Sintesis Model Teknologi pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler

226 usaha kemitraan yang terbagi ke dalam kelompok technoware, humanware, inforware, dan orgaware yang disingkat THIO.

H. Sintesis Model Teknologi pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler

Berdasarkan uraian di atas disusun model teknologi pada sistem kemitraan pola PIR Ayam Broiler. Model teknologi tersebut disusun didasarkan dari studi kasus peternak-peternak plasma yang berhasil dalam menjalankan usahanya di lingkungan usaha STA. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan solusi optimal bagi para pihak yang menjalankan usahanya melalui kemitraan pola PIR. Permodelan sistem kemitraan agroindustri ayam broiler berdasarkan hasil analisis SEM terhadap faktor-faktor kunci dari setiap komponen THIO dari dua puluh tiga variabel laten yang terdiri dari empat variabel endogen dan sembilan belas variabel eksogen dengan seratus enam indikator sesuai dugaan awal sebelum perhitungan dilakukan adalah tiga faktor berpengaruh terhadap keberhasilan kemitraan, sedangkan technoware, humanware, inforware, dan orgaware berturut-turut sebanyak lima, tujuh, sembilan, dan tiga belas faktor. Kemampuan teknologi dan potensi kemitraan pola PIR ayam broiler pada STA dan CPIN adalah berkategori baik. Hal ini menjadi jaminan untuk tercapainya keberhasilan kemitraan yang dijalankannya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat dirumuskan model teknologi pada sistem kemitraan pola PIR ayam broiler sebagai berikut : Keberhasilan Kemitraan = f Kemampuan teknologi perusahaan inti, potensi kemitraan, technoware plasma, humanware plasma, inforware plasma, orgaware plasma 227 Keterangan : Indikator-indikator penentu pada setiap variabel adalah sebagai berikut : 1. Keberhasilan kemitraan adalah keuntungan bersih, jangka waktu penerimaan, dan pertumbuhan produktivitas. 2. Kemampuan teknologi perusahaan inti adalah lingkungan teknologi; kategorisasi teknologi; pasar dan pesaing; inovasi proses; fungsi nilai tambah; akuisisi dan eksploitasi teknologi. 3. Potensi kemitraan adalah memilih mitra; keinginan bermitra; kepercayaan; karakter dan etika; impian strategis; kecocokan budaya; arah yang konsisten; informasi bersama; tujuan dan minat bersama; keadilan tanggungan risiko; keuntungan dinikmati bersama secara adil; kesesuaian sumber daya; waktu kerjasama cukup panjang; disponsori oleh manajemen puncak; keterikatan pada ketentuan; pengertian dasar yang sama tentang nilai dalam kemitraan; aturan; kebijaksanaan dan pengukuran kinerja pendukung kemitraan. 4. Komponen technoware adalah tinggi kandang, dinding kandang, tingkat kematian, efisiensi makanan, dan pemeliharaan kandang. 5. Komponen humanware adalah kemampuan teknis, motivasi, suka tantangan dan bertanggungjawab, penetapan tujuan prestasi, bertanggung-jawab, kesediaan menerima perubahan, dan kedisiplinan bekerja. 6. Komponen inforware adalah jenis sumber informasi, informasi internal, informasi eksternal, validitas informasi dan data, kemudahan mendapatkan informasi, saluran komunikasi, kepercayaan terhadap sumber informasi, nilai informasi terhadap perusahaan, dan umpan balik. 7. Komponen orgaware adalah gaya kepemimpinan, motivasi diri dan dorongan untuk berprestasi, kedewasaan, pendelegasian tugas dan tanggungjawab, kemandirian bekerja, perencanaan, pemikiran strategis, kebanggaan dalam kemitraan, peluang pengembangan, orientasi teknologi, kepekaan terhadap perubahan lingkungan bisnis, keinginan bermitra, dan keseimbangan insentif serta risiko. Gambar 21 memperlihatkan struktur model teknologi kemitraan MTK yang mencakup enam komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan usaha melalui kemitraan pola PIR khususnya ayam broiler. Indikator-indikator dari setiap komponen teknologi dalam MTK diuraikan seperti terlihat pada Tabel 42. 