38 Tabel 5. Program Pencahayaan Intermitten terang-gelap sampai dengan
Umur Ayam 42 hari
Umur Ayam Hari
Lama Penerangan Jam
Lama Gelap Jam
a. 0 – 3
4 – 35 36 – 42
23 5
23 1
1 teranggelap secara bergantian 1
b. 0 – 7
8 – 21 21 - dijual
24 23
21 1
23 teranggelap bergantian Sumber : CPIN 2007.
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam broiler dimulai dari bibit umur sehari day old chick disingkat DOC sampai dengan dijual. Umur ayam yang siap jual tergantung
kepada permintaan pasar, biasanya antara lima sampai dengan tujuh minggu dengan bobot hidup 1,2 – 1,8 kg per ekor North Bell 1990; Cobb 2008.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler meliputi suhu ruangan kandang; tingkat kepadatan ayam; pemberian ransum
dan minum; serta pemilihan strain DOC, diuraikan sebagai berikut :
1 Suhu ruangan kandang
Ayam termasuk hewan homeoterm, yaitu hewan yang dapat menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Hewan-hewan homeoterm secara terus menerus
memproduksi panas yang dapat dilepaskan ke lingkungan. Kecepatan hilangnya panas tergantung perbedaan suhu tubuh dengan suhu lingkungan.
Mekanisme yang efisien hanya terjadi pada temperatur lingkungan di antara batas tertentu. Suhu lingkungan di mana tidak berpengaruh terhadap produksi
panas atau metabolisme energi hewan disebut kisaran suhu thermoneutral.
39 Kisaran suhu thermoneutral untuk ayam broiler adalah 12,8
C – 23,9 C
Sturkie 1976; North Bell 1990. Suhu ruangan kandang konvensional 21
C bagi ayam broiler menghasilkan kemampuan produksi yang optimal dan menunjukkan hasil
yang sama sampai dengan suhu 26,7
Umur Ayam hari
C Hruby Coon 1993. Sesuai acuan yang dibuat oleh Cobb 2008, bahwa kebutuhan suhu dan kelembaban
kandang yang sesuai bagi ayam broiler dipengaruhi oleh umur ayamnya. Tabel 6 memperlihatkan kebutuhan suhu dan kelembaban kandang yang
sesuai bagi ayam broiler. Tabel 6. Suhu dan Kelembaban Ruangan Kandang yang Sesuai bagi Broiler
Suhu Kelembaban Relatif
C F
7 14
21 28
35 42
49 56
32 – 33 29 – 30
27 – 28 24 – 26
21 – 23 19 – 21
18 17
16 90 – 91
84 – 86 81 – 85
75 – 79 70 – 73
66 – 70
64 63
61 30 – 50
40 – 60 50 – 60
50 – 60 50 – 65
50 – 70 50 – 70
50 – 70 50 – 70
Sumber : Cobb 2008
2 Tingkat kepadatan ayam
Jumlah ayam yang dapat dipelihara pada suatu luasan kandang tertentu bervariasi tergantung kepada umur panen, tipe kandang dan iklim setempat
saat pemeliharaan ayam. Untuk kandang terbuka dengan ventilasi alami, kepadatan ayam adalah 15 kg bobot hidup per m
2
. Untuk kandang tertutup dengan aliran udara yang dapat diatur, kepadatan ayam dapat mencapai
25–30 kg bobot hidup per m
2
. Bobot hidup ayam yang semakin besar,
40 membutuhkan tingkat kepadatan yang semakin kecil, sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 7 yang memperlihatkan acuan tingkat kepadatan ayam disesuaikan dengan bobot hidup ayam CPIN 2007.
Tabel 7. Kepadatan Ayam Berdasarkan Bobot Hidup Saat Panen Bobot Hidup
kg Kepadatan Ayam
ekorm
2
0,80 – 0,99 1,00 -1,19
1,20 – 1,39 1,40 – 1,59
1,60 – 1,89
1,90 11,0 – 11,1
10,0 – 10,5 9,0 – 9,5
8,0 – 8,5 7,5 – 8,0
7,0 – 7,5
Sumber : CPIN 2007 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahroni 2001, menunjukkan bahwa
pemeliharaan ayam pedaging sistem litter pada lingkungan yang bersuhu 23,2- 33,2
C dan kelembaban 69,2-90,3, menunjukkan bahwa tingkat kepadatan delapan ekor per m
2
lebih baik dibandingkan sepuluh dan tiga belas ekor per m
2
Menurut Cobb 2008, pakan ayam broiler umumnya berbentuk tepung mash, crumbles, dan pellets. Bentuk pellet lebih mudah penanganan dalam
penggunaannya dari pada bentuk tepung, dan menghasilkan efisiensi produksi, serta tingkat pertumbuhan ayam yang lebih baik. Kebutuhan nutrisi secara
umum berkurang dengan bertambahnya umur ayam. Ketersediaan energi dan nutrisi esensial yang seimbang dalam formulasi pakan broiler, bertujuan untuk
produksi broiler yang sehat dan efisien. Komponen nutrisi dasar yang luas lantai kandang.
