159 Periode pengistirahatan kandang, yaitu pengosongan kandang sampai diisi
DOC kembali dilakukan 10 – 14 hari, dengan harapan dapat memutus siklus bibit penyakit yang diakibatkan oleh virus maupun bakteri. Penggunaan obat-obatan
oleh peternak mengikuti program yang dianjurkan oleh Technical Service TS dari perusahaan inti.
2. Komponen Humanware
Hasil analisis keberhasilan kemitraaan ditinjau dari komponen humanware menunjukkan bahwa kinerja finansial berpengaruh positif dan signifikan dengan
estimasi dan nilai-t adalah 0,37 dan 2,18, sedangkan kinerja operasional berpengaruh negatif dengan estimasi adalah -0,59 dan -2,24 Tabel 26 .
Pengaruh kinerja finansial ditentukan oleh keuntungan kotor, dan rasio nilai jual terhadap aset total, dengan estimasi dan nilai-t adalah 1,40 dan 17,41; -0,26 dan -
2,32 Tabel 25. Tanda negatif pada estimasi pengaruh kinerja kerjasama terhadap
keberhasilan kemitraan hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa kinerja kerjasama berpengaruh terbalik terhadap tingkat keberhasilan kemitraan.
Pembahasan lebih mendalam dari pengaruh tersebut dapat dijelaskan dengan memperhatikan peubah yang menentukan kinerja kerjasama tersebut pada
Tabel 26 yaitu kreativitas dan orientasi prestasi dengan estimasi -0,59 dan nilai-t -2,24.
Peubah laten yang menentukan bagi kinerja kerjasama adalah kreativitas dan orientasi prestasi peternak plasma dalam menjalankan usahanya. Kreativitas
ditentukan oleh indikator kemampuan teknis dengan estimasi dan nilai-t adalah
160 1,41 dan 17,90. Orientasi prestasi ditentukan oleh indikator suka tantangan dan
bertanggung-jawab, serta penetapan tujuan prestasi dengan estimasi 1,02 dan nilai-t 8,94; 0,84 dan 7,38 Tabel 26 .
Tabel 25. Kontribusi Pengaruh Faktor-faktor Kunci Humanware dalam Pola Usaha Kemitraan Ayam Broiler
Peubah Laten dan Lambang
Indikator Lambang
Peubah Estimasi
Nilai-t R
2
Kinerja Finansial
1
1.Keuntungan kotor y
1
1,40
n
17,41 0,98
2.Nilai jualaset total y
5
-0,26
n
-2,32 0,034
Kinerja Operasional
2
1.Sumber daya manusia y
8
1,08
o
4,93 0,58
2.Inovasi teknologi y
9
0,57
o
3,76 0,16
3.Litbang y
10
0,55
o
3,67 0,15
Kinerja Kerjasama
3
1.Fleksibilitas y
11
1,00
o
6,53 0,50
2.Ketergantungan mitra y
13
0,38
o
2,81 0,072
4.Turut memecahkan masalah
y
14
0,32
o
2,38 0,051
5.Transparansi sikap y
1 6
0,90
o
6,25 0,41
1.Keuntungan bersih y
20
0,.88
o
2,65 0,38
Keberhasilan Kemitraan
4
2.Jangka waktu penerimaan
y
21
0,40
I
2,32 0,081
3.Pertumbuhan produktivitas
y
24
0,45
n
2,47 0,099
Humanware Plasma:
1.KREATIVITAS ξ
6
1. Kemampuan teknis x
41
1,41
o
17,90 1,00
2. ORIENTASI PRESTASI
ξ
7
1. Suka tantangan dan bertanggungjawab
x
44
1,02
o
8,94 0,52
2. Penetapan tujuan prestasi
x
45
0,84
o
7,38 0,35
3. ORIENTASI BERAFILIASI
ξ
8
1. Bertanggungjawab x
49
1,00
o
- 1,00
4. KEWIRAUSA- HAAN ξ
9
1. Kesediaan menerima perubahan
x
53
1,00
o
- 1,00
5. ORIENTASI INTEGRITAS
WAKTU ξ
10
1. Kedisiplinan bekerja x
56
1,00
o
- 1,00
Keterangan : Superskrip pada kolom 3 adalah skala pengukuran : i = interval; o = ordinal; dan n = nominal.
Nilai-t adalah peubah dengan pengaruh yang signifikan 1,96
161 Tabel 26. Hubungan Struktural Antara Peubah Endogen dan Komponen
Humanware
Kreativitas Orientasi
Prestasi Orientasi
Afiliasi Kewira-
usahaan Orientasi
Integritas Waktu Keberhasilan
kemitraan
Esti- masi
Nilai-t Esti- masi
Nilai-t Esti- masi
Nilai-t Esti- masi
Nilai-t Esti- masi
Nilai-t Esti-
masi Nilai-t
Kinerja Finansial
- -
-0,14 -1,58 -
- -
- -
- 0,37
2,18
Kinerja Operasional
-0,038 -0,34 -
- -
- 0,15 1,85
- -
-0,30 -1,67 Kinerja
Kerjasama 0,43 2,77 -0,61 -2,07 0,082 0,61
- -
0,061 0,61
-0,59 -2,24
Keterangan : Hasil analisis dengan LISREL 8.2. 2009; Nilai yang dicetak tebal adalah pengaruh signifikan dengan nilai-t 1,96
Suka tantangan dan bertanggung-jawab yang dimiliki peternak plasma berdampak pada peningkatan kinerja kerjasama. Jiwa tersebut harus dimiliki
setiap pengusaha termasuk peternak dalam menjalankan usahanya. Dengan demikian peluang semakin lebar bagi peternak untuk menjalin kerjasama dalam
berusaha dan mencapai keberhasilan. Namun suka tantangan yang berlebihan, dapat mengakibatkan berkurangnya pertimbangan risiko kegagalan produksi dan
berujung kepada penurunan kinerja kerjasama. Untuk menjalankan usaha budidaya ayam ras pedaging, peternak juga
perlu berorientasi pada pencapaian target yang terukur. Sesuai hasil analisis keberhasilan kemitraan bahwa orientasi target yang terukur menjadi indikator
penting yang berpengaruh kuat terhadap kinerja kerjasama. Target perlu dibuat oleh peternak sebelum menjalankan usahanya. Informasi yang berhasil
dikumpulkan dari dua puluh responden menunjukkan adanya harapan yang besar untuk dapat mencapai keberhasilan berdasarkan target yang telah ditetapkan
sebelum berproduksi. Namun target yang ditetapkan tersebut umumnya belum
162 dituangkan dalam dokumentasi tertulis, masih dalam bentuk pernyataan lisan.
Target dibuat berdasarkan pengetahuan peternak tentang apa yang menjadi ukuran keragaan produksi yang baik.
Ukuran keragaan produksi yang telah dipahami oleh peternak masih terbatas pada perihal yang berkaitan dengan faktor finansial, seperti tingkat
kematian ayam yang rendah, FCR yang rendah, dan tingkat pertumbuhan ayam yang relatif cepat. Target lain seperti hasil daging yang bermutu belum menjadi
tujuan dalam berproduksi, walaupun tuntutan konsumen masa kini dan masa depan masalah mutu daging sudah menjadi isu penting. Namun pengawasan
konsumen terhadap mutu daging di pasaran selama ini juga masih lemah, sehingga bagi peternak dalam berproduksi belum menjadi prioritas.
Target tingkat kematian dan FCR yang rendah berhubungan langsung dengan jumlah pendapatan sekaligus tingkat keuntungan yang lebih besar
diperoleh peternak plasma. Hal ini dikarenakan adanya sistem bonus yang disediakan oleh pihak perusahaan inti apabila capaian tingkat kematian ayam dan
FCR di bawah standar yang ditetapkan oleh perusahaan inti. Peubah afiliasi peternak plasma dalam kemitraan berpengaruh tidak nyata
secara statistik terhadap kinerja kerjasama dengan estimasi 0,082 dan nilai-t 0,61 Tabel 26. Meskipun demikian, keikutsertaan peternak dalam lembaga
perunggasan penting untuk dilakukan. Lembaga-lembaga tersebut dapat dijadikan sarana untuk proses pembelajaran bagi peternak sehingga keterampilan
dan pengetahuannya meningkat. Kedisiplinan dalam bekerja merupakan cara bekerja yang harus dilakukan
oleh karyawan maupun peternak plasma dalam menjalankan usahanya. Budidaya
163 ternak ayam ras pedaging dengan masa produksi yang relatif singkat 30-35 hari
mempunyai risiko kegagalan yang tinggi, sehingga membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi dalam berproduksi. Kelengahan,
kelalaian, kecerobohan, kemalasan dalam menjalankan tugas akan berakibat fatal yaitu kegagalan produksi.
Kegagalan produksi yang sering terjadi adalah adanya wabah penyakit yang menyerang ternak ayam dengan tingkat kematian tinggi dalam waktu singkat
mendadak. Sebagaimana telah terjadi wabah penyakit flu burung AI pada tahun 2004 yang melanda di berbagai daerah di Indonesia sebagai bukti adanya
ancaman kegagalan tersebut. Permasalahan tersebut berangsur-angsur dapat diatasi dengan adanya kewajiban bagi peternak untuk melaksanakan vaksinasi
AI maupun penyakit lainnya pada setiap berproduksi. Selain vaksinasi juga melaksanakan secara ketat kegiatan bio-sekur iti.
Biosekuriti diartikan serangkaian tindakan yang dilaksanakan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ke sebuah peternakan, atau suatu
tindakan untuk menjauhkan mikro-organisme dari unggas dan menjauhkan unggas dari mikro-organisme penyebab penyakit. Terdapat tiga elemen
biosekur iti yaitu : 1 isolasi, dengan cara mengurangi kunjungan ke peternakan lain terutama yang sedang terserang wabah penyakit, lingkungan peternakan
harus bebas dari pemeliharaan unggas lain; 2 pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan, dan kendaraan dari dalam dan keluar peternakan; 3 sanitasi,
dengan cara mencuci kandang, peralatan, kendaraan, dan orang secara teratur dengan desinfektan.
164 Pelaksanaan biosekuriti pada peternakan plasma umumnya masih terbatas.
Kegiatan yang sudah dilakukan umumnya seperti mengurangi kontak langsung dengan peternakan lain terutama peternakan yang sedang terserang wabah
penyakit. Sanitasi secara teratur juga sudah dilaksanakan dengan baik sesuai pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan inti. Karena keterbatasan
kemampuan finansial peternak, sanitasi terhadap kendaraan maupun orang yang masuk ke peternakan umumnya belum dilaksanakan, seperti misalnya deeping
masuknya kendaraan, penyemprotan desinfektan pada pintu masuknya orang ke areal peternakan, serta pagar keliling kawasan peternakan. Penyuluhan tentang
pentingnya biosekuriti bagi peternakan untuk mencapai keberhasilan harus terus dilakukan oleh para pihak yang terkait seperti kedinasan pemerintah, lembaga
swasta, maupun para ahli kesehatan. Kreativitas ditentukan oleh indikator kemampuan teknis dan
kewirausahaan ditentukan indikator keinginan untuk bereksperimen dan kesediaan untuk menerima perubahan Tabel 25. Kemampuan teknis yang
dimiliki karyawan dalam berproduksi umumnya cukup tinggi, karena tingkat teknologi keras yang digunakan adalah teknologi tepat guna bukan teknologi
canggih. Dengan kondisi di atas para pekerja dapat dengan mudah untuk mengoperasikan semua peralatannya secara baik. Berbeda halnya dengan
pengaruh kewirausahaan yang berkoefisien negatif, semakin tinggi keinginan untuk bereksperimen dan kesediaan untuk menerima perubahan akan berdampak
menurunnya keberhasilan kemitraan. Dengan kondisi tersebut maka mengurangi keinginan dari kedua faktor
tersebut bagi peternak plasma merupakan langkah yang tepat. Bereksperimen dan
165 melakukan perubahan yang terlalu sering pada tingkat peternak mengandung
risiko yang terlalu besar. Peternak sebaiknya menjalankan kegiatan produksi berdasarkan pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan intinya.