228 -Memilih mitra -Keinginan untuk menjadi mitra -Kepercayaan -Karakter dan etika -Impian strategis -Kecocokan budaya -Arah yang konsisten -Informasi bersama -Tujuan dan minat bersama -Risiko ditanggung bersama secara adil -Keuntungan dinikmati bersama secara adil -Sumber daya cukup sesuai -Waktu kerjasama disepakati dan cukup panjang -Disponsori oleh manajemen puncak -Keterikatan pada ketentuan -Pengertian dasar yang sama tentang nilai yang dibawa oleh mitra ke dalam kemitraan Aturan, kebijaksanaan dan pengukuran kinerja yang mendukung kemitraan - Litbang - Operasional - Teknologi peduli lingkungan - Teknologi produk - Teknologi proses - Teknologi pemasaran 1.0 Kemampuan tinggi Tek- nologi milik perusahaan inti 6.0 Orgaware plasma - Pimpinan eksekutif - Strategi teknologi - Struktur organisasi - Budaya teknologi - Tenaga kerja 1.2 Kategorisasi Teknologi - Gerakan Ide - Penggerak Teknologi - Konsep pasar - Tingkat kematian - Efisiensi makanan - Pemeliharaan kandang 4.1 Kreativitas - Kemampuan Teknis 4.2 Orientasi Prestasi - Suka Tantangan dan Bertanggungjawab - Penetapan Tujuan Prestasi 4.3 Orientasi Berafiliasi - Bertanggungjawab 5.1 Akses Informasi - Macam Sumber Informasi 5.2 Keterkaitan Informasi - Informasi Internal - Informasi Eksternal - Validitas Informasi dan Data - Kemudahan dapat Informasi 5.3 Kemampuan Komunikasi - Saluran Informasi - Kepercayaan terhadap Sumber Informasi - Nilai Informasi terhadap perusahaan - Umpan Balik 6.1 Kepemimpinan - Gaya Kepemimpinan - Motivasi diri dan dorongan untuk berprestasi - Kedewasaan 6.2 Otonomi Kerja - Pendelegasian tugas dan tanggungjawab - Kemandirian bekerja Gambar 21. Struktur Model Teknologi KemitraanMTK Pola PIR Ayam Broiler - Kebutuhan pasar - Kesiapan pesaing 1.1 Lingkungan Teknologi 1.3 Pesaing dan Pasar 1.4 Proses Inovasi 1.5 Fungsi Nilai Tambah 3.1 Kandang - Tinggi kandang 3.2 Pemeliharaan Ayam 3.3 Pengendalian Hama dan Penyakit - Pemeliharaan kandang 4.4 Kewirausahaan - Kesediaan menerima perubahan 4.4 Orientasi Inte- gritas Waktu - Kedisiplinan bekerja - Perencanaan - Pemikiran strategis 6.3 Pengarahan 6.4 Keterlibatan Perusahaan - Kebanggaan dalam kemitraan - Peluang pengembangan 6.5 Iklim Inovasi - Orientasi T eknologi - Kepekaan terhadap Perubahan Lingkungan Bisnis - Keinginan Bermitra - Keseimbangan insentif dan risiko 6.6 Kepatuhan Perusahaan 4.0 Humanware plasma 3.0 Technoware plasma 5.0 Inforware plasma 2.0 Potensi Kemitraan baik - Akuisisi - Transfer teknologi - Eksploitasi untuk laba - Proteksi teknologi 1.6 Akuisisi dan eks- ploitasi Teknologi 229 Tabel 42. Uraian Model Teknologi dari Setiap Komponen pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler No. Komponen Faktor-faktor Kunci Uraian 1 2 3 4 1 Kemampuan Teknologi yang dimiliki Perusahaan Inti 1.1 Lingkungan Teknologi 1.1.1 Pimpinan Eksekutif 1.1.2 Strategi Teknologi 1.1.3 Struktur Organisasi 1.1.4 Budaya Teknologi 1.1.5 Tenaga Kerja 1.2 Kategorisasi Teknologi 1.2.1 Teknologi jasaproduk 1.2.2 Teknologi proses 1.2.3 Teknologi dalam pemasaran 1.3 Pasar dan Pesaing 1.3.1 Keperluan pasar 1.3.2 Status pesaing 1.4 Inovasi Proses 1.4.1 Generasi Ide 1.4.2 Penggerak teknologi 1.4.3 Konsep untuk pasar 1.5 Fungsi Nilai Tambah 1.5.1 Litbang 1.5.2 Operasional 1.5.3 Teknologi peduli lingkungan 1.6 Akuisisi dan Eksploitasi Teknologi 1.6.1 Akuisisi teknologi 1.6.2 Transfer teknologi 1.6.3 Eksploitasi untuk keuntungan 1.6.4 Proteksi Audit