3 Pemberian ransum dan air minum
41 dibutuhkan unggas adalah air, asam amino, energi, vitamin dan mineral Cobb
2008. Kandungan gizi ransum ayam dianjurkan seimbang antara kandungan
energi metabolis ME dengan protein Wahyu 1985; North Bell 1990. Perbandingan antara kalori dan protein CP Ratio bagi ayam broiler umur 0-
2 minggu adalah adalah 58 ME per lb dan umur 3 – 7 minggu adalah 75 ME per lb North Bell 1990. Widyani et al. 2001 melaporkan hasil
penelitiannya bahwa kadar protein 15 dengan kadar energi 2900 kkal per kg ransum menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kadar
protein 17, 19, 21, dan 23 dengan kadar energi 3100 dan 3300 kkal per kg. Hasil penelitian Widyani et al. 2001, melaporkan konversi ransum oleh
ayam broiler yang diberi ransum dengan kandungan protein 19 dan energi 3300 kkal per kg dalam pemeliharaan sampai dengan umur enam minggu
adalah adalah 1,6. Menurut Waryanto 2005, bobot badan broiler umur 35 hari di Indonesia pada tahun 2004-2005 sudah dapat mencapai kurang lebih
2.000 gram per ekor dengan konversi ransum sekitar 1,60. Konsumsi air minum ayam pada suhu normal 21
C adalah 1,6 – 1,8 kali konsumsi pakan. Suhu di atas 21
Mutu air minum sangat penting untuk diperhatikan dalam produksi broiler mengingat konsumsinya hampir dua kali dari jumlah konsumsi pakan.
Pada Tabel 9 diperlihatkan mutu air minum dengan kandungan mineral dan bakteri yang dapat ditolerir bagi ayam broiler.
C akan meningkatkan kebutuhan air minum rata-rata 6,5 setiap kenaikan satu derajat Celcius CPIN 2007.
Tabel 8 memperlihatkan jumlah konsumsi air per 1000 ekor ayam.
42 Tabel 8. Konsumsi Air untuk Seribu Ekor Ayam Broiler pada suhu 21
Umur Ayam hari
C Konsumsi Air
liter 7
14 21
28 35
42 49
56 58-65
102-115 149-167
192-216 232-261
274-308 309-347
342-385
Sumber : CPIN 2007 Tabel 9. Mutu Air Minum yang dapat Ditolerir bagi Budidaya Broiler
Bahan Kandungan dalam Air Minum
Total bahan padat terlarut Khlorida
pH Nitrat
Sulfat Besi
Kalsium Tembaga
Magnesium Mangan
Seng Fluorida
Merkuri Timah
Faecal Coliform 300-500 ppm
200 mgl 6-8
45 ppm 200 ppm
1 mgl 75 mgl
0,05 mgl 30 mgl
0,05 mgl 5 mgl
0,06 mgl 0,002 mgl
0,05 mgl Sumber : CPIN 2007.
4 Day Old Chicks DOC
Menurut Ditjennak 2010, strain ayam ras di dunia saat ini dihasilkan oleh tiga perusahaan genetik besar yaitu Hendrix Genetic, Aviagen, dan Tyson
Food. Pemeliharaan ayam broiler Grand Parent Stock GPS di industri unggas Indonesia sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang tidak mengalami
perubahan yaitu strain Hubbard, Ross, Lohman Meat, Cobb, dan Hybro PG+, sedangkan untuk Parent Stock PS broiler, strain yang digunakan adalah
Hubbard, Cobb, Ross, Hybro PG+, Hubbard JA 57, Hubbard Flex, dan AA
43 Plus. Impor GPS broiler sejak tahun 2009 sampai saat ini terdapat
kecenderungan didominasi oleh strain Cobb, yaitu sekitar 70 . Terdapat lima perusahaan yang memelihara GPS Cobb yaitu PT. Galur Prima
Cobbindo, PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Wonokoyo Jaya Corporindo, PT. Bibit Indonesia, dan PT. Ayam Manggis.
Karakteristik serta keunggulan strain broiler di Indonesia antara lain CJ 2007 adalah sebagai berikut :
1 Titik tekan pada perbaikan FCR
Strain Cobb
2 Pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging dada
3 Mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis heat stress
4 Produksi efisien Bobot badan 1,8 – 2 kg; FCR 1,65.
1 Fokus terhadap kekuatan dan daya hidup
Strain Hybro
2 Menjaga keseimbangan antara sifat broiler dan breeder
3 Performa baik pada iklim tropis
4 Fokus pengembangan genetik pada hasilproduk karkas.
1 FCR lebih efisien
Strain Ross
2 Laju pertumbuhan lebih cepat
3 Daya hidup lebih baik
4 Fokus pengembangan genetik pada kekuatan kaki sebagai penyeimbang
bobot badan.
44
e. Perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit