masuk dan keluar, dan bagaimana
perusahaan seharusnya mengalokasikan sumber daya di antara bisnis-bisnis berbeda yang dimasukinya, sedangkan strategi bisnis berkaitan dengan cara-
cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya. Studi kelayakan bisnis perlu dilakukan
setelah suatu perusahaan menetapkan strategi utamanya. Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis meliputi : aspek pasar, aspek internal perusahaan, aspek
72 teknis dan teknologis, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen, aspek
keuangan, aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainnya Sutoyo 2000; Umar 2003. Menurut Gray et al. 2002, untuk melihat seberapa jauh calon
proyek dapat dilaksanakan seharusnya studi tersebut meliputi aspek teknis, institusional, sosial, dan eksternalitas.
Menurut Gray et al. 2002, terdapat sejumlah kekhususan pada proyek pertanian di Indonesia yang membedakan dengan bidang industri, sebagai
berikut : 1 Pemerintah sebagai pelaksana utama, kelompok petanipeternak sebagai
penerima manfaat. 2 Penciptaan manfaat bagi kelompok yang kurang diikut-sertakan dalam
kegiatan proyek. 3 Keanekaragaman teknologi produksi sesuai dengan lingkungan proyek.
4 Ketidakpastian dalam produksi serta pemasaran. 5 Saling keterkaitan antara pertanian dan bidang-bidang lain.
6 Intensitas penggunaan lahan.
1. Analisis Kelembagaan