teknologi didasarkan TAM Khalil 2000 yang mencakup enam bidang penilaian. - Kantor sebagai pusat seluruh kegiatan - Tugas dan kewenangan dijabarkan secara tegas dan dibuat bagan organisasi perusahaan - Gaya manajemen disesuaikan dengan kompleksitas struktur organisasi - Komunikasi antar atasan dan bawahan berjalan baik - Bisnis dijalankan sesuai kemampuannya secara mandiri dengan efisiensi biaya menjadi faktor penting - Pemasaran menyesuaikan mekanisme pasar - Pemasaran harus berjalan baik didasarkan penaksiran kebutuhan pasar secara baik - Pesaing bisnis sebagai factor penting untuk menyusun strategi perusahaan - Keterlibatan seluruh tingkat organisasi dalam pembuatan perencanaan dan evaluasi kegiatan - Informasi tersalurkan dengan baik - Pengalaman proses produksi peternak plasma adalah penting untuk pembinaan. Pembinaan dilakukan secara periodik minimal seminggu sekali - Evaluasi setiap siklus produksi harus dilakukan. - Toleransi terhadap keterbatasan akuisisi dan transfer teknologi sehubungan dengan produksi umumnya masih menggunakan teknologi tepat guna 230 Tabel 42. Uraian Model Teknologi dari Setiap Komponen pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler lanjutan 1 2 3 4 2 Potensi Kemitraan 2.1 Memilih mitra 2.2 Keinginan untuk menja- di mitra 2.3 Kepercayaan 2.4 Karakter dan etika 2.5 Impian strategis 2.6 Kecocokan budaya 2.7 Arah yang konsisten 2.8 Informasi bersama 2.9 Tujuan dan minat ber- sama 2.10 Risiko ditanggung ber- sama secara adil 2.11 Keuntungan dinikmati bersama secara adil 2.12 Sumber daya cukup sesuai 2.13 Waktu kerjasama disepakati dan cukup panjang 2.14 Disponsori manajemen puncak 2.15 Keterikatan ketentuan 2.16 Kesamaan pengertian dasar nilai dalam kemitraan 2.17 Aturan, kebijaksanaan dan pengukuran kinerja yang mendukung kemitraan Jumlah nilai seluruh faktor 17 faktor adalah sekurang-kurangnya 70 atau berkategori baik. 3 Technoware 3.1 Kandang 3.1.1 Tinggi Kandang 3.2 Pemeliharaan Ayam 3.2.1 Tingkat kematian 3.2.2 Efisiensi makanan 3.3 Pengendalian Hama dan Penyakit 3.3.1 Pemeliharaan kandang - Lantai kandang sistem panggung dengan ketinggian 180-190 cm dari permukaan tanah, tinggi kandang 400- 450 cm dari lantai kandang. - Persentase kematian ayam dan FCR rendah yaitu lebih rendah dari pada standar kematian ayam dan FCR yang ditetapkan perusahaan inti. - Pemeliharaan kandang dilakukan setiap saat selama produksi dan masa pengistirahatan kandang dengan senantiasa menjaga kebersihan kandang. Masa pengistirahatan kandang minimal 12 hari sejak panen selesai. 4 Humanware 4.1 Kreativitas 4.1.1 Kemampuan teknis Kemudahan operasional dari teknologi tepat guna yang digunakan dengan keterampilan dan kreativitas karyawan baik. 231 Tabel 42. Uraian Model Teknologi dari Setiap Komponen pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler lanjutan 1 2 3 4 4.2 Orientasi prestasi 4.2.1 Suka tantangan dan bertanggungjawab 4.2.2 Penetapan tujuan prestasi 4.3 Orientasi berafiliasi 4.3.1 Bertanggungjawab 4.4 Kewirausahaan 4.4.1 Bersedia menerima perubahan 4.5 Orientasi Integritas Waktu 4.5.1 Kedisiplinan bekerja - Bekerja dengan semangat tinggi, target produksi optimal 7 siklus produksi per tahun. - Hasil produksi dengan tingkat pertumbuhan ayam relatif cepat, umur panen 30-32 hari dengan bobot hidup ayam 1,6-1,7 kg per ekor, FCR 1,5-1,6 dan persentase kematian ayam 2-3. - Aktif dalam pertemuan yang diselenggarakan peternak sendiri maupun perusahaan inti - Evaluasi setiap siklus produksi dilakukan untuk perbaikan siklus produksi berikutnya - Bekerja sesuai dengan standar produksi yang telah ditetapkan 5 Inforware 5.1 Akses Informasi 5.1.1 Macam