122 kerja, orientasi prestasi, orientasi berafiliasi, kewirausahaan, dan orientasi
integritas waktu. Komponen inforware terdiri dari akses informasi, keterkaitan informasi, dan kemampuan komunikasi. Komponen orgaware terdiri dari
kepemimpinan, otonomi kerja, pengarahan, keterlibatan perusahaan, iklim inovasi, kepatuhan perusahaan, dan pasar. Informasi tentang komponen teknologi
THIO tersebut diperlukan untuk membantu pelaksanaan audit. Pelaksanaan audit teknologi tersebut dilakukan pada tahun 2007 sampai
dengan 2009 oleh tim auditor yang terdiri dari : 1 Peneliti, 2 Director PT. Sahabat Ternak AbadiSTA, 3 Area Head Production STA, dan 4 Branch Head
Area Cikampek. Hasil audit terhadap enam kategori dengan metode yang diadaptasi dari Technology Audit ModelTAM Khalil 2000 diperlihatkan pada
Tabel 15 sampai Tabel 20.
1. Lingkungan Teknologi
Hasil audit kategori lingkungan teknologi terhadap STA dan CPIN dengan skala rata-rata 4,47 dan 4,80, diartikan baik pada STA dan mendekati baik sekali
pada CPIN Tabel 15. Seluruh kegiatan STA maupun CPIN dipusatkan di kantor dan setiap kepala unit dalam struktur organisasi diberi tugas secara jelas
dan mempunyai kewenangan pada tingkat tertentu untuk pengambilan keputusan. Gaya manajemen perusahaan STA disesuaikan dengan tingkat kompleksitas
struktur organisasi. Tenaga kerja lapangan bertanggungjawab kepada kepala unit masing-masing, dengan kemandirian yang cukup baik. Komunikasi antara
bawahan dengan atasan serta antar bagian berjalan dengan baik. Gambar 12 memperlihatkan struktur organisasi STA, sedangkan Gambar 13 memperlihatkan
struktur organisasi CPIN.
123 Tabel 15. Hasil Audit Teknologi Untuk Lingkungan Teknologi PT. Sahabat
Ternak Abadi STA dan PT.Charoen Pokphand Indonesia CPIN Wilayah Penaksiran
Elemen Nilai Penaksiran
STA CPIN
1.1 Orientasi dan Kepemimpinan
puncak -Teknologi merupakan prioritas utama dalam
strategi bisnis. -Keterlibatan manajer dalam budaya
teknologi perusahaan. 4
5 5
5 1.2 Strategi teknologi
- Strategi perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
4 5
-Tujuan dengan kemantapan standar teknologi
3 5
-Deployment : komunikasi dalam organisasi. 5
5 1.3 Struktur
Organisasi
- kejelasan bagan organisasi. 5
5 - kemandirian kelompok kerja.
5 5
1.4 Kemajuan budaya teknologi
- Budaya sebagai faktor strategis 5
5 - Pembelajaran organisasi
5 5
- Kebebasan komunikasi dalam organisasi 5
4 - Keefektifan perubahan manajemen.
5 4
1.5 Manusia tenaga kerja
- Perekrutan tenaga kerja baru 4
5 - Pelatihan tenaga kerja.
4 5
- Empowerment : keterlibatan tenaga kerja 5
4 - Sistem penggajian
4 5
Nilai rata-rata 4,47
4,80
Keterangan : metode diadaptasi dari TAM Khalil 2000
Gambar 12 . Struktur Organisasi PT. Sahabat Ternak AbadiSTA STA 2010
FinanceAccounting Produksi
Human Capital
Technical Service
Sales Admin Produksi
Keuangan
Akuntansi
Direktur
124 CPIN merupakan perusahaan di bidang peternakan terbesar di Indonesia.
Pembagian fungsi organisasi pada sruktur organisasi CPIN, terlihat lebih kompleks. Kompleksitas fungsi dan hirarki organisasi dibuat sesuai kebutuhan
bagi perusahaan besar. Fungsi-fungsi organisasi seperti kegiatan produksi, pemasaran, keuangan, pembelian, sumber daya manusia, dan teknologi
informasi, dibentuk dalam departemen yang mempunyai otonomi kerja sesuai fungsi masing-masing Gambar 13.