Keterampilan bekerja dan kemampuan karyawan untuk menciptakan kreativitas cukup baik. Gagasan, metode dan pendekatan baru pada umumnya
dikemukakan dengan baik kepada perusahaan inti melalui technical service TS, terutama mengenai teknis pemeliharaan ayam meliputi panjang kandang, lebar
kandang, jenis lampu yang digunakan, bahan alas lantai litter untuk DOC sampai umur 16 hari, tirai penutup kandang, brooder, bahan pemanas DOC,
umur ayam untuk dipanen, dan lain-lain. Orientasi afiliasi oleh peternak ditentukan adanya sikap bertanggung-
jawabnya. Sikap bertanggungjawab yang dimiliki peternak lebih diprioritaskan untuk menangani usahanya sendiri dengan kedisiplinan yang tinggi dan target
yang terukur. Orientasi karyawan untuk berprestasi dipengaruhi oleh tanggungjawab dalam bekerja dan harapan kenaikan penghasilanimbalan.
Umumnya prestasi dicapai melalui pemeliharaan ayam yang baik dengan standar FCR, tingkat kematian ayam yang rendah, dan jumlah pemeliharaan yang
optimal. Standar FCR dan tingkat kematian ayam ditentukan oleh perusahaan inti Lampiran 5.
Rasa berguna dan bertanggungjawab yang kuat dalam menjalankan tugas dimiliki karyawan STA, CPIN, dan Peternak plasma. Namun dalam hal upaya
menjaga persahabatan dan efektivitas bekerja masih pada tingkat sedang. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pengaruh perangkat keras teknoware yang
digunakan adalah teknologi tepat guna bukan teknologi tinggi. Tingkat
166 ketergantungan karyawan terhadap karyawan lain rendah yang disebabkan
banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan secara individual bekerja secara paralel.
Keinginan untuk bereksperiman, berani bertanggungjawab, kesanggupan menerima perubahan teknologi, serta kemampuan mengemukakan gagasan baru
cukup tinggi. Hal ini ditunjang dengan kemudahan komunikasi antara pemilik perusahaan dengan karyawannya. Karyawan mengemukakan gagasan, metode,
dan pendekatan baru yang kemudian diadakan percobaan pada umumnya meliputi cara pemberian makan dan minum, memasang brooder, dan
mengendalikan tirai dinding kandang. Pemberian makan dan minum yang lazim dilakukan adalah secara adlibitum
pakan dan minum tersedia terus menerus pada tempatnya selama pemeliharaan ayam, kemudian dicoba untuk diubah dengan cara pemberian pakanransum
setiap dua jam sekali berdasarkan standar kebutuhan pakan bagi ayam sesuai umurnya. Pemasangan brooder untuk pembesaran DOC dapat ditempatkan pada
sisi pinggir atau tengah kandang untuk memudahkan pelebaran ruang setiap tiga hari, serta untuk mencapai hasil brooding ayam sudah tidak membutuhkan
penghangat lagi yaitu umur 10-12 hari tergantung cuaca yang optimal. Hubungan struktural antar peubah-peubah laten dan pengaruhnya terhadap
tingkat keberhasilan kemitraan ayam broiler, khususnya untuk komponen humanware, hasil analisis metode SEM dengan bantuan LISREL 8.3
diperlihatkan pada Gambar 17 .
167
3. Komponen Inforware