sumber informasi 5.2 Keterkaitan Informasi 5.2.1 Informasi internal 5.2.2 Informasi eksternal 5.2.3 Validitas informasi dan data 5.2.4 Kemudahan menda- patkan informasi 5.3 Kemampuan Komunikasi 5.3.1 Saluran informasi 5.3.2 Kepercayaan terhadap sumber informasi 5.3.3 Nilai informasi terhadap perusahaan 5.3.4 Umpan balik - Sumber informasi sebanyak 2-3 jenis sumber dengan interval satu minggu dapat berasal dari sesama peternak. - Catatan produksi dibuat dari setiap siklus produksi. - Informasi dapat diperoleh dari bulletin, para Pembina, dan peternak lain. - Mudah untuk mendapatkan informasi. - Komun ikasi langsung dan telepon dengan biaya relative rendah. - Kepercayaan dibangun dalam komunikasi dengan perusahaan inti dan peternak lain. - Menganggap informasi yang diperoleh sangat bermanfaat bagi perusahaan. - Informasi yang dikumpulkan berdampak pada upaya peningkatan keberhasilan siklus produksi berikutnya. 232 Tabel 42. Uraian Model Teknologi dari Setiap Komponen pada Sistem Kemitraan Pola PIR Ayam Broiler lanjutan 1 2 3 4 6 Orgaware 6.1 Kepemimpinan 6.1.1 Gaya kepemimpinan 6.1.2 Motivasi diri untuk berprestasi 6.1.3 Kedewasaan 6.2 Otonomi Kerja 6.2.1 Pendelegasian tugas dan tanggungjawab 6.2.2 Kemandirian bekerja 6.3 Pengarahan 6.3.1 Perencanaan 6.3.2 Pemikiran strategis 6.4 Keterlibatan Perusahaan 6.4.1 Kebanggaan dalam kemitraan 6.4.2 Peluang pengembangan 6.5 Iklim Inovasi 6.5.1 Orientasi teknologi 6.5.2 Kepekaan terhadap perubahan lingkungan bisnis 6.6 Kepatuhan Perusahaan 6.6.1 Keinginan bermitra 6.6.2 Keseimbangan insentif dan risiko - Sesuai kemampuan teknis dan perilaku peternak yang bersangkutan. - motivasi yang cukup untuk berprestasi - Cepat memahami dan peduli terhadap situasi yang timbul. - Karyawan mampu diberi tanggungjawab teknis operasional pemeliharaan ayam - Rencana produksi dibuat setiap siklus produksi - Pemikiran strategis cukup terbatas pada kapasitas pemeliharaan ayam per orang dan masa istirahat kandang - Peternak merasa bangga tergabung dalam kemitraan - Berkeinginan untuk mengembangkan usahanya. - Selalu berkeinginan untuk menerapkan tata cara produksi terbaik - Peka terhadap perubahan jumlah mitra maupun lingkungan kemitraan lainnya - Keinginan kuat untuk bermitra - Merasa mendapatkan insentif dan risiko yang adil 233

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan di bawah ini : 1. Audit teknologi yang telah dilaksanakan terhadap perusahaan inti PT Sahabat Ternak AbadiSTA pada sistem kemitraan pola PIR ayam broiler menunjukkan penerapan teknologi dan potensi kemitraan yang baik untuk menyokong keberhasilan usaha. 2. Keberhasilan kemitraan dipengaruhi oleh faktor keuntungan bersih, jangka waktu penerimaan uang dari laba usaha, dan pertumbuhan produktivitas. Faktor kunci pada setiap komponen adalah sebagai berikut : a. Technoware meliput i tinggi kandang, dinding kandang, tingkat kematian mortalitas ayam yang rendah, feed convertion ratio FCR yang rendah dengan tidah melebihi standar perusahaan inti, dan pemeliharaan kandang yakni perbaikan segera setelah kandang kososng. b. Humanware meliput i kemampuan teknis, motivasi, suka tantangan dan bertanggungjawab, penetapan tujuan prestasi, rasa bertanggungjawab kesediaan menerima perubahan, dan kedisiplinan bekerja. c. Inforware meliput i macam sumber informasi umumnya berasal dar i sesama peternak plasma dan perusahaan inti sebagai Pembina, informasi internal, informasi eksternal, validitas informasi dan data, kemudahan mendapatkan informasi, biaya untuk memperoleh informasi, saluran komunikasi, kepercayaan terhadap sumber informasi, nilai informasi terhadap perusahaan, dan umpan balik.