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komite Audit
Audit Internal Direksi
Kepala Departemen
Pemasaran Kepala
Departemen Produksi
Kepala Departemen
Pembelian Kepala
Departemen SDM
Kepala
Departemen
Keuangan
Kepala Departemen
Teknologi Informasi
Gambar 13 . Struktur Organisasi PT. Charoen Phokpand Indonesia CPIN CPIN 2009
125 Keberhasilan STA dalam mejalankan bisnisnya, sangat dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan dan kinerja CPIN. Hal ini disebabkan karena CPIN merupakan perusahaan penyokong utama pasokan sapronak dalam sistem
kemitraan pola PIR yang dijalankan STA. Jika kemampuan CPIN dalam memasok sapronak rendah, atau terdapat kendala pada pelaksanaan kegiatannya,
secara langsung dapat menjadi hambatan pelaksanaan kegiatan bisnis bagi STA. CPIN mempunyai peranan yang strategis dalam sistem kemitraan tersebut,
sehingga audit terhadap teknologi yang dimiliki CPIN merupakan hal penting untuk dilakukan. Informasi hasil audit tentang posisi teknologi yang dimiliki
CPIN diharapkan dapat menguatkan informasi tentang kemampuan CPIN yang tinggi dalam memenuhi pasokan sapronak dan pasar.
Penilaian teknologi yang dimiliki CPIN pada penelitian ini didasarkan dari Laporan Tahunan CPIN tahun 2009 yang dipublikasikan melalui web-site
http:www.cp.co.idwp-contentuploads201005annual-report-CPIN-2009-
bahasa.pdf ., diakses tanggal 13 Juli 2010. Hasil penilaian teknologi yang dimiliki
CPIN pada enam kategori diperlihatkan pada : 1 Tabel 15 lingkungan teknologi, 2 Tabel 16 kategorisasi teknologi, 3 Tabel 17 pasar dan pesaing,
4 Tabel 18 inovasi proses, 5 Tabel 19 fungsi nilai tambah, dan 6 Tabel 20 Akuisisi dan eksploitasi teknologi.
Komitmen jangka panjang yang telah dirintis oleh CPIN sejak lama adalah menyediakan pakan ternak yang terbaik dan mutu DOC yang unggul kepada
peternak, sehingga memperoleh kepercayaan dan kesetiaan dari para peternak unggas di seluruh Indonesia untuk menggunakan pakan dan DOC hasil
126 produksinya. Kondisi tersebut menjadi kekuatan penting bagi CPIN untuk meraih
posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Mutu produk yang tinggi dan kemampuan CPIN yang handal dalam
pasokan permintaan peternak unggas di seluruh Indonesia dapat diwujudkan karena didukung oleh kepemilikan dan penerapan teknologi secara baik.
Teknologi merupakan prioritas utama dalam strategi perseroan untuk memenangkan persaingan bisnis. Otomatisasi mesin-mesin produksi
dilaksanakan dengan baik. Kejelasan struktur organisasi untuk mempertegas tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi dapat diciptakan
dengan baik sekali. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan. Dewan Komisaris mempertanggung-
jawabkan hasil kerja Direksi pada RUPS setiap tahun sekali, dan masa jabatannya ditetapkan selama lima tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikan bilamana diperlukan sebelum masa jabatannya habis. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari sedikitnya tiga orang, yaitu satu
orang sebagai Presiden Komisaris dibantu satu orang Wakil Presiden Komisaris, dan satu orang anggota. Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan
atas kebijaksanaan dan pelaksanaan pengurusan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Pelaksanaan tugas dan tanggung-jawab Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Tugas
Dewan Komisaris. Direksi bertanggung-jawab kepada Dewan Komisaris.
127 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi dibantu oleh Tim Audit Internal
untuk mengumpulkan informasi kegiatan-kegiatan penting yang perlu dilakukan. Peran karyawan dianggap penting dalam rangka mencapai keberhasilan
Perseroan. Oleh karena itu CPIN senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas serta motivasi setiap karyawannya.
Upaya-upaya yang telah dilakukan CPIN untuk meningkatkan kinerja karyawannya antara lain sebagai berikut :
1 Perbaikan sistem penggajian, yaitu senantiasa melakukan penyesuaian besarnya gaji karyawan dengan laju inflasi, serta memperhatikan upah
minimum yang ditetapkan Pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja. Saat ini besar gaji karyawan berada di atas upah minimum ketetapan
Pemerintah. 2 Menyediakan berbagai macam tunjangan dan fasilitas, yaitu tunjangan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, pengobatan, asuransi, transportasi, kematian, melahirkan, dan pernikahan.
2. Kategorisasi Teknologi